Suara Kasih : Catur-samgraha-vastu

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

Mempraktikkan Catur-samgraha-vastu
 

Dunia Saha ini adalah dunia membutuhkan kesabaran
Membimbing orang lain dengan Catur-samgraha-vastu
Setiap orang hendaknya membangkitkan hati Buddha dengan melakukan kebajikan
Cinta kasih mengalir ke suluruh dunia

Sungguh, setiap hari saya diliputi perasaan yang sangat sulit diungkapkan. Meski setiap hari dan setiap saat saya diliputi rasa syukur, namun saya juga senantiasa diliputi kekhawatiran. Perasaan saya bercampur aduk. Sejak lebih dari 2.500 tahun yang lalu, Buddha telah mengingatkan kita bahwa Dunia Saha tempat kita tinggal ini adalah dunia yang membutuhkan kesabaran.

Kita yang terlahir ke dunia harus menahan penderitaan dengan sabar. Meski setiap hari kita diliputi perasaan yang bercampur aduk, namun karena telah mempelajari ajaran Buddha, kita harus berusaha melatih sila, samadhi, dan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.

Kita harus senantiasa mawas diri, berhati tulus, dan menjaga keteguhan pikiran. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti mengalami kesedihan, sukacita, penderitaan, dan kegembiraan. Ini semua ada dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, kita harus menjaga pikiran kita dengan baik.

Hati kita harus tetap tenang dan teguh. Jangan biarkan hati kacau karena orang lain. Dengan melatih sila dan samadhi, barulah kita dapat mengembangkan kebijaksanaan. Dengan adanya kebijaksanaan, kita dapat memahami segala kondisi yang kita hadapi dalam kehidupan kita. Jadi, jika memiliki Dharma di dalam hati, kita akan dapat tenang dalam segala situasi. Belakangan ini saya sering berkata kepada kalian bahwa tiada waktu lagi. Bencana terus terjadi silih berganti. Pada tanggal 11 Maret, Jepang dilanda bencana gempa bumi dan tsunami. Bencana telah berlalu belasan hari, namun masih terdapat ratusan ribu warga yang kehilangan tempat tinggal. Karena itu, pemerintah Jepang akan membangun sekitar 30.000 unit rumah sementara.

Lihatlah, ratusan ribu warga kehilangan rumah atau mungkin telah terpisah dari orang yang mereka kasihi selamanya. Penderitaan mereka sungguh tak terkira. Kini mereka harus tinggal di rumah yang kecil untuk jangka waktu yang panjang.

Saya terus berpikir untuk menyalurkan bantuan jangka panjang bagi para korban bencana. Namun, mengingat jumlah insan Tzu Chi di Jepang yang sedikit dan jauh jalan yang harus ditempuh, bagaimana kita bisa menyalurkan bantuan jangka panjang? Meski harus menghadapi berbagai kesulitan, namun saya harus mengubah cara pikir untuk memanfaatkan waktu yang ada dan melakukan yang harus dilakukan.

Saya terus mengimbau setiap orang untuk membangkitkan hati Buddha di dalam diri. Hati Buddha dan hati kita pada hakikatnya adalah sama. Semoga setiap orang dapat membangkitkan hati Buddha. Semua orang memiliki hati Buddha. Kita harus mendekatkan diri dengan hati Buddha.

Karena itu, kita harus lebih giat membangkitkan niat setiap orang untuk berbuat kebajikan. Kita semua harus membangkitkan niat untuk berbuat kebajikan karena hati Buddha senantisa penuh kebajikan. Kini kita harus menciptakan berkah dan menjalin jodoh baik. Semua ini adalah hal yang dapat kita lakukan dengan mudah.

Dengan semangat cinta kasih universal, kita dapat menyebarkan benih cinta kasih ke tengah masyarakat agar benih cinta kasih tersebut dapat bertunas dan tumbuh dalam hati setiap orang. Semoga kalian dapat menyebarkan cinta kasih kepada semua orang.

Saya berharap semua orang dapat melakukan ini. Pascabencana Jepang kali ini, banyak orang di negara lain merasa khawatir apakah radiasi nuklir akan berdampak pada kehidupan mereka dan mendatangkan bahaya. Pada saat seperti ini, kita harus segera berintrospeksi atas segala kesalahan yang kita perbuat dan bekerja sama untuk menciptakan berkah.

Dengan demikian, barulah kita dapat meredam karma buruk. Saya sungguh bersyukur karena pada tanggal 20 Maret lalu Da Ai TV menyiarkan sebuah acara khusus ke seluruh dunia. Pada saat acara tersebut, banyak orang berdoa bagi warga Jepang. Para relawan di Cile juga turut mendoakan warga Jepang. Gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,8 skala Richter yang terjadi di Cile tahun lalu memantangkan jalinan jodoh antara insan Tzu Chi dengan warga setempat.

Pada siaran khusus 20 Maret lalu, mereka juga turut menyemangati warga Jepang. Kita juga dapat melihat bencana Topan Morakot yang melanda Taiwan pada tahun 2009 lalu. Pada saat itu, insan Tzu Chi dari 52 negara menghimpun cinta kasih demi membangun Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Shanlin.

Lihatlah, setelah memulihkan kehidupan, kini mereka mampu mencurahkan cinta kasih bagi korban bencana di Jepang. Siaran khusus malam itu sungguh telah menginspirasi banyak orang untuk mencurahkan cinta kasih. Saya sungguh tersentuh karena melihat setiap orang mempraktikkan Catur-samgraha-vastu.

Yang pertama adalah dana. Lihatlah, betapa banyak orang yang meluangkan waktu untuk berkumpul bersama karena cinta kasih. Dana dari mereka meliputi dana materi, dana Dharma, dan dana berupa dukungan kepada warga Jepang. Tiga bentuk dana tersebut muncul dalam acara itu. Yang kedua adalah tutur kata penuh cinta kasih yang membawa penghiburan bagi korban bencana. Selain itu, kita juga harus mengimbau setiap orang untuk bertutur kata baik, berbuat kebajikan, serta berpikiran baik dan tulus. Yang ketiga adalah tindakan bermanfaat, yaitu bersumbangsih dengan sukacita dan penuh welas asih. Selain mengimbau setiap orang untuk bertutur kata baik, kita juga harus melakukan tindakan bermanfaat dan bersumbangsih dengan penuh sukacita dan welas asih. Inilah yang dimaksud tindakan bermanfaat. Yang keempat adalah kebersamaan. Kita harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk membimbing semua orang menapaki Jalan Bodhisatwa bersama kita selamanya dan bukan hanya sesaat.

Semoga semua orang dapat bertekad untuk menapaki Jalan Bodhisatwa selamanya. Inilah Catur-samgraha-vastu yang terdiri atas dana, tutur kata penuh cinta kasih, tindakan bermanfaat, dan kebersamaan. Inilah yang harus dipraktikkan oleh semua orang pada saat seperti ini. Jadi, kita harus membimbing orang lain untuk membangkitkan hati Buddha dan berbuat kebajikan agar lebih banyak orang dapat terinspirasi. Yang paling saya butuhkan sekarang adalah niat baik dalam hati setiap orang. Saya sungguh berharap cahaya kebajikan dalam diri setiap orang dapat menerangi dunia ini sehingga dunia yang diliputi kegelapan ini dapat menjadi cerah kembali. Inilah yang paling kita butuhkan sekarang. Diterjemahkan oleh: Lena

 
 

Artikel Terkait

Lestarilah Pantaiku

Lestarilah Pantaiku

11 Juli 2016
Sabtu 2 Juli 2016, relawan Tzu Chi Biak untuk bersatu hati melakukan kegiatan pelestarian lingkungan dengan menanam 261 bibit bakau di Desa Kakur.
Pelipur Lara untuk Warga Korban Kebakaran di Taman Sari

Pelipur Lara untuk Warga Korban Kebakaran di Taman Sari

10 Februari 2020

Di tengah pilu yang dirasakan Ibu Nung dan warga lainnya yang mengalami cobaan ini, pelipur lara datang dari relawan Tzu Chi. Hari ini, Senin 10 Februari 2020, relawan mendistribusikan 75 paket bantuan. Paket bantuan berisi terpal, ember, air mineral, lalu ada satu kontainer yang berisi selimut, handuk, sarung, sandal, pakaian layak pakai, tempat makan, dan perlengkapan mandi.

Ketika Jalinan Jodoh Telah Tiba

Ketika Jalinan Jodoh Telah Tiba

15 April 2013 Semoga kita selalu bisa memiliki tekad yang kuat untuk senantiasa berada di jalan Bodhisatwa. Jika bertemu halangan dan rintangan, kita harus bisa mengatasinya. Jangan karena halangan dan rintangan tersebut membuat kita mundur.
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -