Suara Kasih : Berterima Kasih kepada Bumi

Jurnalis : Da Ai News , Fotografer : Da Ai News

 

Judul Asli:

 

Berterima Kasih kepada Bumi Pertiwi dan Semua Makhluk

 

Berterima kasih kepada bumi pertiwi dan semua makhluk
Menghimpun cinta kasih dan terus menciptakan berkah
Merespon pola hidup vegetarian dan tidak membunuh hewan
Setiap saat adalah momen penuh berkah

Banjir yang terjadi di Korea Utara kali ini sangat besar. Ini akibat hujan yang turun selama tujuh hari berturut-turut. Sawah-sawah mengalami kerusakan yang parah. Selain itu, wilayah tambang batu bara juga tergenang air. Para pekerja tambang yang ada di sana sungguh berbahaya. Melihat itu semua, saya sungguh merasa tidak tega dan merasa sangat khawatir.

Di Meksiko utara,pada pagi hari tanggal 25 Juli waktu setempat, terjadi ledakan di tambang batu bara. Ledakan tersebut mengakibatkan para pekerja tambang tidak sempat menyelamatkan diri karena bencana itu terjadi dalam waktu sekejap. Ketahuilah bahwa sekelompok pekerja itu selalu berkontribusi secara diam-diam dan sungguh bekerja keras. Akan tetapi, dalam kehidupan sehari-hari,banyak orang yang tidak mengetahui kerja keras mereka dan selalu memboroskan sumber daya alam. Bukankah kita patut berterima kasih kepada sekelompok pekerja tambang yang telah berkontribusi diam-diam?

Kita harus lebih berterima kasih kepada ibu pertiwi. Empat unsur alam yang selaras bisa mendukung bumi dalam menyediakan berbagai tanaman pangan dan sumber daya alam yang berlimpah kepada manusia. Ini semua bergantung pada kondisi iklim. Banyak orang yang berkata bahwa kita hidup bergantung pada bumi. Sungguh, jika iklim bersahabat, maka hasil panen tanaman pangan akan sangat berlimpah. Akan tetapi, jika iklim tidak bersahabat, maka kerusakan bumi juga akan sangat besar.

Ada pula bencana kekeringan. Bencana kekeringan di kawasan Midwest, AS tahun ini sungguh sangat parah. Selain itu, Cile diterjang angin berkekuatan besar. Tiba-tiba saja, angin kencang itu menerjang. Kecepatannya sekitar 180 mph. Inilah ketidakselarasan empat unsur alam yang terjadi di dunia. Iklim yang tidak bersahabat kini semakin sering terjadi.Karena itu,kita harus terus mengimbau setiap orang untuk mawas diri dan berhati tulus. Ini sangatlah penting.

Kita juga dapat melihat Vietnam. Kegiatan di Vietnam hari ini sungguh tidak pernah saya lihat sebelumnya. Ini karena di Vietnam, untuk mengadakan sebuah kegiatan yang terdiri atas lebih dari 3 orang,kita harus meminta izin dari pemerintah setempat.

 

Selama beberapa tahun ini, insan Tzu Chi selalu mematuhi peraturan setempat. Di mana pun bencana terjadi,kita harus memberi laporan kepada pemerintah terlebih dahulu,barulah mulai menyalurkan bantuan. Baik penyaluran bantuan kepada korban bencana maupun orang kurang mampu, kita selalu melakukannya sesuai prosedur dan selalu melaporkannya kepada pemerintah setempat.

 

 

Berkat sikap kerja sama selama beberapa tahun ini, kini Tzu Chi telah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah setempat. Jadi, bisa melakukan kegiatan berskala besar di balai pertemuan orang Taiwan untuk berbagi tentang Tzu Chi, sungguh bukan hal yang mudah.Ini semua karena insan Tzu Chi telah mengatasi berbagai rintangan sehingga kita ada pencapaian hari ini.

Kita juga dapat melihat beberapa hari yang lalu, Beijing diguyur hujan lebat. Kemarin insan Tzu Chi telah bergerak untuk menyurvei lokasi bencana serta mendirikan pusat koordinasi bencana di Beijing untuk memberi informasi dan mengumpulkan barang bantuan yang diperlukan.

Kemarin kita telah mengirimkan 5.000 paket barang kebutuhan sehari-hari ke Beijing. Insan Tzu Chi Suzhou yang bertanggung jawab untuk membagikan barang bantuan. Mereka segera bergerak untuk membungkus semua barang bantuan yang ada di gudang,baik berupa selimut, nasi instan, maupun barang-barang kebutuhan lainnya.

Sedangkan insan Tzu Chi Beijing bertanggung jawab menyiapkan barang kebutuhan sehari-hari,termasuk sikat gigi, handuk,pakaian ganti, dan paket kebutuhan sehari-hari. Saya juga berterima kasih kepada insan Tzu Chi Taiwan yang membantu mempersiapkan ribuan kantong untuk membungkus paket kebutuhan sehari-hari. Kantong-kantong itu segera dikirimkan ke Beijing dengan pesawat. Saya sangat berterima kasih atas dukungan perusahaan maskapai penerbangan. Selain itu, RT-Mart dan Perusahaan Master Kong juga segera mendonasikan banyak makanan dan air minum kepada kita.

Demi membantu korban bencana di suatu tempat, setiap orang bekerja sama dengan harmonis untuk berkontribusi. Saya sungguh merasa tersentuh. Banyak kisah yang membuat saya tersentuh. Kita yang berada di Taiwan harus lebih mawas diri dan berhati tulus.

Bulan 7 Imlek akan segera tiba.Para penganut kepercayaan tradisional selalu memberikan persembahan pada bulan 7 Imlek. Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang telah mensosialisasikan makna dari bulan 7 penuh berkah. Mereka mengimbau setiap orang agar memberi persembahan berupa buah-buahan serta menghindari pembunuhan hewan. "Ternyata bahan yang kita persembahkan semuanya adalah hewan yang sudah kita bunuh. Kita memberi persembahan berupa bangkai hewan. Kata-kata ini sungguh mengetuk hati saya. Saya terinspirasi untuk menjalani pola hidup vegetarian," ujar salah seorang relawan. Kini dia telah mengerti bagaimana merayakan upacara Ullambana dengan hati yang paling tulus.

Sesungguhnya, makna dari upacara Ullambana adalah menginspirasi semua orang agar melindungi dan membebaskan penderitaan makhluk hidup. Inilah yang disebut upacara Ullambana. Kita harus membimbing semua makhluk yang berada di tengah penderitaan menuju tempat yang aman. Inilah makna dari upacara Ullambana.

Buddha mengajarkan kita untuk "menolong yang digantung terbalik". Saat manusia membeli hewan, contohnya ayam, itik, babi, dan lain-lain., semuanya digantung terbalik. Kita harus menolong mereka dengan cara tidak membunuh mereka. Kita juga harus membebaskan mereka. Inilah yang disebut "menolong yang digantung terbalik". Kita juga harus membangkitkan hati yang paling tulus untuk berbakti dan berbuat baik.

Inilah makna dari bulan 7 Imlek yang harus kita pahami setiap tahun. Sesungguhnya, inilah yang harus kita lakukan setiap hari. Setiap hari kita harus menyucikan hati dan membebaskan penderitaan semua makhluk di dunia. Inilah upacara Ullambana yang sesungguhnya. Kita dapat melihat insan Tzu Chi turun ke jalan-jalan dan komunitas untuk mensosialisasikan makna bulan 7 Imlek.

"Saya selalu minum minuman keras. Saya tidak akan pulang ke rumah jika tidak mabuk. Saat mabuk, saya akan mengendarai mobil dengan kecepatan tertinggi. Beruntung, saya bergabung dengan Tzu Chi. Beruntung, kini ada alat tes alkohol.Jika tidak,pasti hidup saya sudah kacau-balau," ujar Nai-hua berbagi mengenai pengalaman hidupnya.

Dahulu dia hidup dalam ketersesatan, gemar mengonsumsi miras, dan makan daging hewan. Kini dia telah mengerti serta telah berhenti mengonsumsi miras dan berhenti makan daging.Dia telah bervegetarian. Dia menjadi saksi bagi orang lain. Mereka mengadakan kegiatan sosialisasi di depan kelenteng. Semua itu sungguh membuat orang bersyukur dan tersentuh. Baiklah. Singkat kata, kita harus memanfaatkan waktu. Setiap saat adalah momen penuh berkah. (Diterjemahkan oleh: Laurencia Lou.)

 
 

Artikel Terkait

Para Pengukir Sejarah Sekolah Cinta Kasih Singkawang (Bag. 1)

Para Pengukir Sejarah Sekolah Cinta Kasih Singkawang (Bag. 1)

05 September 2022

Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang menghadirkan para “pengukir sejarah” dalam misi pendidikan. Di tangan-tangan merekalah harapan untuk menghasilkan murid-murid yang berprestasi secara akademik sekaligus memiliki budi pekerti yang luhur.

Kerja Keras yang Tidak Sia-sia

Kerja Keras yang Tidak Sia-sia

12 Agustus 2009 Yang lebih membuat Wari sedih adalah jika ia dan Dayu bepergian. Di angkutan umum, orang-orang suka melihatnya dengan tatapan mata terenyuh, bahkan beberapa di antaranya sampai mengeluarkan uang untuk diberikan pada Dayu. Wari bukannya senang ada orang yang memberinya uang, malah sebaliknya. “Saya jadi sedih,” tutur Wari yang justru makin terenyuh melihat cucunya.
Baksos Tzu Chi ke-100: Memulihkan Asa Hendri

Baksos Tzu Chi ke-100: Memulihkan Asa Hendri

13 Oktober 2014 Penyakit merupakan momok terbesar bagi setiap insan, terlebih bagi mereka yang berasal dari kalangan kurang mampu. Jika terkena penyakit, mereka tidak lekas memeriksakan ke dokter justru membiarkannya. Ini dilakukan mereka bukan karena tidak ingin sembuh, tetapi lantaran ketidakberdayaan untuk menanggung biaya pengobatan yang besar.
Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -