Suara kasih : Bervegetarian Demi Kehidupan

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

Bervegetarian Demi Melindungi
Mahluk Hidup Lain
 

Tzu Chi telah berusia 45 tahun
Dharma menjernihkan hati manusia
Bervegetarian demi melindungi makluk hidup lain
Dengan welas asih, kebijaksanaan akan berkembang

Tahun demi tahun berlalu dengan sangat cepat hingga Tzu Chi telah berusia 45 tahun. Sejak awal berdiri, misi Tzu Chi adalah menolong umat manusia dan melindungi bumi ini. Dharma dapat memurnikan hati manusia. Bila hati manusia telah dimurnikan maka bumi akan bersih.    Namun, hal ini sungguh tak mudah dilakukan karena selama 40 tahun lebih ini populasi manusia terus bertambah, sedangkan langkah kita untuk memurnikan hati manusia tak cukup cepat. Kita sungguh membutuhkan banyak orang untuk menjalankan misi Tzu Chi agar aliran jernih dapat mengalir dalam hati setiap orang. Saya sering berkata bahwa Dharma bagaikan air. Kita harus menginspirasi orang-orang agar aliran jernih dalam hatinya dapat mengalir. Aliran jernih ada dalam hati setiap orang.

Pada tanggal 17 April 2003 saya memulai ceramah Dharma Bagaikan Air. Mengapa saat itu  saya berceramah tentang hal ini? Karena hati manusia telah dipenuhi kekotoran batin. Jika tak segera dijernihkan, kegelapan batin ini akan terus terakumulasi dan pelita batin kita akan tertutupi sehingga aliran jernih dalam hati kita tak akan dapat mengalir. Karena itu, saya memutuskan untuk membabarkan tentang Syair Pertobatan Air Samadhi yang berasal dari kisah nyata Master Wu Da.

Pada beberapa kehidupan yang lalu, ia menjalin jodoh yang buruk. Buah dari karma buruknya ini sungguh mengerikan dan terus mengikutinya. Ia menulis banyak hal tentang karma buruk. Ia membimbing kita untuk menjernihkan batin dan segera menginstrospeksi diri. Saat berbicara kepada orang lain, apakah perkataan kita melukai perasaan orang tersebut? Saat kita melakukan sesuatu, apakah kita membahayakan nyawa makhluk lain atau menimbulkan kekotoran batin dalam diri orang lain? Perbuatan, perkataan, dan pikiran kita dapat menciptakan karma.

Syair Pertobatan Air Samadhi mengajarkan kita cara berbuat, berkata, dan berpikir dengan baik. Jadi pada tahun 2003, saya mulai membabarkan Syair Pertobatan Air Samadhi. Saya menyebutnya “Dharma Bagaikan Air” karena ajaran ini bagaikan aliran jernih yang dapat memurnikan hati manusia. Saya membabarkannya selama 5 tahun dan terbagi dalam 535 episode. Kini, Dharma bukan hanya dibabarkan, namun juga dipraktikkan. Selama beberapa tahun ini orang-orang mendukung Tzu Chi dengan penuh cinta kasih. Bagaimana saya membalas budi ini? Saya berharap semua orang dapat menyelami Dharma.

Pada bulan Agustus nanti kita akan mengadakan pementasan drama musikal Syair Pertobatan Air Samadhi. Dengan berpartisipasi dalam drama tersebut, setiap orang dapat memahami isi syair ini.. Semua insan Tzu Chi sangat giat mensosialisasikan pentingnya pertobatan dan pola hidup vegetarian. Tahun ini Tzu Chi berusia 45 tahun. Semoga Syair Pertobatan Air Samadhi dapat memurnikan hati semua orang. Saya berharap semua orang dapat bertobat dan bervegetarian. Saya juga berharap setiap orang mensosialisasikan vegetarian dengan tulus. Hanya dengan bervegetarian, kita dapat menyatakan ketulusan hati, menjernihkan batin sendiri, mengurangi pencemaran udara, dan melindungi bumi. Tak hanya manusia yang hidup di bumi ini. Manusia harus menghargai segala hal di bumi. Karena itu, kita harus bertobat sungguh-sungguh dan menjalankan pola hidup vegetarian.

Sesungguhnya, bervegetarian dapat membersihkan hati dan pikiran kita.  Lihatlah bocah kecil berusia 3 tahun ini. Ia sungguh memiliki welas asih. Setelah mendengarkan Dharma, ia pun memiliki empati terhadap makhluk lain. “Daging babi, apakah ini baik untuk dimakan? Ibu kambing dan ibu babi akan menangis,“ ucap anak itu. Inilah cinta kasih yang berkesadaran. Semua makhluk memiliki keluarga dan kerabat. Lihatlah kepolosan bocah kecil ini. Hendaknya kita memiliki hati yang polos sepertinya. Bervegetarian adalah gaya hidup sehat. Anak kecil ini telah bervegetarian sejak dalam kandungan ibunya. Ia yang kini berusia 6 tahun tumbuh dengan sehat. Ia juga bervegetarian. “Apakah kamu bersedia bervegetarian 3 kali seminggu? Benarkah? Bagus sekali,“ katanya. Raut wajah ceria terpancar setelah  anak itu berbicara melalui telepon dengan temannya.

Seorang relawan berkata, “Bodhisatwa cilik, kamu tak membawa apa-apa, maukah saya berikan nasi instan?” Ia menjawab, “Saya tidak makan daging ayam.” Suatu kali anak itu bertanya, “Apakah itu?” Relawan tersebut menjawab, “Itu adalah daging buah.” Anak itu pun berkata, “Saya tidak makan daging.” Anak kecil ini sungguh polos hatinya. Sebagian orang berkata bahwa apabila tak mengonsumsi daging, mereka merasa tak bertenaga  dan tak dapat berpikir dengan baik. Ini tidaklah benar. Hanya dengan bervegetarian, fisik dan batin kita akan menjadi murni. Cermin dalam hati kita pun  akan lebih bersih. Inilah manfaat vegetarian.

Lihatlah, saya telah bervegetarian selama 60 tahun. Sejak berusia belasan tahun, saya bervegetarian demi berdoa bagi ibu saya yang sakit. Enam puluh tahun telah berlalu. Bukankah saya tetap hidup sampai sekarang? Singkat kata, kita harus berpandangan benar akan segala hal di bumi ini. Manusia adalah makhluk yang paling cerdas. Kita harus melindungi bumi beserta isinya dan hidup harmonis dengan alam ini. Kita harus membimbing sesama.

Peternakan hewan menciptakan gas metana yang menambah tingkat pencemaran udara. Dibandingkan dengan gas karbondioksida, pencemaran akibat gas metana berdampak 20 kali lebih buruk. Sungguh, gaya hidup kita berkaitan sangat erat dengan kondisi lingkungan. Untuk menghemat energi  dan mengurangi emisi karbon, bervegetarian adalah cara yang paling tepat karena akan menciptakan siklus yang baik. Baiklah, sesungguhnya banyak yang ingin saya katakan. Semoga semua orang  dapat menggunakan kebijaksanaannya. Diterjemahkan oleh: Lena

 
 

Artikel Terkait

Membersihkan Rumah Kedua

Membersihkan Rumah Kedua

09 Januari 2017

Kerja bakti bersih-bersih lingkungan sekolah menjadi agenda rutin per dua bulan yang diperuntukkan bagi para guru dan karyawan untuk bersama-sama menjaga kebersihan sekolah. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 6 Januari 2016. Sementara untuk murid-murid dilakukan pada hari Jumat yang dikenal dengan istilah Jumat Bersih.

Menghadapi Tantangan dan Mengatasi Kesulitan

Menghadapi Tantangan dan Mengatasi Kesulitan

01 Juni 2016

Dengan mengusung tema ‘Menghadapi Tantangan dan Mengatasi Kesulitan’ seorang relawan pemerhati di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Teguh Taslim memberikan sharing perjalanan hidunya.

Genap Satu Tahun, Tzu Ching UNPRI Perkuad Tekad

Genap Satu Tahun, Tzu Ching UNPRI Perkuad Tekad

18 Mei 2016
Perkumpulan Mahasiswa Tzu Chi Universitas Prima Indonesia atau yang tergabung dalam Tzu Ching UNPRI merayakan ulang tahun yang pertama pada  Minggu, 10 April 2016.
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -