Suara Kasih: Ladang Pelatihan Batin

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
.
 

Judul Asli:

 

Mengikuti Kebaktian Melalui konferensi Video

      

Mengembangkan jiwa kebijaksanaan dan mengenang sejarah di masa lalu
Memutar roda Dharma dan membangkitkan tekad luhur
Mengikuti kebaktian bersama-sama melalui konferensi video
Semoga ladang pelatihan diri semakin khidmat

Beberapa hari lalu, dengan penuh sukacita, kita mengikuti ultah Tzu Chi yang ke-46. Mulai sekarang, kita harus menyambut tahun ke-47 Tzu Chi dengan penuh kesungguhan hati. Bodhisatwa sekalian, saya sangat berterima kasih kepada kalian. Selama lebih dari 40 tahun ini, kalian telah membentangkan jalan dengan kesungguhan hati dan cinta kasih. Kita harus terus membentangkan Jalan Bodhisatwa ini dan menginspirasi setiap orang untuk menapakinya dengan langkah yang mantap agar Bodhisatwa dunia dapat bertambah banyak dan ajaran Buddha dapat semakin menyebar.

Saya berharap cinta kasih setiap orang dapat membuat empat unsur alam kembali selaras sehingga dunia dapat terbebas dari bencana dan masyarakat dapat harmonis. Inilah yang harus kita doakan setiap hari. Namun, jika hanya berdoa tanpa bertindak, segala sesuatu juga tidak dapat dicapai. Jadi, untuk mencapainya, kita harus menentukan arah tujuan yang benar serta menapakinya dengan langkah yang mantap. Dengan demikian, kita akan semakin mendekati tujuan kita, yakni mencapai kondisi batin Buddha  yang tercerahkan. Melapangkan hati hingga seluas jagat raya adalah tujuan kita mempelajari ajaran Buddha.

Beberapa hari lalu, saya mendengar kabar tentang insan Tzu Chi di Filipina. Setiap orang merayakan ultah Tzu Chi yang ke-46 dengan hati yang paling tulus. Mereka melakukan ritual namaskara dengan hati yang tulus. Kita dapat melihat banyak orang dari berbagai kepercayaan terus berjalan maju dengan hati yang tulus dan langkah yang mantap. Inilah makna agama yang sesungguhnya. Setiap orang harus melapangkan hati dan berjalan di arah yang benar selangkah demi selangkah. Tak hanya di Filipina, insan Tzu Chi di Amerika Serikat juga melakukan ritual namaskara.

Ada pula insan Tzu Chi di Malaysia. Demi melakukan ritual namaskara, beberapa hari sebelumnya, insan Tzu Chi setempat telah mulai mengunjungi para tetangga satu per satu guna memberi tahu mereka bahwa kami akan  mengadakan ritual namaskara pagi-pagi sekali dan mungkin akan sedikit mengganggu kalian. Insan Tzu Chi meminta mereka untuk maklum dan menjelaskan kepada para warga makna ritual namaskara yang sesungguhnya. Para relawan memberi tahu para tetangga terlebih dahulu. Insan Tzu Chi mempertimbangkan hal ini dengan sangat detail. memberi tahu para tetangga, sekaligus mensosialisasikan ritual namaskara, Melihat cara mereka mengikat jodoh baik, saya merasa sungguh tersentuh. Mereka juga menyapu jalanan dan membersihkan keseluruhan Aula Jing Si.

Selain membersihkan batin, mereka juga membersihkan lingkungan sekitar. Ini sungguh menunjukkan ketulusan mereka. Karena memiliki bayi, seorang relawan tak bisa mengikuti ritual namaskara. Akan tetapi, pagi-pagi sekali,  dia sudah keluar rumah untuk piket. Sambil menggendong bayinya, dia juga ikut melantunkan Sutra dan melaksanakan tugasnya. Lihat, inilah Bodhisatwa dunia. Setiap orang hendaknya mengatasi rintangan dalam diri sendiri dan giat membina diri. Setiap orang dapat melakukannya. Dalam kebaktian Bhaisajyaguru beberapa hari lalu, para relawan dari 23 negara mengikutinya melalui konferensi video.

Di Taiwan, sebanyak 162 komunitas,  yakni lebih dari 22.000 orang, juga mengikuti kebaktian dalam waktu bersamaan. Dengan hati yang tulus, para relawan dari negara yang berbeda-beda mengadakan konferensi video bersama-sama guna mengikuti kebaktian ini. Saya sering mengulas tentang hal ini. Saya sangat berterima kasih karena di era sekarang ini setiap orang dapat membabarkan ajaran Buddha ke tempat yang lebih jauh. Misi saya adalah demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk. Sejak lebih dari 40 tahun lalu, saya berharap ajaran Buddha dapat tersebar ke seluruh dunia.

Dalam era sekarang, kita bisa menggunakan kemajuan teknologi  untuk membabarkan Dharma. Melalui konferensi video, orang-orang di berbagai Negara dapat mengikuti kebaktian dalam waktu bersamaan. Pada siang hari beberapa hari lalu, saya juga turut mengelilingi Griya Jing Si. Saya sangat berterima kasih. Beberapa hari ini, sebanyak ribuan orang kembali ke Griya Jing Si. Saya sangat berterima kasih kepada tim konsumsi. Beberapa koki senior selalu datang membantu atas inisiatif sendiri.

Adakalanya, saya berpikir bahwa bagaimana mereka bisa mempersiapkan makanan untuk dikonsumsi oleh begitu banyak orang. Ternyata ada begitu banyak relawan konsumsi. Setiap ada perayaan hari besar, mereka akan datang membantu atas inisiatif sendiri. Mereka juga mengajak keluarganya untuk datang membantu. Sungguh tersentuh melihatnya. Selain itu, karena ada banyak saudara se-Dharma guna memperingati ultah Tzu Chi, kembali dari berbagai negara  para anggota Tzu Cheng dan anggota komite dari seluruh Taiwan juga membantu merapikan lingkungan, mempersiapkan akomodasi, dan lainnya. Para anggota Tzu Cheng dan anggota komite semuanya membantu di bidang masing-masing. Pagi ini, saya mendengar bhiksuni yang tinggal di Griya Jing Si berkata bahwa setiap orang dalam Tzu Chi bagaikan satu keluarga. Dia berkata bahwa banyak orang yang kembali bukan karena untuk bersenang-senang saja. Mereka bagaikan anggota keluarga yang kembali. Kembali ke rumah mereka sendiri. Setiap orang bagaikan  Mereka selalu mengerjakan setiap pekerjaan.

Di setiap tempat yang memerlukan bantuan, mereka akan segera membantu. dia sangat tersentuh melihatnya. Dia berkata bahwa Benar. Sungguh tersentuh melihatnya. Saya sangat berterima kasih kepada banyak murid saya yang giat mewariskan semangat Jing Si. Setiap orang sungguh adalah murid Jing Si Di dalam keluarga besar ini, pekerjaan apa pun itu, lakukanlah saja! Singkat kata, saya sangat berterima kasih  kepada setiap orang yang telah berkontribusi dalam jangka waktu yang panjang. Kita harus mengikuti kebaktian  dengan hati yang tulus. Semoga kondisi iklim di seluruh dunia dapat kembali bersahabat. Semoga seluruh keluarga insan Tzu Chi dapat senantiasa harmonis.

Jika setiap orang dapat tenteram dan sehat, maka masyarakat dan dunia juga akan harmonis. Inilah yang harus kita doakan setiap hari. Saya berharap setiap orang dapat membangkitkan ketulusan setiap hari dan di setiap detiknya bisa terus menapaki jalan Bodhisatwa. Jadi, kini adalah langkah awal kitauntuk memasuki tahun ke-47 Tzu Chi. Mari kita menyambut tahun ke-47 Tzu Chi! Semoga ladang pelatihan batin kita dapat semakin kokoh dan kita senantiasa  membabarkan Dharma di komunitas sehingga setiap orang dapat menyerap Dharma ke dalam hati. Inilah yang harus kita lakukan dengan giat. Di awal tahun ke-47 Tzu Chi ini, Bodhisatwa dunia. kita harus menggalang lebih banyak lagi. Diterjemahkan oleh Laurencia Lou.

 
 

Artikel Terkait

Menjalin Silaturahmi Antar Relawan Zhen Shan Mei

Menjalin Silaturahmi Antar Relawan Zhen Shan Mei

08 Juni 2022

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mendapat kunjungan dari para relawan Zhen Shan Mei Tzu Chi Batam (4/6/2022). Dalam kunjungan ini, para relawan Zhen Shan Mei dari Batam dan Tanjung Balai Karimun saling berbagi pengalaman dan bertukar pikiran.

Petani Myanmar Membalas Budi

Petani Myanmar Membalas Budi

23 Juni 2014 U Thein Tun memilih untuk tidak menggunakan pestisida dan setiap hari mengucapkan kata-kata baik pada tanaman padinya. Setelah sekian tahun berlalu, kondisi keuangannya meningkat karena hasil panen yang baik. Lalu ia menyewa satu hektar lahan pertanian dan berencana menyumbang beras yang dihasilkan lahan itu untuk Tzu Chi.
Mencintai Bumi dengan Belajar Memilah Barang yang Bisa Didaur Ulang

Mencintai Bumi dengan Belajar Memilah Barang yang Bisa Didaur Ulang

07 Mei 2024

Murid-murid kelas budi pekerti Qin Zi Ban Besar (murid kelas 4-6 SD) dan orang tua murid mengikuti pemilahan barang-barang yang bisa didaur ulang di Depo Pendidikan Tzu Chi di perumahan Jondul Blok M, Pekanbaru, Riau. 

Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -