Suara Kasih: Melepaskan Rasa Dendam

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

Melepaskan Rasa Dendam dan Benci
 

Menghadapi bencana dengan tenang
Membangkitkan cinta kasih dan welas asih
Mempraktikkan Tiga Tiada di Dunia
Menciptakan dunia penuh harapan

Meski gempa berkekuatan 6,8 skala Richter itu mengguncang di Myanmar, namun guncangannya terasa hingga Thailand utara dan Vietnam. Selain itu, wilayah pantai tenggara Taiwan juga diguncang gemba bumi sebanyak 3 kali. Kita juga dapat melihat Amerika Serikat dilanda Badai Tornado dan hujan deras. Bencana yang terjadi silih berganti terus mengingatkan kita untuk meminta ampun dari bumi pertiwi. Janganlah berpikir bahwa kekuatan manusia lebih besar dari alam. Kita juga jangan terus mengejar ketenaran, keuntungan, dan lain-lain dengan segala cara. Jangan terus terbuai oleh nafsu keinginan. Ada pula bencana akibat ulah manusia yang mendatangkan penderitaan bagi banyak warga yang tak bersalah. Dunia sungguh penuh penderitaan.

Kemarin malam, saya mendapat kabar bahwa tim bantuan Tzu Chi di Jepang telah tiba di Kota Ofunato dengan selamat pada pukul 3 sore. Setelah bertemu dengan pejabat pemerintah setempat, tiba-tiba saja terjadi gempa susulan sehingga semua orang berlarian keluar. Meski turun salju lebat, namun mereka tetap di luar rumah karena khawatir dengan gempa susulan. Jadi, mereka berdiri di tengah cuaca yang dingin. Saya sungguh sedih melihatnya. Saat mencari tempat tinggal, tim bantuan Tzu Chi melihat sebuah panti jompo yang para lansianya telah dievakuasi. Karena itu, mereka pun tinggal di tempat tersebut. Namun, di temboknya terdapat retakan akibat gempa bumi. Saya berkata kepada mereka, "Kalian tidurlah dengan tenang, tetapi harus meningkatkan kewaspadaan."

Jadi, saya tetap mengkhawatirkan mereka. Pada tanggal 25 Maret, mereka mulai menyalurkan bantuan dan menyurvei lokasi bencana. Lihatlah, baik insan Tzu Chi setempat maupun Taiwan yang pergi ke lokasi itu harus bekerja keras untuk menyalurkan bantuan dan senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Kita yang berada di tempat yang aman harus membangkitkan cinta kasih Kita harus menaburkan benih cinta kasih di seluruh dunia agar setiap orang dapat turut membangkitkan cinta kasih. Selain itu, kita juga harus memiliki cinta kasih dan welas asih. Dengan hati penuh cinta kasih, kita dapat menciptakan berkah bagi lebih banyak orang. Agar setiap orang dapat aman dan selamat, kita membutuhkan sebuah kekuatan yaitu cinta kasih. Dengan demikian, barulah semua makhluk hidup dapat aman dan selamat.

Karena itu, kita harus menginspirasi lebih banyak orang untuk membangkitkan cinta kasih dan menciptakan berkah. Kita juga harus mengembangkan welas asih. Tidaklah cukup jika hanya memberikan doa. Tidak. Kita juga harus menggalang 3 hal dari setiap orang yaitu doa yang tulus, cinta kasih, dan sumbangsih penuh welas asih dan sukacita. Kita dapat bersumbangsih dengan mencurahkan cinta kasih dan berdana. Dengan donasi banyak orang, kita dapat membantu orang yang membutuhkan.

Di Amerika Serikat. Dalam waktu kurang dari 24 jam pascabencana di Jepang, insan Tzu Chi Amerika Serikat segera bergerak untuk menggalang dana. Namun, mereka sangat kesulitan untuk menggalang dana bagi Jepang karena sebelumnya pernah terjadi konflik antara Jepang dan Tiongkok. Beberapa warga Tionghoa berbagi pengalamannya dengan relawan Tzu Chi. Contohnya, seorang nenek. Ia berkata bahwa saat masih anak-anak, ia melihat orang tuanya disiksa oleh tentara Jepang. Peristiwa itu masih lekat dalam ingatannya. Ia masih diliputi rasa benci. Mengetahui hal ini, insan Tzu Chi segera menghiburnya dan berbagi ajaran tentang memaafkan, cinta kasih, dan kepercayaan. Insan Tzu Chi juga menasihatinya untuk tak mewariskan dendamnya ke generasi penerus. Pada saat seperti ini, kita harus melenyapkan rasa dendam dan benci. Akhirnya, nenek tersebut memutuskan untuk melepaskan semua rasa dendamnya.

Ada pula seorang pria dari Las Vegas. Tuan Edwards Lam ini berkata bahwa saat masih anak-anak, neneknya yang sedang menggendong sepupunya dikejar oleh tentara Jepang. Sepupunya terus memohon pada tentara Jepang agar tidak membunuh neneknya. Ia terus memohon. Namun, tentara Jepang yang tidak berbelas kasih langsung membunuh sang nenek di depan sepupunya. Sepupunya juga ditusuk beberapa kali, namun untungnya ia terselamatkan. Peristiwa itu masih sangat jelas dalam ingatannya. Ia adalah donatur Tzu Chi sehingga saat melihat bencana yang terjadi di Jepang kali ini, hatinya penuh pergumulan. Akhirnya, ia berkata bahwa kini ia harus menolong korban bencana. Jadi, ia memutuskan untuk melepas masa lalu dan datang ke Tzu Chi untuk berdana.

Ada pula seorang pria yang merupakan korban dari nuklir Ukraina pada tahun 1986 lalu. Akibat radiasi nuklir tersebut, ia kesulitan berbicara dan kesehatannya menjadi buruk. Setelah mengalami hal itu, ia sangat berempati pada korban bencana di Jepang kali ini, karena itu ia bersedia untuk bersumbangsih. Sungguh, pada saat seperti ini kita harus mempraktikkan Tiga Tiada di Dunia, yaitu tiada orang yang tak kukasihi, yaitu tiada orang yang tak kukasihi, tiada orang yang tak kumaafkan, dan tiada orang yang tak kupercaya. Semoga setiap orang di berbagai negara dapat berdoa dengan tulus agar dapat melenyapkan bencana. Setiap orang harus mencurahkan cinta kasih dan bersumbangsih dengan hati penuh welas asih. Pada saat mempraktikkan hal ini, kita jangan lupa untuk bertobat karena segala bencana yang terjadi di dunia merupakan buah karma kolektif semua makhluk. Berbagai bencana yang terjadi sungguh mendatangkan penderitaan yang besar. Semoga bencana-bencana tersebut dapat segera berlalu sehingga dunia yang penuh harapan, hangat, dan penuh cinta kasih dapat tercipta kembali. Untuk itu, kita harus lebih bersungguh-sungguh. Diterjemahkan oleh: Lena

 
 

Artikel Terkait

Sepuluh Aspek Penting dalam Melesatkan Kesuksesan Anak

Sepuluh Aspek Penting dalam Melesatkan Kesuksesan Anak

24 Agustus 2018
“Beruntung banget para orang tua yang bisa hadir di kelas parenting kali ini!” tutur Titi, salah satu orang tua Bodhisatwa cilik setelah mengikuti kelas Parenting yang diadakan Tzu Chi Medan, Minggu pagi, 1 Juli 2018.
Menyebarkan Cinta Kasih Melalui Budaya Humanis

Menyebarkan Cinta Kasih Melalui Budaya Humanis

29 Maret 2023

Relawan Komunitas He Qi Utara 2 mengadakan kegiatan isyarat tangan (shou yu) dan belajar bersama yang dihadiri oleh 33 orang relawan Tzu Chi. 

Langkah Pertama “WAVES”

Langkah Pertama “WAVES”

20 Juni 2012 Perjalanan sejauh ribuan kilometer harus dimulai dari langkah pertama, begitu pula dengan ribuan langkah cinta kasih, langkah kaki pertama dapat menjadi langkah cinta kasih yang tak terhingga. Sabtu, 16 Juni 2012, gelombang WAVES (We Are Vegetarians & Earth Saviors) Tzu Ching untuk pertama kalinya mulai digerakkan.
Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -