Suara Kasih: Bervegetarian demi Melenyapkan Bencana

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

Bervegetarian demi Menjalin Jodoh Baik dan Melenyapkan Bencana

Banyak tempat di seluruh dunia membutuhkan bantuan
Senantiasa bersyukur karena bisa hidup yang aman dan tenteram
Bervegetarian demi menjalin jodoh baik dan melenyapkan bencana
Melindungi kehidupan dengan perasaan  senasib dan sepenanggungan

Kita harus selalu dipenuhi rasa syukur karena bisa aman dan selamat. Ketahuilah bahwa pada saat ini, banyak orang di berbagai Negara tengah diliputi kekhawatiran. Para warga di Kepulauan Karabia sangat panik dan khawatir selama beberapa hari ini. Contohnya Haiti. Haiti pernah  mendapat curahan perhatian dari insan Tzu Chi. Selain itu, insan Tzu Chi juga secara bergantian berangkat ke Haiti untuk terus mencurahkan perhatian, menyalurkan bantuan, dll. Mereka masih melakukannya hingga sekarang. Kita juga membantu Kongregasi Santa Anna mendirikan tiga gedung sekolah. Saat ini proyek pembangunan itu masih berjalan. Selain itu, kita juga membantu pembangunan TK Durocher milik Association Nationale des Guides d'Haiti.

Taman kanak-kanak tersebut juga hancur akibat gempa bumi. Pihak sekolah berharap Tzu Chi bisa membantu mereka merekonstruksi sekolah. Kini anak-anak di sana hanya bisa bersekolah di tenda. Meski gempa bumi telah berlalu selama tiga tahun, namun anak-anak masih bersekolah di ruang kelas yang sangat sederhana. Karena itu, kita segera membantu  membangun taman kanak-kanak bagi mereka. Insan Tzu Chi Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas pembangunan ini. Berhubung status tanah belum jelas, kita baru bisa memulai proyek pembangunan pada tahun ini. Awalnya, mereka berencana untuk mengadakan peletakan batu pertama pada hari ini. Akan tetapi, beberapa hari lalu, mereka menerima kabar tentang adanya badai. Meski demikian, insan Tzu Chi tetap bersemangat dan penuh keberanian untuk menjalankan yang sudah mereka rencanakan sebelumnya.

Topan kali ini disertai dengan angin ribut dan hujan lebat sehingga mendatangkan bencana bagi Haiti. Di tengah cuaca seperti itu, bagaimana mereka mengadakan upacara peletakan batu  pertama? Meski topan tidak langsung menerjang Haiti, tetapi lingkaran luar topan telah mendatangkan angin ribut dan hujan lebat yang mengakibatkan bencana di sana. Meski demikian, langkah insan Tzu Chi tetap tidak terhenti. Mereka masih terus melangkah maju. Tentu saja, saat ini kita juga mengkhawatirkan proyek pembangunan tiga sekolah Kongregasi Santa Anna. Semoga semuanya aman-aman saja karena struktur bangunannya sangat kokoh. Inilah yang terjadi di Haiti. Selain mendatangkan bencana bagi beberapa negara di Kepulauan Karabia, topan ini juga tengah bergerak mengarah New York, Amerika Serikat.

Kini, New York berada dalam status siaga dan tengah melakukan antisipasi terhadap topan ini. Intinya, ini semua akibat unsur angin yang tidak selaras. Tentu saja, kita hendaknya bersyukur karena bisa melewati hari dengan aman dan selamat.

Selain itu, beberapa hari lalu, sebuah badai tropis Son-Tinh juga menerjang Filipina dan mendatangkan bencana bagi Filipina. Badai tropis tersebut telah meninggalkan Filipina dan bergerak menuju ke Vietnam. Sungguh membuat orang khawatir melihatnya. Jadi, bisa hidup dalam kondisi aman dan tenteram merupakan berkah bagi kita. Saya sering berkata bahwa kita sering tidak menyadari betapa beruntungnya kita. Kita tidak menyadari betapa besarnya berkah yang kita miliki. Bisa melewati hari-hari dengan aman dan selamat berarti kita sangat memiliki berkah. Akan tetapi, meski sudah hidup aman dan tenteram, manusia tetap tidak merasa mereka adalah orang yang penuh berkah.

Coba pikirkan, kita bisa melewati hari dengan aman dan tenteram karena kita sangat sehat dan hati kita sangat damai. Sebaliknya, saat kita merasa hidup kita sangat sulit mungkin karena sakit kepala atau sakit kaki hingga kesulitan untuk berjalan, maka setiap detik hidup kita akan terasa begitu sulit untuk dilewati. Saat terjadi gempa bumi, kita akan merasakan guncangan dan merasa sangat takut. Saat merasakan takut akibat gempa atau merasa sakit karena penyakit, hari-hari kita akan terasa sulit dilewati. Ini karena kita menyadari dan merasakan sesuatu. Manusia cenderung sadar saat mereka merasa panik atau sakit. Karena itu, bisa melewati hari tanpa menyadari waktu, kita hendaknya bersyukur karena bisa aman dan selamat. Setiap orang harus mempertahankan kehidupan yang aman dan tenteram. Kita harus menenangkan hati kita dengan sebaik mungkin serta menjalani pola hidup rajin dan hemat. Kita harus hidup sederhana. Saya berharap setiap orang bisa bervegetarian agar tubuh kita menjadi semakin sehat. Sungguh tidak mudah karena awalnya dia menjual menu masakan daging. Kini dia memutuskan untuk menjual makanan vegetarian.

“Yang membuat saya ingin menjual makanan vegetarian adalah sejak berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra tahun lalu. Saat berdiskusi dengan suami saya, dia berkata, Kita masih harus membayar kredit rumah. Bagaimana jika penjualan makanan vegetarian memengaruhi penghasilan kita? Saya yakin orang bisa berubah. Setelah setengah tahun berjualan makanan vegetarian, saya mendapati bahwa jumlah pelanggan kami terus bertambah. Tak hanya pelanggan baru, pelanggan lama kami juga tetap setia. Rumah makan ini memang adalah tempat usaha kami, tetapi dari sudut pandang yang berbeda, ia adalah sebuah ladang pelatihan. Tempat ini telah membimbing banyak orang untuk bervegetarian.” “Saya selalu memasukkan uang ke celengan bambu demi berbuat kebajikan. Makanan vegetarian lumayan enak. Saya langsung ketagihan sejak pertama kali mencobanya.”

Manusia mengonsumsi daging hanya demi memenuhi nafsu makan sesaat. Kini, hewan-hewan diternak dengan cara yang sangat tidak sehat. Jika kita mengonsumsinya, bahan kimia yang ada di dalam daging hewan akan diserap oleh tubuh kita. Sebaiknya kita makan makanan yang sederhana. Makanan vegetarian merupakan makanan yang paling sehat. Bervegetarian juga bisa menumbuhkan cinta kasih dan mengurangi pembunuhan. Dengan demikian, bencana di dunia akan berkurang. Dengan menumbuhkan cinta kasih, masyarakat kita akan bisa hidup harmonis. Alangkah baiknya jika setiap orang bisa hidup sehat. Berhubung ada banyak orang gemar makan daging, banyak hewan yang diternak dengan cara tidak manusiawi. Bayangkanlah, jika setiap hari kita hidup berimpitan hingga tidak bisa membalikkan badan, apakah tidak menderita?

Semakin banyak orang yang mengejar nafsu makan sesaat, semakin banyak pula hewan yang hidup tersiksa. Jumlah pembunuhan hewan pun meningkat. Singkat kata, hewan juga memiliki darah dan daging. Sebagai manusia, kita malah mengonsumsi hewan yang ada darah dan daging seperti kita. Saat merasa sakit, hewan-hewan itu akan merintih. Ini sama dengan rintihan manusia saat merasa sakit. Kita harus menempatkan diri di posisi mereka. Kita harus memiliki perasaan senasib dan sepenanggungan. Dengan demikian, baru bisa disebut manusia. Kita harus menghormati, bersyukur, dan mengasihi semua makhluk. Kita harus bersyukur karena bisa  menjalani hidup dengan aman dan selamat. Sikap saling menghormati merupakan kehidupan yang paling penuh berkah. (Diterjemahkan Oleh: Laurencia Lou)

 
 

Artikel Terkait

Atap Rumah Meriyati yang Tak Lagi Bocor

Atap Rumah Meriyati yang Tak Lagi Bocor

18 Maret 2020

Keadaan atap yang bocor dan ketidakmampuan memperbaiki kebocoran tersebut membuat  Meriyati dan Edi Riswal harus menampung air jika hujan datang. Hal ini sudah menjadi bagian dari hidup mereka puluhan tahun lamanya. Kini keduanya bisa lebih tenang karena atap rumah mereka diperbaiki relawan Tzu Chi Medan.

Mengerti Betapa Berharganya Orang Tua

Mengerti Betapa Berharganya Orang Tua

24 Mei 2013 Kunjungan kami disambut hangat dan ceria oleh opa oma yang berada disana. Keceriaan tersebut dapat terlihat jelas di raut muka mereka dengan cara mengucapkan “Halo…” sambil menjabatkan tangan mereka kepada kami semua satu persatu.
“ Membeli  Kebijaksanaan “

“ Membeli Kebijaksanaan “

17 Maret 2014 Semoga dengan bedah buku kali ini dapat mengembangkan kebijaksanaan dari para relawan yang hadir hari ini. Seperti Kata Perenungan Master cheng Yen,” Dengan welas asih melindungi semua makhluk adalah kondisi batin yang penuh dengan kehangatan.”
Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -