Suara Kasih: Giat Mengembangkan Berkah dan Kebijaksanaan

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News

 

 

Judul Asli:

Giat Mengembangkan Berkah dan Kebijaksanaan

Giat mengembangkanberkah dan kebijaksanaan
Menjadi saksi cinta kasih dalam proyek konstruksi di Haiti
Penghiburan insan Tzu Chi membuat keluarga penyebab kebakaran dimaafkan oleh para korban
Mengubah nasib dengan pengetahuan dan keyakinan yang benar

Dunia yang aman dan tenteram adalah berkah bagi umat manusia. Apa yang disebut dengan berkah? Bisa hidup aman dan tenteram merupakan berkah terbesar. Akan tetapi, kondisi di dunia saat ini sungguh tidak selaras. Dahulu, jika ada insan Tzu Chi Australia yang kembali ke Taiwan, saya selalu mengingatkan mereka untuk lebih banyak menggalang Bodhisattva dunia dan menyucikan hati manusia. Kondisi iklim di dunia masa kini sungguh tidak selaras karena pikiran manusia sudah tercemar. Akan tetapi, mereka selalu menjawab, “Australia sangat aman dan tenteram. Di sana tidak ada topan, juga tidak ada gempa bumi. Udara di sana sangat segar. Kami semua yang berada di sana sangat aman dan tenteram.” Inilah yang mereka katakana beberapa tahun yang lalu. Saya selalu mengingatkan mereka untuk tidak berkata demikian. Apa pun yang terjadi, kita harus selalu menyucikan hati manusia dan menciptakan berkah bersama-sama agar hidup kita semakin aman dan tenteram.

Segala sesuatu di dunia saling berkaitan, karenanya kita harus meningkatkan kewaspadaan. Beberapa tahun ini, kita dapat melihat berbagai bencana terjadi di Australia akibat ketidakselarasan unsur alam. Lihatlah, kondisi iklim masa kini sungguh membawa banyak penderitaan bagi manusia. Demikian pula dengan di Jepang. Sekelompok turis Taiwan kembali setelah terjebak dalam badai salju. Mereka menceritakan kondisi mereka saat terjebak dalam badai salju. Hingga kini, hati mereka masih dihinggapi rasa takut. Saya sangat bersyukur karena tim SAR Jepang bisa bergerak dengan cepat. Para turis Taiwan juga berusaha tetap tenang saat menghadapi kondisi demikian. Saat ini seharusnya adalah musim semi, bukan musim dingin, tetapi di sana malah terjadi badai salju.

Era Dharma sejati bertahan seribu tahun, era kemiripan Dharma juga bertahan seribu tahun. Selanjutnya, kini kita memasuki era kemunduran Dharma. Saat ini, kita berada dalam era kemunduran Dharma. Batin yang bergejolak mengakibatkan manusia menciptakan banyak karma buruk. Melihat kondisi dunia saat ini, saya teringat pada ajaran Buddha. Dalam dunia yang diliputi Lima Kekeruhan ini, kekeruhan di dalam batin manusia bagaikan badai pasir. Ini sungguh membuat orang khawatir. Akan tetapi, selama hati kita damai dan kita memiliki cinta kasih di dalam hati, meski baru dilanda bencana, kita tetap bisa melihat pemandangan yang indah. Gempa bumi di Haiti telah berlalu 3 tahun. Pascabencana hingga sekarang, kita terus membantu Kongregasi Santa Anna mendirikan tiga gedung sekolah. Kini, murid sekolah menengah bisa kembali bersekolah di sana.

Dari tayangan, kita juga melihat salah satu sekolah sekretaris di sana. Struktur baja dan lantai gedung tersebut sudah selesai dibangun. Anak tangga juga tengah dilapisi beton. Kita bekerja sama dengan biarawati dan berencana untuk meresmikan gedung sekolah itu pada bulan Mei nanti. Para biarawati mengatakan bahwa mereka berencana untuk mengajarkan Kata Perenungan Jing Si di sekolah. Kata-kata yang baik harus terus diwariskan agar bisa menjadi pendidikan umum. Ucapan yang baik melampaui perbedaan agama. Kekuatan cinta kasih mendatangkan keharmonisan. Asalkan terdapat cinta kasih, dunia ini akan penuh keharmonisan bagaikan Tanah Suci.

Kita juga melihat ketidakkekalan hidup manusia. Rumah pasien penerima bantuan Tzu Chi di sebuah apartemen di Luzhou terbakar akibat seorang anak bermain api. Insan Tzu Chi segera bergerak untuk membantu dan memberikan penghiburan bagi para tetangganya serta penghuni apartemen yang juga menjadi korban kebakaran. Selain memberikan penghiburan, insan Tzu Chi juga menawarkan bantuan. Kekuatan yang tercipta sungguh besar. Bapak He yang tinggal di lantai lima akhirnya memaafkan keluarga penyebab kebakaran tersebut. Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang telah memerhatikan penerima bantuan dalam jangka waktu yang panjang. Saat kebakaran itu terjadi, insan Tzu Chi segera terjun untuk menenangkan para tetangga. Karena itu, banyak tetangga yang tidak lagi menuntut keluarga penyebab kebakaran dan bisa memaafkan mereka.

Inilah cara kita menciptakan keharmonisan di masyarakat. Melihat tayangan berita tadi, kita dapat memahami bahwa kekuatan cinta kasih sangatlah besar. Kita juga melihat kisah seorang relawan yang dahulu membuka pejagalan. “Suatu kali, suami saya menderita penyakit dan dirawat di ruang perawatan intensif. Bibi saya adalah insan Tzu Chi dan dia menyediakan lahan di depan rumahnya sebagai tempat untuk melakukan daur ulang. Dia berkata pada saya, “Jangan berjualan lagi, datanglah ke sini untuk melakukan daur ulang. Rawatlah suamimu dengan baik.” Saat mendengar bibi saya berkata demikian, saya teringat pada kondisi kesehatan suami saya. Lalu, saya memutuskan untuk berhenti. Saat itu, saya juga menutup lapak saya di pasar. Lalu, saya mulai keluar untuk melakukan daur ulang di rumah bibi saya.”

Setelah menerima bimbingan dari insan Tzu Chi, dia mulai bergabung dengan Tzu Chi dan menyadari bahwa dia harus mengubah pola hidupnya. Akan tetapi, anaknya sungguh membuatnya merasa tidak berdaya. “Dokter berkata bahwa alkohol telah memengaruhi bagian otak anak saya. Anak saya harus berhenti minum minuman keras. Anak saya berkata kepada saya bahwa dia tidak bisa berhenti karena hal itu sangat sulit bagi orang yang telah kecanduan alkohol. Saat itu, saya sungguh tak tahu apa yang harus saya lakukan. Setiap hari, setiap kali memikirkan hal itu, saya selalu berlinang air mata. Setiap malam saya menangis. Saya tidak tahu bagaimana cara menolong anak saya. Insan Tzu Chi lalu berkunjung ke rumah saya. Mereka membimbing anak saya dan mengajaknya untuk bergabung dengan Tzu Chi. Kini, anak saya tidak lagi minum minuman keras. Setiap siang, dia pergi ke posko daur ulang dan melakukan daur ulang selama 4 jam. Ini semua berkat matangnya jalinan jodoh yang baik. Jika tidak, saya yang telah melakukan banyak karma membunuh pasti tidak hanya menerima konsekuensi yang begini saja.”

Kita sungguh harus senantiasa menjalin jalinan jodoh baik dan menghargai semua akhluk hidup. Setelah mengubah mata pencaharian, dia tidak berkeluh kesah atau menyesal. Kini, dia adalah relawan daur ulang yang berusaha melindungi bumi. Jadi, dengan mengubah pola pikir, roda Dharma dalam hati kita juga akan berputar. Kita harus memperdalam keyakinan dan memperkokoh tekad kita. Tekad kita harus dalam dan keyakinan kita harus kokoh. Dalam kehidupan ini, banyak hal yang berjalan tidak sesuai dengan keinginan kita. Dia mengatasi rintangan hidup dengan berkaca pada karma membunuh yang pernah diperbuat olehnya. Restoran makanan vegetarisnya juga bisa menopang kehidupan keluarganya. Saat memutuskan untuk mengganti mata pencaharian, dia juga menghadapi banyak kesulitan. Akan tetapi, dia berhasil mengatasinya. Jika jalan tujuan sudah benar, kita harus terus melangkah maju. Dengan sepasang kaki ini, kita bisa terus melangkah maju untuk mengembangkan berkah dan kebijaksanaan. Selama masih memiliki berkah dan kebijaksanaan, kita bisa melangkah maju dengan mantap, mengatasi berbagai kesulitan, dan menciptakan jalan yang lurus dan lapang. (Diterjemahkan Oleh: Laurencia Lou )

 
 

Artikel Terkait

Giat Belajar Demi Camp Ke Taiwan

Giat Belajar Demi Camp Ke Taiwan

30 Oktober 2013 Maka melalui acara ini Mei Rong mengharapkan siswa Tzu Shao memperoleh teladan yang baik sebagai dasar untuk perkembangannya kelak.
Mengobati Kesedihan Opa Oma

Mengobati Kesedihan Opa Oma

11 Juni 2012 Kunjungan kasih ke panti-panti sosial merupakan agenda rutin Tzu Chi Bandung. Oleh karena itu, para relawan Tzu Chi pun sudah dibuat akrab dengan suasana panti. Pada hari itu, suasana Panti Wreda Karitas jauh berbeda, tidak seperti biasanya.
Rumah Lambang Cinta Kasih

Rumah Lambang Cinta Kasih

20 Oktober 2020

Berawal dari jalinan jodoh Martin Hasibuan yang menjadi anak asuh Tzu Chi, ibunya yang bernama Doriska Sinaga, janda beranak tujuh yang berprofesi sebagai pengumpul barang-barang daur ulang ini mendapat bantuan renovasi rumah dari Tzu Chi. Atap rumah yang dulunya bocor kini diganti dengan seng baru, dinding tepas kini diganti menjadi tripleks yang bagus. Rumah ini diharapkan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi Doriskha dan anak-anaknya.

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -