Suara Kasih : Hemat Air

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
 

Judul Asli:

 

Bijaksana dalam Menggunakan Sumber Daya Alam

 

Pengusaha Taiwan mensosialisasikan pola makan vegetarian
Mengasihi bumi dan meminimalisasi sampah dapur
Celengan air hujan memberi banyak manfaat bagi kehidupan manusia
Setiap orang hendaknya menghargai dan menggunakan air dengan bijaksana

Kini di Tiongkok telah mulai ada pertemuan untuk memerhatikan kesejahteraan karyawan. Banyak pengusaha di Tiongkok yang mendirikan perusahaan yang besar dengan jumlah karyawan yang sangat banyak. Para pengusaha itu memikirkan cara untuk membimbing karyawan mereka agar bisa turut menghemat energi, bersama-sama menghargai sumber daya alam, dan melestarikan lingkungan.

Selain mensosialisasikan daur ulang, mereka juga membimbing para pekerja untuk meminimalisasi sampah dapur. Mereka sangat bersungguh hati. Mereka mengundang insan Tzu Chi untuk berbagi dengan koki di perusahaan mereka mengenai cara memasak makanan vegetarian yang sangat lezat dan menarik.

Para pengusaha berkata bahwa Salah seorang pengusaha jika mereka bersedia bervegetarian, dia akan menyediakan makanan vegetarian secara gratis. Ratusan karyawan itu juga dibimbing untuk menghargai makanan yang ada di piring mereka. Pengusaha itu juga berkata bahwa awalnya dia merekrut beberapa bibi untuk membersihkan dapur dan lingkungan perusahaan, namun kini dia telah memutasikan bibi-bibi itu ke divisi lain.

Mengapa mereka dimutasikan ke divisi lain? Karena kini setiap pekerja bisa menjaga kebersihan lingkungan kerja mereka sendiri. Mereka mencuci peralatan makan sendiri,merapikan ruangan, dan bersama-sama membersihkan lingkungan. Mereka bahkan mengepel lantai seusai makan. Berhubung enam orang bibi itu sudah tidak ada pekerjaan lagi,pengusaha itu pun memutasikan mereka ke divisi lain agar mereka bisa terus bekerja.

Saya sungguh mengagumi sekelompok pengusaha itu. Mereka mengasihi diri sendiri dan orang lain,mengasihi bumi,serta menghemat energi dan mengurangi emisi karbon. Mereka juga menggalakkan pelestarian lingkungan. Bahkan lingkungan dalam radius 3 kilometer dari pabrik mereka pun mereka bersihkan.

 

Para karyawan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membersihkan lokasi yang berbeda. Mereka bahkan membantu membersihkan lingkungan di sekitar pabrik orang lain. Karyawan di pabrik-pabrik lain yang dibersihkan oleh mereka juga mulai terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Karenanya, kini seluruh komunitas itu semakin lama semakin bersih.

 

Setelah mendengar dan melihat kontribusi mereka, saya sungguh merasa tersentuh. Kita sungguh harus menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal sendiri. Akan tetapi, saya merasa itu masih tidak cukup. Kita harus membimbing lebih banyak orang untuk menjaga lingkungan sekitar. Dengan demikian, bukankah setiap komunitas akan menjadi komunitas yang sangat bersih dan sangat indah?

Kita sungguh harus giat dan bersemangat serta saling menginspirasi. Setiap orang memiliki sifat hakiki yang murni seperti Buddha. Akan tetapi, manusia awam selalu hidup dalam ketersesatan. Di tengah ketersesatan ini, bagaimana cara kita untuk kembali pada hakikat yang murni dan jernih? Dibutuhkan semangat untuk saling membimbing antarsesama manusia.

Di dunia ini, tepatnya dalam dunia materi tempat kita tinggal ini, segala sesuatu yang kita lihat, termasuk alam dan benda-benda yang kita gunakan dalam hidup, semuanya dapat kita jadikan alat melatih diri. Lewat segala sesuatu yang kita temui, kita harus belajar untuk memahami kebenaran ajaran Buddha serta memahami segala kebenaran yang terkandung dalam kondisi sekitar kita.

Akan tetapi, pada kehidupan masa kini,yang selalu terlihat oleh kita adalah ketidakselarasan unsur alam dan ketidaktenteraman di dunia ini. Konflik dan pertikaian yang terjadi di dunia dan di masyarakat sungguh membuat orang khawatir. Batin manusia yang tidak selaras dapat mendatangkan bencana yang besar bagi umat manusia.

Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Irak sungguh menakutkan. Pikiran segelintir orang yang tidak selaras bisa mendatangkan masalah yang besar bagi masyarakat dan negara. Saya sungguh tidak tega dan sangat sedih melihatnya.

Demikian pula dengan kondisi iklim. Lihatlah, di wilayah pegunungan di Gansu, Tiongkok hingga kini masih turun salju, sedangkan wilayah kaki gunung diguyur hujan lebat yang mendatangkan bencana banjir. Inilah ketidakselarasan unsur alam. Ketidakselarasan unsur alam adalah hal yang paling mengkhawatirkan. Semua makhluk hidup di dunia ini membutuhkan air. Air adalah sumber kehidupan bagi umat manusia, akan tetapi, saat unsur air tidak selaras, ia juga akan mendatangkan bencana bagi umat manusia. Untuk menyelaraskan kondisi iklim, satu-satunya cara adalah umat manusia yang berjumlah 7 miliar di dunia ini, semuanya harus hidup hemat.

Insan Tzu Chi Taiwan memiliki cara sendiri untuk menghemat listrik dan air. Baik di posko daur ulang maupun di rumah insan Tzu Chi, mereka menghemat air dan listrik dengan cara yang kreatif. Mereka sungguh bijaksana.

Di sini, kami ada posko daur ulang air. Saat turun hujan, air akan mengalir melalui talang, lalu ditampung ke dalam tangki ini. Jika air hujan tidak ditampung, ia akan terbuang sia-sia. Dengan menampung air hujan, kita bisa menghemat biaya air. Kita juga bisa menggunakannya untuk menyiram tanaman sayur. Kita mendapatkan dua manfaat sekaligus. Inilah "celengan air" insan Tzu Chi.

Di Griya Jing Si,kita juga memiliki beberapa tangki air di bawah tanah untuk menampung air hujan. Demikian pula kompleks Tzu Chi di Hualien. Meski tidak terlihat dari luar, namun di bawah gedung terdapat tangki untuk menampung air hujan yang bisa digunakan di dalam kompleks. Ini bertujuan agar setiap orang mengetahui bagaimana orang zaman dahulu mengambil air dari bawah tanah dengan menggunakan pompa tangan sehingga mereka bisa menyadari bahwa air tidak datang dengan sendirinya. Kita harus mengeluarkan tenaga untuk memompa air. Air yang kita pompa bukanlah air tanah, melainkan air hujan yang kita tampung di dalam tangki bawah tanah. Jadi, itu adalah air hujan yang ditampung atau disebut dengan celengan air.

Saat ini kita mengimbau setiap orang untuk menampung air hujan. Akan tetapi, warga mungkin merasa khawatir dengan konsentrasi asam di dalam air hujan. Saat baru turun hujan, air hujan akan membersihkan segala kotoran yang terkandung di dalam udara. Akibatnya, air hujan itu bersifat lebih asam. Akan tetapi, setelah itu, air hujan akan menjadi sangat bersih. Jadi, kita jangan menampung air saat hujan baru mulai turun. Setelah hujan turun beberapa waktu, air hujan akan menjadi sangat bersih dan mengandung pH yang bagus. Kebanyakan atap saat ini terbuat dari semen dan bersifat basa. Karena itu, jika air hujan melalui atap tersebut, maka air tersebut akan bersifat basa.

Kita sungguh harus menyayangi bumi dan menghargai sumber daya air. Jika setiap orang bisa melakukannya, bukankah di dalam rumah setiap orang akan terdapat sebuah waduk kecil? Dalam kehidupan ini,kita harus menumbuhkan nilai-nilai moral.Menyayangi bumi, menjalani pola hidup hemat, menghemat energi, dan mengurangi emisi karbon, semuanya berkaitan erat dengan moralitas kita.

Memiliki cinta kasih berarti harus menghargai sumber daya alam dan memanfaatkan sumber daya alami ini untuk menghidupi berbagai tanaman pangan di dunia ini. Kita bisa memanfaatkan air hujan. Inilah lingkaran cinta kasih. Bumi telah menyediakan sumber daya alam yang berlimpah kepada kita. Kita hendaknya menggunakannya dengan penuh cinta kasih dan rasa syukur. Diterjemahkan oleh: Lourencia Lou.

 
 
This page
is safe
Bitdefender Internet Security 2012

Antiphishing Filter
Blocks pages that contain phishing.

 

Antimalware Filter
Blocks pages that contain malware.

 

Search advisor
Provides advanced warning of risky websites in your search results.


Artikel Terkait

Happiness Sharing: Tzu Ching Medan Berbagi

Happiness Sharing: Tzu Ching Medan Berbagi

25 Oktober 2024

Relawan Muda-Mudi Tzu Chi (Tzu Ching) Medan merayakan hari jadi mereka yang ke-14 tahun dengan berbagi paket makanan ringan kepada pengemudi ojek online, pengemudi becak, dan warga yang melintas.

Peduli Merapi : Bantuan Tahap ke-3

Peduli Merapi : Bantuan Tahap ke-3

08 November 2010 Relawan Tzu Chi Jakarta dibantu oleh sekitar 200 orang relawan Tzu Chi Magelang dalam mendistribusikan bantuan. Sejak Minggu pagi, 7 November 2010, relawan Tzu Chi Magelang telah berada di gedung serba guna milik relawan setempat menyiapkan paket bantuan yang akan diberikan.
Semangat Para Relawan Tzu Chi di Pematang Siantar Gelar Baksos Kesehatan

Semangat Para Relawan Tzu Chi di Pematang Siantar Gelar Baksos Kesehatan

27 September 2024

Para relawan Tzu Chi di Pematang Siantar kembali menebar kasih dengan mengadakan bakti sosial kesehatan. Kali ini sasaran penerima manfaat adalah para petugas kebersihan dan masyarakat kurang mampu.

Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -