Suara Kasih : Keluarga Besar yang Harmonis

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

     

Membangun Keluarga Besar yang Harmonis

     

Kompleks Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi
penuh dengan cinta kasih dan harapan
Bersama-sama mengubah kebiasaan buruk
dan menjalankan kebiasaan baik
Orang-orang yang penuh berkah berhimpun
dan tinggal bersama di tanah yang penuh berkah
Membangun keluarga besar
yang hidup harmonis selamanya

Pagi tadi saya berkunjung ke Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Shanlin. Sungguh, bila seluruh warga bersungguh-sungguh menjaga lingkungannya, maka perumahan akan terlihat sangat indah. Kompleks perumahan ini harus bisa menarik perhatian orang-orang. Tak hanya kebudayaan suku asli saja, budaya humanis warganya juga harus dikembangkan. Budaya humanis dan kebudayaan tidaklah sama. Budaya humanis adalah perilaku manusia yang indah dan membuat orang-orang merasa terkesan dan seperti berada di tengah keluarga sendiri.

 

 

 

Kita semua hidup di bawah langit yang sama dan berpijak di atas bumi yang sama. Kita semua adalah keluarga. Janganlah kita membeda-bedakan suku. Kita semua yang tinggal di kompleks Perumahan Cinta Kasih ini adalah merupakan satu keluarga besar. Pagi tadi saya mendengar bahwa banyak orang berkunjung ke perumahan ini, terlebih pada hari-hari libur. Mereka adalah orang-orang yang memperhatikan, mengasihi, serta bersumbangsih bagi kita sehingga perumahan ini dapat terwujud.

Kompleks perumahan ini didesain sarat dengan budaya humanis. Kelak, akan makin banyak orang berkunjung. Orang berkata, “Jejak kaki manusia bagaikan pupuk bagi tanah.” Semakin banyak orang yang berkunjung, semakin banyak pula berkah kita. Jadi, saya berharap perumahan ini memiliki tanah yang subur, pemandangan yang indah, dan hati para warganya yang murni.

Saya sangat yakin akan hal ini. Saya sungguh berharap seluruh warga yang tinggal di perumahan ini dapat merawat kompleks dengan baik. Keluarga-keluarga kecil berhimpun membentuk satu keluarga besar. Bila keluarga besar ini dapat merawat kompleks perumahan dengan baik, maka para insan Tzu Chi akan merasa tenang, senang, dan senantiasa mendoakan mereka.

Sungguh, hubungan insan Tzu Chi dengan warga perumahan ini sangatlah erat. Hal ini tak mengherankan, karena misi Tzu Chi adalah memerhatikan semua orang di dunia. Saat berjalan ke depan, kita meninggalkan jejak di belakang. Insan Tzu Chi takkan tinggal selamanya di satu tempat. Saya sungguh berharap setiap daerah yang disinggahi insan Tzu Chi dapat menjadi tempat yang makmur dan sejahtera.

 

 

 

 

Saya berharap tempat-tempat yang dikunjungi insan Tzu Chi menjadi tempat yang makmur, setiap keluarga yang pernah dibantu Tzu Chi menjadi keluarga yang baik sehingga masyarakat dapat hidup harmonis. Inilah harapan kita semua. Tentu saja, kompleks perumahan ini akan menjadi milik para warganya kelak. Saya yakin akan hal ini.

Saudara sekalian, kita harus memulai langkah awal dengan baik, yakni dengan menentukan arah tujuan kita. Bila kita melewatkan kesempatan ini atau mulai berjalan menyimpang, maka lama-kelamaan kita akan tersesat semakin jauh. Saya yakin setiap orang tak hanya memikirkan masa depannya sendiri. Saya yakin setiap orang berharap generasi penerusnya dapat hidup lebih sejahtera. Orang-orang bekerja keras selama hidupnya agar kelak anak cucu mereka dapat hidup lebih baik.

Saya sering berkata bahwa saya berharap agar perumahan ini dapat menjadi perumahan teladan di dunia dan warganya juga dapat menjadi warga teladan. Inilah yang saya harapkan sepenuh hati. Untuk mendidik anak-anak dengan baik, haruslah dimulai dari para orang tua. Mereka harus mengubah semua kebiasaan buruk dan menjalankan kebiasaan yang baik. Bila hal ini dapat terwujud, maka para orang tua akan dapat menjadi teladan bagi putra-putri mereka.

Ada sebuah keluarga. Ia dan suaminya tak lagi mengonsumsi minuman keras. Dulu mereka sering bertengkar, namun kini keluarga mereka hidup dengan damai. Bila sepasang suami istri mengonsumsi minuman keras, dan terlibat pertengkaran, hal ini akan berdampak buruk pada keluarga. Saya mendoakan Anda. Sifat hakiki manusia sesungguhnya tanpa kerisauan, dan manusia adalah tuan bagi dirinya sendiri. Jika mengonsumsi minuman keras, kita takkan dapat mengendalikan diri. Ini adalah contoh yang buruk bagi anak-anak. Jadi, tak mengonsumsi minuman keras, mengunyah pinang, dan merokok sangat baik bagi kehidupan keluarga.

Selain baik untuk kesehatan diri sendiri, ini juga menjadi contoh bagi anak-anak. Saya berharap semua orang dapat terus menjalankan kebiasaan baiknya. Dengan demikian, saya yakin untuk mewujudkan perumahan teladan dan warga teladan bagi seluruh dunia tidaklah sulit.

 

 

 

 

Manusia adalah tuan atas dirinya sendiri. Saya yakin semua orang paham akan hal ini. Dalam ajaran Buddha dikatakan bahwa setiap manusia memiliki hakikat yang murni. Karena itu, kita dapat menjadi tuan atas diri sendiri dan bersumbangsih bagi sesama atas keputusan sendiri.

 

 

Demikian juga dengan insan Tzu Chi. Mereka menyebut diri sendiri “relawan Tzu Chi”. Mereka bergabung dengan Tzu Chi atas keinginan sendiri karena mereka paham dan setuju akan  visi dan misi Tzu Chi. Karena itulah, mereka bergabung dengan Tzu Chi. Tak ada yang memaksa atau meminta mereka melakukan sesuatu. Mereka sendiri yang berinisiatif untuk menjalankan misi yang sama ini dengan berhimpun dan berkontribusi bersama. Saya berharap semua orang dapat menjadi tuan atas dirinya sendiri serta saling menghargai dan mengasihi dalam keluarga besar ini. Saya berharap generasi penerus  yang ada di kompleks Perumahan Cinta Kasih ini kelak bisa menjadi orang yang berguna dalam masyarakat. Semoga hal ini dapat terwujud.

Orang berkata, “Jika kita tinggal di tanah yang penuh berkah, maka kehidupan kita akan penuh berkah.” Namun, saya berpendapat sebaliknya. Bila orang-orang yang penuh berkah berhimpun dan tinggal bersama di suatu tempat, maka tempat tersebut akan penuh berkah dan akan melahirkan  orang-orang yang berkualitas. Hal ini dapat terwujud apabila seluruh warga bersatu hati serta saling mengasihi  dan mendoakan.

Mungkin sebelum Topan Morakot melanda, mereka tak saling mengenal. Meski sama-sama di daerah pegunungan, mereka berbeda suku dan tinggal di desa yang berbeda. Jadi, mereka tak saling mengenal. Sebuah bencana alam melanda dan membentuk jalinan jodoh  yang tak terpisahkan ini. Jalinan jodoh ini akan tetap ada selamanya. Terlebih lagi, dengan tinggal bersama dalam suatu komunitas, jalinan jodoh akan semakin erat.

Kompleks Perumahan Cinta Kasih ini merupakan satu keluarga besar. Keluarga besar ini terdiri dari keluarga-keluarga kecil yang tak terhitung jumlahnya. Keluarga-keluarga kecil ini berhimpun menjadi satu keluarga besar dan hidup dalam keharmonisan. Dengan niat demikian, kita akan dapat mewujudkan banyak harapan. kita akan dapat mewujudkan banyak harapan. Hal ini tidaklah sulit, dan ia sudah terbentang di depan mata kita.

 

Diterjemahkan oleh: Erni & Hendry Chayadi
Foto: Da Ai TV Taiwan
 

Artikel Terkait

Memperluas Kerjasama Dalam Kemanusiaan

Memperluas Kerjasama Dalam Kemanusiaan

24 April 2019

Yayasan Peduli Sehat Gotongroyong menjalin kerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Liu Su Mei Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Raymond Chen CEO Peduli Sehat menandatangani nota kesepahaman dalam misi amal kemanusiaan di gedung DAAI Tzu Chi Center.

Naungan Baru bagi Mujiman

Naungan Baru bagi Mujiman

15 Desember 2023

Relawan Tzu Chi di Xie Li Kampar membantu bedah rumah bagi keluarga Mujiman warga Desa Tebing Lestari. Proses perbaikan rumah ini dimulai sejak awal September 2023. Setelah selesai rumah ini diserahterimakan pada Sabtu 9 Desember 2023.

Kompak dalam Bersumbangsih

Kompak dalam Bersumbangsih

06 November 2023

Komunitas relawan Tzu Chi di Xie Li JB3 memilah barang daur ulang dengan mengambil titik pilah di Sekolah Candra Naya, Jembatan Besi. Tak hanya pemilahan bahan daur ulang saja, relawan juga mengadakan bazaar mini untuk lingkungan sekitar.

Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -