Suara Kasih : Daur Ulang Menjauhkan Kerisauan

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

Daur Ulang Menjauhkan Kerisauan
     

Mensosialisasikan konsep “Bersih dari Sumbernya”  ke desa-desa
Membimbing semua orang untuk hidup hemat dan menghargai berkah
Menerapkan pola hidup sederhana demi melindungi bumi
Melakukan kegiatan daur ulang setiap hari dan hati pun bebas dari kerisauan

 

.

 

“Kemarin saya mendengar sebuah lagu baru pengiring truk pengangkut sampah. Lagunya sangat enak didengar,” kata seorang warga di daerah ini. Pemerintah daerah menyetujui ide untuk mengganti lagu pengiring truk daur ulang dengan lagu daur ulang Tzu Chi. Saya sungguh bersyukur. Meski demikian, kita tetap harus mengimbau semua orang untuk meningkatkan kualitas kegiatan daur ulang. Kita harus mengimbau setiap keluarga di komunitas kita untuk melakukan kegiatan daur ulang.

Saya mendengar bahwa pemerintah daerah pun tengah membantu kita mensosialisasikan kegiatan daur ulang. Saat ini, kita harus mensosialisasikan konsep “Menjaga kebersihan mulai dari sumbernya”. Kita semua mengetahui bahwa orang-orang kini banyak yang membeli makanan di luar yang dikemas dengan kantong plastik. Jika tidak habis dimakan, mereka akan membuangnya. Minuman yang tak habis diminum pun dibuang begitu saja. Kita harus membimbing semua orang agar tak berperilaku demikian.

Saya berharap para insan Tzu Chi dan Bodhisattva daur ulang dapat membimbing dan menginspirasi masyarakat agar dapat menghargai berkah. Kita harus menghabiskan minuman sebelum kemasannya dibuang. Sebelum dibuang, tuangkan sedikit air minum ke dalamnya dan minumlah air tersebut. Dengan demikian, kemasan minuman akan menjadi bersih. Hal ini dapat kita terapkan pada kemasan susu, susu kedelai, maupun kemasan minuman lainnya. Jika kita dapat menghargai berkah dan menjaga kebersihan kemasan minuman, maka para relawan daur ulang dapat membawanya ke posko daur ulang untuk dipilah. Dengan demikian, barang daur ulang tersebut tak akan dikerubungi semut atau lalat dan tak menimbulkan wabah demam berdarah jika tergenang air hujan. Kita harus senantiasa menjaga kesehatan warga dan kebersihan lingkungan di komunitas kita. Melalui praktik ini, barulah kita dapat melakukan kegiatan daur ulang secara efektif.

 

Posko daur ulang yang saya kunjungi ini berbeda dengan posko lain karena kegiatan daur ulang dilakukan di bawah pepohonan. Tempat ini sungguh memberi kesan yang berbeda dan terlihat sangat unik. Sungguh indah. Meski di perkotaan, kita memiliki tempat sebagus ini untuk melakukan kegiatan daur ulang.

 

 

Sungguh, pelestarian lingkungan kini telah menjadi isu yang sangat penting di dunia karena kondisi iklim yang sangat ekstrem. Tentu saja, hal ini berkaitan erat dengan kehidupan kita. Orang masa kini hanya peduli pada perekonomian sehingga perindustrian terus dikembangkan. Lama-kelamaan udara pun tercemar. Demikian pula dengan bumi. Karena itu, iklim menjadi sangat ekstrem. Namun, demi melangsungkan hidup, kita memerlukan barang-barang kebutuhan. Populasi manusia kini sangatlah banyak. Bagaimana caranya agar semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi?

Dalam memajukan perekonomian, janganlah kita merusak lingkungan dan menguras sumber daya alam. Kita harus menghemat sumber daya alam dan mengurangi emisi karbon. Penghematan sumber daya alam yang saya maksud adalah kita jangan terus menyedot minyak dari dalam tanah dan mengeksploitasi pegunungan. Kita dapat mengumpulkan barang-barang dan mengolahnya kembali hingga menjadi produk baru. Dengan demikian, kita tak akan kekurangan sumber daya alam dan bumi tak terus dirusak. Kita dapat mendaur ulang barang-barang agar dapat dipergunakan kembali. Inilah wujud dari cinta kasih. Kita harus mengasihi bumi dan sesama serta menghargai segala kehidupan di dunia ini. Ini adalah pahala.

Banyak warga Taiwan yang berhati baik dan penuh cinta kasih tanpa pamrih. Cinta kasih yang diwujudkan dalam kegiatan daur ulang tak hanya demi melindungi bumi, namun juga demi kesejahteraan manusia. Manusia telah hidup di bumi sejak dahulu. Meski di alam semesta ini terdapat banyak planet, namun di antara begitu banyak planet hanya bumi yang memiliki kehidupan. Karena itu, kita sungguh harus menghargai dan melindunginya sebaik mungkin.

 

 

Hidup di bumi ini, kita memerlukan makanan untuk bertahan. Tanpa makanan, kita akan mengalami kelaparan. Kita dapat melihat banyaknya orang yang menderita kelaparan di Afrika. Anak-anak di sana sangat kurus karena kekurangan makanan. Setiap kali melihatnya, saya sungguh merasa sedih. Bukannya mereka tak ingin hidup di tempat yang lebih baik, namun mereka memang terlahir di lingkungan yang serba sulit dan kekurangan.

 

Buddha berkata bahwa ini adalah buah dari karma kolektif. Tempat lahir kita tergantung pada karma yang kita ciptakan. Inilah yang disebut buah karma pendukung. Kita semua memiliki buah karma pendukung yang sama karena kita sama-sama terlahir di Taiwan. Kita dapat terlahir di bumi ini berkat jalinan jodoh kita dengan bumi dan isinya.

Jalinan jodoh inilah yang membuat kita dapat terlahir di Taiwan dan menikmati sumber daya alamnya. Taiwan adalah tempat yang kaya akan sumber daya alam. Orang zaman dahulu selalu berkata bahwa Taiwan bagaikan mengalami musim semi sepanjang tahun dengan hujan yang turun tepat pada waktunya. Namun, kini kita merasakan cuaca yang sangat panas. Kadang suhu udara mencapai 40 derajat Celsius. Dahulu, kita dapat memanen sawah tiga kali dalam setahun, yakni dua musim untuk memanen padi dan satu musim untuk memanen gandum. Di Taiwan, kita memiliki hasil panen yang baik setiap tahun. Namun, kini tidaklah demikian. Kini jika turun hujan, banjir akan terjadi. Selain tak dapat bercocok tanam, pohon buah pun ikut tumbang sehingga mengakibatkan kerugian. Karena itu, kita harus sangat memerhatikan pentingnya pelestarian lingkungan.

Orang-orang di dunia telah menyadari kondisi iklim yang ekstrem belakangan ini. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena polusi dan pemanasan global. Dari manakah polusi berasal? Dari pengembangan industri. Belakangan ini, kita melihat laporan berita tentang kebakaran pabrik plastik di Taiwan. Kepulan asap hitam dari kebakaran tersebut mengakibatkan pencemaran udara. Tumpahan lumpur beracun dari sebuah pabrik di Hongaria telah menyebar sejauh puluhan kilometer dan mengakibatkan pencemaran sungai di sekitarnya. Hal ini sungguh memprihatinkan. Jadi, hidup di bumi ini, kita harus sangat mawas diri dan berhati tulus. Kita harus bersungguh hati, mawas diri, dan berhati tulus dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menyelaraskan kehidupan kita dengan hidup hemat dan menghargai berkah. Kita harus melindungi bumi dan menginspirasi orang lain. Semoga semua orang di dunia dapat memahami misi pelestarian lingkungan Tzu Chi dan dapat menjalankannya di negara mereka.

Demi generasi penerus dan diri kita sendiri, kita harus melindungi bumi ini sebaik mungkin. Bagaimana caranya mengurangi bencana di dunia? Yakni dengan melestarikan lingkungan. Dalam melakukan kegiatan daur ulang, kita harus memiliki hati yang tulus dan senantiasa mendoakan bumi dengan penuh rasa syukur agar bumi senantiasa sehat. Jika bumi sehat, kehidupan manusia pun akan aman dan tenteram. Saya mendoakan kalian semua, semoga dengan melakukan kegiatan daur ulang setiap hari, hati kalian bebas dari kerisauan dan tubuh pun senantiasa sehat. Itulah kehidupan yang paling indah. Diterjemahkan oleh: Lena

 
 

Artikel Terkait

Mengenalkan Anak dengan Tanaman Obat

Mengenalkan Anak dengan Tanaman Obat

19 Oktober 2022

Mengenalkan tanaman obat keluarga (toga) bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui bazar sehat ceria, seperti yang dilakukan relawan Tzu Chi di Xie Li Kalimantan Timur 1 untuk siswa TK Permata Bunda, Gunung Kombeng Estate. 

Tahun Baru, Resolusi Baru

Tahun Baru, Resolusi Baru

21 Januari 2020

Di awal tahun, pertemuan para anak-anak asuh Teratai terasa sangat menarik. Dipandu oleh Ria Sulaiman dan Yanny Sukadjaya, anak-anak asuh Teratai tersebut membuat resolusi tentang apa saja yang akan dicapai dalam satu tahun ke depan.

Banjir Manado: Survei Pertama ke Wilayah Bantuan

Banjir Manado: Survei Pertama ke Wilayah Bantuan

20 Januari 2014
Minggu pagi, 19 Januari 2014, sejumlah relawan Tzu Chi datang ke rumah dinas Walikota Manado untuk melakukan koordinasi mengenai pembagiaan bantuan di wilayah tersebut. Koordinasi ini dilakukan agar bantuan nanti dapat lebih tepat sasaran.
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -