Suara Kasih: Dunia yang Penuh Rasa Syukur

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News

Judul Asli:

 

Menciptakan Dunia yang Penuh Rasa Syukur

      

Pola makan vegetarian dapat menyehatkan tubuh dan melindungi kehidupan
Memerhatikan sesama dan berdana dengan penuh ketulusan
Para dokter dari berbagai departemen bekerja sama menyelamatkan nyawa ibu dan anak
Budi luhur tim medis hendaknya disebarkan kepada banyak orang

”Apa kabar semuanya? Hari ini kami akan menyajikan makanan vegetarian. Tzu Chi telah bekerja keras untuk mensosialisasikan pola makan vegetarian dalam jangka waktu yang sangat panjang. Kami berharap ada lebih banyak warga di Teluk San Francisco yang mengetahui kegiatan ini. Kami juga berharap para warga di Teluk San Francisco bisa turut bervegetarian dan mendukung kegiatan ini,” kata salah seorang relawan Tzu Chi.

Lihatlah cara insan Tzu Chi di Amerika Serikat mensosialisasikan pola makan vegetarian. Sebuah stasiun TV setempat mengundang insan Tzu Chi untuk mempertunjukkan cara memasak makanan vegetarian. Yang terpenting adalah makanan vegetarian sangat baik bagi kesehatan fisik dan batin. Sungguh, menjaga kesehatan fisik dan batin sangatlah penting. Dengan adanya masyarakat yang sehat secara fisik dan batin, barulah bisa menciptakan berkah bagi umat manusia.

Kita juga dapat melihat Myanmar. Saya sungguh bersyukur karena beberapa tahun yang lalu Tzu Chi berkesempatan menyalurkan bantuan dan menabur benih cinta kasih di Myanmar. Berhubung mayoritas warga setempat adalah umat Buddha, mereka tahu pentingnya berdana. Berdana tak hanya memberi persembahan kepada Buddha, Dharma, dan Sangha. Berdana yang sesungguhnya harus membangkitkan cinta kasih dan turut merasakan penderitaan orang lain sehingga kita merasa iba dan bersedia bersumbangsih. Inilah dana yang sesungguhnya.

Tahun ini, insan Tzu Chi mengadakan kegiatan pembagian bantuan berskala besar di Myanmar. Pada bulan April setiap tahunnya, tepatnya pada hari Minggu kedua, warga setempat merayakan Festival Songkran. Festival itu sama seperti Tahun Baru Imlek yang dirayakan oleh warga Tionghoa. Karena itu, insan Tzu Chi mempersiapkan bingkisan bagi puluhan pasien penerima bantuan Tzu Chi. Bingkisan itu terdiri atas minyak goreng, gula, garam, kacang-kacangan, beras, mi, dan lain-lain. Setelah membeli barang bantuan, insan Tzu Chi membungkusnya dengan rapi dan penuh cinta kasih. Yang terpenting adalah mereka membungkusnya dengan sungguh-sungguh dan penuh hormat sebagai ungkapan cinta kasih mereka yang tulus. Saya sungguh tersentuh melihatnya. Insan Tzu Chi di Myanmar tahu untuk mengerahkan kekuatan cinta kasih dalam memerhatikan orang yang hidup kekurangan dan menderita.

Insan Tzu Chi juga memberikan bantuan alat tulis kepada anak-anak setempat. Berhubung pasien penerima bantuan hidup sangat kekurangan, anak-anak mereka juga tidak memiliki alat tulis seperti pensil, buku catatan, dan lain-lain. Insan Tzu Chi memberikan bantuan yang paling dibutuhkan oleh para siswa. Di negara miskin seperti itu, insan Tzu Chi bersumbangsih dengan penuh cinta kasih.

 

 

Di negara makmur seperti Amerika Serikat, insan Tzu Chi juga turut memikul tanggung jawab atas dunia. Mereka tak henti-hentinya mensosialisasikan pola makan vegetarian di tengah komunitas. Mereka pergi ke berbagai tempat untuk mensosialisasikan pola makan vegetarian sebagai cara menghormati kehidupan. Selain itu, kita juga harus berbagi tentang filosofi pelestarian lingkungan guna melindungi lingkungan dan menjaga kesehatan manusia. Kita harus mensosialisasikannya dengan sungguh-sungguh.

Peradaban masa kini telah menodai batin banyak orang. Selain tidak melestarikan batin, peradaban masa kini malah menciptakan banyak “sampah” di dalam batin manusia. Kita dapat melihat tayangan berita tentang seorang anak muda di Tiongkok. Dia didiagnosis menderita penyakit ankilosing spodilitis (peradangan kronis dari tulang belakang  dan sendi-sendi tulang). dan penyakit tuberkulosis. Dokter menyarankan dia bahwa untuk mengobati penyakit ankilosing spodilitis, dia harus mengobati penyakit tuberkulosis terlebih dahulu.

Setelah mendengar saran tersebut, pria itu menyerang 4 orang rumah sakit. Akibatnya, 1 orang meninggal dunia dan 3 orang lainnya luka ringan dan luka parah. Dokter muda yang tidak berdosa itu dibunuh begitu saja. Orang tua dari dokter muda itu pasti merasa sangat sedih. Masyarakat kita ini juga kehilangan satu insan berkualitas. Dua orang lainnya yang terluka parah masih dirawat di ruang perawatan intensif, sedangkan seorang lainnya menderita luka ringan. Singkat kata, akibat batin satu orang yang tidak sehat, lima orang harus terluka termasuk dirinya sendiri. Ini semua akibat batin yang telah ternoda. Saat berita ini tersebar di internet, sungguh di luar dugaan, ternyata banyak di antara pengguna internet yang batinnya tidak sehat dan menganggap itu adalah berita baik. Hal ini sungguh sulit dipercaya dan membuat orang khawatir melihatnya.

Akan tetapi, kita juga dapat melihat tim medis yang mendedikasikan diri sepenuh hati untuk melindungi kehidupan dengan penuh cinta kasih. Di Taichung, ada seorang wanita yang berusia 30-an tahun dan telah mengandung 29 minggu mengalami sebuah kecelakaan. Kondisi ibu dan anak itu sangat kritis. Ibu hamil itu segera dilarikan ke Rumah Sakit Tzu Chi di Taichung. Para dokter dari 5 departemen bekerja sama untuk menyelamatkan nyawa ibu dan anak itu. Mereka menjalankan operasi sekitar 100 menit. Para dokter menemukan bahwa saat terjadi kecelakaan, ibu dan anak itu saling melindungi. Kabarnya, tulang panggul sang ibu melindungi sang anak, dan posisi sang anak dalam kandungan ini membuat ginjal sang ibu tertahan.

Jika tidak, maka pendarahan yang terjadi akan lebih banyak. Jadi, ibu dan anak itu saling melindungi. Para dokter dari 5 departemen bekerja keras untuk menyelamatkan nyawa mereka. Sang anak berhasil dikeluarkan melalui operasi sesar. Berat sang bayi hanya 1.900 gram karena usia kandungannya belum cukup.

Setelah menjalani operasi, kondisi sang ibu mulai pulih secara perlahan-lahan. Sebagai ibu, dia sangat mengasihi anaknya. Setelah kondisinya berangsur-angsur pulih, para dokter dan perawat mengetahui bahwa sang ibu sangat ingin melihat sang bayi. Karenanya, mereka pun membawanya ke ruang perawatan intensif untuk melihat sang bayi.

Dari tayangan ini, kita dapat melihat tangan sang ibu memegang tangan sang bayi yang sangat kecil. Tayangan tersebut sungguh membuat orang tersentuh melihatnya. Tim medis mengasihi dan menjaga kehidupan yang sangat lemah itu dengan penuh cinta kasih. Mereka merawatnya dengan hati-hati. Setiap hari mereka membuat catatan tentang perkembangan sang bayi. Setiap hari mereka mencatat tentang kondisi sang bayi, cara sang bayi bernapas, dan lain-lain. Saat melihat berat badan sang bayi terus menurun dari hari ke hari, setiap orang merasa sangat khawatir. Beruntung, akhirnya berat badan sang bayi kembali naik. Singkat kata, nyawa sang ibu dan bayi yang berada di tengah kondisi kritis telah berhasil diselamatkan.

Kehidupan ini sungguh menakjubkan. Jalinan jodoh anak ini untuk terlahir di alam manusia sangat kuat. Tentu saja, ini semua membutuhkan kekuatan cinta kasih dari tim medis yang telah bekerja sama untuk menyelamatkan, melindungi, dan merawatnya dengan hati-hati. Ini semua sungguh penuh kehangatan. Kita juga dapat merasakan bahwa kehidupan ini sangat luar biasa. Semoga kekuatan cinta kasih dan komitmen untuk menyelamatkan kehidupan yang dimiliki tim medis bisa dirasakan oleh semua orang di dunia agar mereka bisa lebih bersyukur atas budi luhur tim medis. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.

 


Artikel Terkait

Tzu Chi dan Paspampres Gelar Baksos Kesehatan

Tzu Chi dan Paspampres Gelar Baksos Kesehatan

20 Desember 2017

Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menggandeng Tzu Chi dalam rangka Hari Bakti-nya yang ke 72 menggelar baksos kesehatan di Desa Sukamantri Bogor. Warga yang rata-rata bekerja sebagai buruh tani dan buruh bangunan ini merasa sangat senang dengan adanya baksos kesehatan.

Belajar Memahami Makna Tzu Chi

Belajar Memahami Makna Tzu Chi

02 April 2012
Minggu, 25 Maret 2012 pukul 08.00 WIB, saya telah bersiap dan berangkat menuju Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat. Di sana telah berkumpul seluruh relawan Tzu Chi dari wilayah He Qi Barat untuk mengikuti Pelatihan Relawan Abu Putih. Ini adalah pelatihan yang pertama di tahun 2012.
Mengenang Tzu Chi

Mengenang Tzu Chi

03 Maret 2014 Lebih lanjut ia juga mengingatkan kepada warganya agar selalu mengenang Tzu Chi. Karena Tzu Chi datang ke Manado dengan kasih, maka balasan yang harus diberikan kepada Tzu Chi adalah mengenangnya. “Jika ingat kompor, maka ingat Tzu Chi.
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -