Suara Kasih : Cara Menginspirasi Orang Lain
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News Judul Asli: Memanfaatkan Kesempatan untuk Menginspirasi Orang Lain Lingkaran kebajikan terus berputar untuk menggalang hati | |||
”Rumah ini dibangun dengan sangat baik. Ada pemandangan dan taman kecil. Bagus sekali. Saya sangat senang pindah ke rumah baru. Ini berkat bantuan semua orang, insan Tzu Chi, dan pemerintah. Saya sangat gembira. Kita hendaknya merasa lebih tenang karena rumah yang Tzu Chi bangun akan segera rampung dan kita akan segera pindah. Benar, mari pindah ke rumah baru dengan gembira,” kata salah seorang warga di Taiwan. Mengambil Hikmah dari Bencana Meski terjadi bencana,korban akan dapat segera pulih. Jadi, yang terpenting adalah mengambil hikmah dari bencana yang terjadi. Selain menolong makhluk yang menderita, Bodhisatwa harus menjadi teladan kehidupan lewat tindakan nyata. Inilah yang disebut membimbing dengan tindakan. Kita menggunakan saat penanggulangan bencana sebagai sebuah kesempatan untuk membimbing semua makhluk. Jadi, setelah Bodhisatwa menyadari kebenaran, ia juga harus membimbing orang lain untuk mencapai kesadaran yang sama. | |||
| |||
Partisipasi Aktif Warga Dengan inisiatif sendiri, mereka datang untuk membangun rumah yang akan mereka tempati. Ada sebuah cerita yang lebih menghangatkan. Di desa ini, saat Tzu Chi sedang merencanakan proyek, ada sebuah rumah yang tadinya disewakan kepada pengusaha karaoke dengan tarif 6.000 dolar NT per bulan. Namun, saat mendengar rencana proyek Tzu Chi, sang pemilik meminjamkannya kepada Tzu Chi. Sungguh membuat orang tersentuh. Proyek perumahan ini direncanakan akan rampung pada akhir Maret atau awal April sehingga warga dapat segera pindah dan hidup dengan tenang. Warga kini terlihat lebih gembira, penuh rasa puas dan syukur. Saya percaya perumahan ini akan dipenuhi keharmonisan. Selain itu, di Desa Qianhuangkeng, Tainan, sudah dua tahun berturut-turut dilanda topan. Pada tahun lalu dan tahun sebelumnya, daerah tersebut selalu dilanda bencana, termasuk topan Morakot. Topan ini membawa kerusakan parah bagi desa tersebut. Rumah-rumah, lahan, dan jalan-jalan, semuanya mengalami kerusakan. Warga tak punya pilihan selain meninggalkan kampung halaman yang telah didiami dari generasi ke generasi. Setelah melewati evaluasi dari Komite Pemulihan Pascagempa dan dinyatakan memenuhi syarat-syarat (prinsip) penerima bantuan Tzu Chi, baru warga akan memperoleh bantuan. Prinsip Tzu Chi adalah tulus, adil, jujur, dan realistis. | |||
| |||
Rumah ini harus tepat sasaran dan sesuai kebutuhan mereka. Karenanya, para insan Tzu Chi harus benar-benar memahami kondisi sesungguhnya. Dana yang ada harus digunakan dengan tepat. Kita juga menyediakan kamar tamu sehingga jika ada anak atau orangtua yang datang berkunjung, mereka memiliki tempat untuk tinggal. Kita memiliki banyak pertimbangan. Dalam menentukan ukuran rumah, rujukan pertimbangan bukanlah kartu keluarga, melainkan kebutuhan mereka yang sesungguhnya. Di sana juga terdapat tempat yang dapat digunakan insan Tzu Chi untuk mengadakan kegiatan bagi warga. Ini adalah ruang serbaguna. Kita telah mempertimbangkannya masak-masak serta menyampaikannya kepada warga, dan mereka merasa gembira. Meski kehilangan rumah, kami menjadi lebih dekat satu sama lain. “Selama ini kalian telah memerhatikan kami. Kami tak ingin lagi merepotkan kalian. Dengan memiliki cinta kasih dan welas asih, di mana pun ada penderitaan, kami akan pergi ke sana. Kami sangat bersyukur memiliki kesempatan untuk sedikit bersumbangsih bagi para korban bencana,” kata salah seorang relawan Tzu Chi.
Ini semua adalah berkat himpunan sumbangsih insan Tzu Chi yang penuh kesungguhan dan cinta kasih. Melihat warga pindah ke rumah baru dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur, saya harus berterima kasih dari lubuk hati yang terdalam atas tetes demi tetes sumbangsih semua insan Tzu Chi. Inilah praktik nyata Bodhisatwa dalam memanfaatkan setiap kesempatan untuk membimbing semua makhluk. Akhir kata, saya sungguh berterima kasih bagi semua relawan yang telah membangkitkan cinta kasih dan menghimpun kekuatan untuk bersumbangsih bagi mereka yang membutuhkan. Hal ini sungguh menghangatkan hati dan saya sangat berterima kasih. Diterjemahkan oleh: Erni dan Hendry Chayadi | |||
Artikel Terkait
Penerima Bantuan Tzu Chi Mendapatkan NIB dari Kementrian Investasi dan BKPM
14 Desember 2023Memperingati Hari Disabilitas 2023, Kementrian Pertahanan RI, Kementrian Investasi/BKPM, dan BPJS Ketenagakerjaan menerbitkan surat Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada penyandang disabilitas sebagai pelaku usaha kecil.
Kamp 4 in 1: Membuat Hidup Lebih Berarti
20 September 2017“Bahagia..”, kesan itu yang terlontar dari mulut Anna Suryana (56), seorang relawan Tzu Chi asal Lampung setelah mengikuti kegiatan Kamp 4 in 1 selama dua hari (16 – 17 September 2017) di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Ibu empat orang anak ini tidak menyangka bakal mendapatkan wejangan langsung dari empat Shifu (biksuni dari Griya Jing Si Taiwan).
Kisah Veky Yohanes, Hidup Sebatang Kara Dengan Sakit Jantung dan Diabetes
25 Juni 2021Veky bercerita sudah dibantu oleh Tzu Chi sejak 4 tahun lalu. Awalnya Veky mendapat bantuan pengobatannya namun, karena Veky terdampak pandemi ia kemudian mendapat bantuan biaya hidup dari Tzu Chi.