Suara Kasih: Drama Kisah Nyata Mewariskan Kebijaksanaan

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News

 

 

Judul Asli:

Drama Kisah Nyata Da Ai TV Mewariskan Kebijaksanaan

Kisah nyata Drama Da Ai TV  mengajarkan kebijaksanaan
Dua relawan yang memiliki keterbatasan saling menopang dalam mengatasi rintangan
Drama Menerjang Ombak menyelamatkan banyak orang yang hidup dalam ketersesatan
Terus mengembangkan Empat Misi Tzu Chi dan Delapan Jejak Dharma

Lihatlah Su-min, meski matanya tidak bisa melihat, dia bisa memeragakan seluruh lagu dengan sangat baik. Sungguh tidak mudah. Kehidupannya sangat sulit. Setiap kali mengulas tentang daur ulang, saya sering berbagi tentang kisah Su-min dan Xiu-yu. Lihatlah kedua relawan ini. Xiu-yu harus berjalan dengan menggunakan 2 tongkat, tetapi dia bisa membonceng Su-min ke posko daur daur ulang. Setelah turun dari motor, Xiu-yu menjadi mata Su-min, sedangkan Su-min menjadi sandaran Xiu-yu. Mereka sungguh mengagumkan. Selain itu, meski kehilangan daya penglihatan, Su-min bisa membedakan warna botol dengan cara merabanya. Suatu kali, saat berkunjung ke posko daur ulang Kaohsiung, ada orang yang berkata kepada saya bahwa Su-min sangat hebat. Dia bisa membedakan warna botol kaca dengan cara merabanya.

Kemudian, saya mengambil sebuah botol kaca dari keranjang dan bertanya padanya, “Coba raba botol yang saya pegang ini berwarna apa?” Dia meraba botol tersebut dan menjawab, “Warna coklat tua”. Saya sangat terkejut. Botol itu sungguh berwarna coklat tua. Dia meraba botol kaca lainnya dan berkata bahwa botol itu berwarna hijau. Saya sungguh kagum padanya. Dengan rabaan tangan, dia bisa membedakan warna botol kaca. Pada kehidupan di dunia ini, tidak ada hal yang sulit. Kita sendiri yang membuat segalanya menjadi sulit. Yang membuat sesuatu jadi sulit adalah hati kita. Asalkan ada niat, tiada kesulitan yang tak bisa kita atasi.

Bodhisattva sekalian, tahun ini Tzu Chi hampir berusia 47 tahun. Waktu berlalu dengan sangat cepat. Selama 47 tahun ini, kita menjalankan Empat Misi Tzu Chi dan Delapan Jejak Dharma. Saya sering berkata bahwa saat saya melangkah 1 langkah, kalian harus melangkah 8 langkah. Ini karena kalianlah yang mengemban Empat Misi Tzu Chi dan Delapan Jejak Dharma. Kalianlah yang menjalankannya. Saya selalu berada di Taiwan. Lihatlah, insan Tzu Chi Afrika Selatan, Lesotho, Swaziland, dan Mozambik, merekalah yang kembali ke Taiwan. Saya tidak pernah ke luar negeri. Meski berada di tempat yang jauh dari Taiwan dan berada di tempat yang sangat minim sumber daya alam, mereka tetap bisa menolong banyak orang yang membutuhkan. Ini karena mereka memiliki tekad yang sangat kokoh dan cinta kasih universal.

Dengan cinta kasih universal dan tekad yang kokoh, tiada hal yang sulit bagi mereka. Mereka berkata bahwa mereka bisa termotivasi karena sering menyaksikan Da Ai TV. Lewat tayangan Da Ai TV, mereka menyerap semua ajaran saya ke dalam hati. Selain itu, setiap program Da Ai TV juga meresap ke dalam hatidan memberi kekuatan bagi mereka. Jadi, asalkan memiliki niat, maka tidak ada hal yang sulit. Saya sangat berterima kasih kepada Bodhisattva sekalian yang mengizinkan Da Ai TV mengangkat kisah hidup kalian. Sungguh, dalam kehidupan ini kita harus berani mengakui kesalahan agar bisa maju. Setiap kali mendengar insan Tzu Chi berbagi, saya merasa sangat tersentuh. Saya juga bertanya, “Bolehkah Da Ai TV mengangkat kisah hidup kalian?” Beberapa di antara mereka menjawab, “Jangan, ini sangat memalukan.” Saya selalu berkata, “Mengakui kesalahan berarti ingin maju.”

Di dalam Buddhisme, ini disebut dengan bertobat. Ada orang yang dahulu menjalani kehidupan yang menyimpang, ada pula yang dahulu sangat jahat dan kejam. Meski dahulu pernah melakukan kesalahan besar, kini mereka telah sadar dan bertobat. Pikiran yang tersesat menyebabkan mereka berjalan menyimpang. Saat melakukan kekeliruan, jika kita tidak segera berintrospeksi dan tidak segera kembali ke jalan yang benar, maka kita semakin terjerumus hingga selamanya tak bisa ditarik keluar. Karena itu, saya berharap setiap orang yang pernah melakukan kekeliruan bisa segera sadar. Saya sangat berharap kisah yang kita angkat sesuai dengan kenyataan. Meski dahulu pernah melakukan kekeliruan, kita tetap harus mengisahkannya secara menyeluruh.

Saat menulis kisah kalian, kita tidak boleh mengarang-ngarang. Ini karena masih ada teman, kerabat, maupun orang yang mengenal kalian. Kita tidak boleh mengarang cerita palsu. Kita harus menulis cerita yang nyata. Banyak orang yang bisa membuktikan bahwa dahulu relawan kita sangat tidak baik, banyak orang yang takut terhadap mereka. Akan tetapi, kini, setiap orang begitu mengasihi dan menghormati mereka. Dengan bertobat dan membangkitkan kesadaran, barulah kita bisa terselamatkan. Inilah yang disebut bertobat bisa menyucikan batin kita.

Pertobatan berarti pemurnian diri. Drama “Menerjang Ombak” merupakan kisah dari Taichung. Relawan kita yang dahulu sangat terjerumus dalam narkoba ini, kini telah menyelamatkan banyak orang. Pada kehidupan di dunia, saat kita melakukan kekeliruan, orang lain akan melihatnya, tetapi setelah bertobat, orang lain juga akan mengingatnya di dalam hati. Setelah drama kisah nyata Da Ai TV ditayangkan, banyak lembaga maupun organisasi yang mengundang tokoh asli untuk berbagi kisah mereka dahulu dan bagaimana cara mereka mengubah tabiat buruk mereka. Setelah mengubah tabiat buruk, dan masyarakat menjadi lebih damai. Selain itu, mereka juga bisa menjadi penyelamat bagi orang lain. Kisah seperti ini sungguh patut ditulis. Tentu saja, ada pula drama kisah nyata tentang relawan yang selalu optimis. Baik dalam bersekolah, menjalankan bisnis, maupun mengemban misi Tzu Chi, mereka sangat tekun dan bersemangat.

Ada pula kisah tentang pengusaha sukses yang mendedikasikan dirinya bagi masyarakat. Meski sangat sukses, tetapi mereka tidak sombong. Mereka tetap sangat rendah hati. Banyak kisah seperti ini. Setelah menyaksikan drama tersebut, banyak orang yang menyadari bahwa meski sangat sukses, kita juga bisa merendahkan hati untuk bersumbangsih. Ini juga merupakan teladan kehidupan. Hari ini terdapat banyak teladan baik di sini. Saya sangat berterima kasih kepada kalian. Tanpa kalian, Tzu Chi tak mungkin memperoleh pencapaian hari ini. Singkat kata, saya sangat berterima kasih kepada kalian semua. Terima kasih, semuanya. Semoga mulai hari ini setiap orang bisa membangkitkan ikrar luhur. Semoga Empat Misi Tzu Chi dan Delapan Jejak Dharma Tzu Chi bisa tersebar ke seluruh dunia. Semoga setiap hari, kita bisa menulis kisah hidup yang bermakna dan berharga dalam hidup kita. (Diterjemahkan Oleh: Laurencia Lou )

 
 

Artikel Terkait

Perjamuan Yang Dipenuhi Keharuman Teh, Bunga, dan Batin

Perjamuan Yang Dipenuhi Keharuman Teh, Bunga, dan Batin

03 Mei 2019

Para istri komisaris kehormatan Tzu Chi mengikuti perkenalan budaya teh Jing Si dan kaligrafi Chinese serta yang diiringi permainan kecapi, Jumat, 26 April 2019.

Tzu Chi Indonesia: Keprihatinan akan Krisis Kemanusiaan di Myanmar

Tzu Chi Indonesia: Keprihatinan akan Krisis Kemanusiaan di Myanmar

06 September 2017
Rasa keprihatinan dan empati yang mendalam segenap Pimpinan dan Staf Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar, serta dukungan terhadap upaya Pemerintah Indonesia untuk membantu menyelesaikan konflik di sana. Tzu Chi Indonesia sendiri sejak tahun 2015 sudah ikut membantu para pengungsi asal Myanmar di Desa Kuala Langsa dan Desa Bayeun, Aceh Timur.
Suara Kasih: Kehidupan Bersahaja Menumbuhkan Hati Welas Asih

Suara Kasih: Kehidupan Bersahaja Menumbuhkan Hati Welas Asih

27 Desember 2012 Dalam kehidupan masyarakat masa kini, kita harus menyerukan setiap orang setiap orang agar hidup lebih sederhana dan bersahaja. Pola hidup yang sederhana dan bersahaja mencerminkan bahwa kita memiliki hati penuh welas asih dan menghargai sumber daya alam.
Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -