Suara Kasih: Memanfaatkan Sumber Daya dengan Baik

Jurnalis : DAAI TV, Fotografer : DAAI TV
 

Judul Asli:

 

Memanfaatkan Sumber Daya dengan Baik
 

Mendokumentasikan kebenaran, kebajikan, dan keindahan di dunia
Berterima kasih atas kontribusi para staf medis
Meminjam tenaga semua warga untuk memulihkan lokasi bencana
Memanfaatkan setiap sumber daya dengan baik untuk menolong semua makhluk

Saya merasa sangat tersentuh dan berterima kasih. Sesungguhnya, saya tidak tahu bagaimana mengungkapkannya dengan kata-kata. Saya sungguh berterima kasih. Saya sudah sangat gembira melihat para staf medis dilantik menjadi anggota Tzu Cheng dan komite. Bidang medis memerlukan keterampilan yang sangat profesional. Saya tidak dapat menyembuhkan pasien. Setiap kali melihat orang-orang menderita karena penyakit, saya sungguh merasa tak berdaya. Meski saya sangat mengasihi dan menyayangi mereka, tetapi saya tetap tak berdaya untuk membantu mereka. Inilah harapan saya kepada para staf medis. Asalkan kita memiliki rumah sakit dan semua dokter, perawat, apoteker, teknisi laboratorium, dan lain-lain dari setiap departemen dapat mencurahkan cinta kasih mereka bagi pasien, saya sudah merasa sangat berterima kasih.

Kita bisa melihat Ci Yu. Dia adalah relawan dokumentasi. Dia sangat giat merekam semua sejarah Tzu Chi, menulis sejarah bagi dunia, dan menjadi saksi bagi zaman sekarang. Kini dia sendiri juga menjadi bagian dari sejarah Tzu Chi. “Dahulu saya adalah relawan dokumentasi. Sebelumnya, saya hanya tahu bahwa para staf medis kita sangat profesional. Akan tetapi, saya tidak mencari lebih dalam mengenai kerja keras seorang dokter dalam memberikan pelayanan medis bagi pasien. dr. Lin menolong saya sebanyak 3 kali. Saya sangat berterima kasih kepada tim medisnya. Dia tidak hanya melakukan pembedahan untuk saya selama 11 jam. Adakalanya, dia juga melakukan pembedahan bagi pasien lain selama 15 jam. Bahkan, dia bisa menjalankan operasi hingga pukul 3 atau 4 pagi,”ucap Ci yu.

“Saya ingin berterima kasih kepada Master karena telah mendirikan RS Tzu Chi. Tim medis RS Tzu Chi Taipei kita sangatlah kuat. Sesungguhnya, saya hanya mewakili departemen penyakit dalam. Di belakang saya masih ada dr. Wang Chia-chi, Hsiao Tsung-hsien, dan dr. Chen Jiann-hwa yang bekerja bersama-sama. Mereka menggunakan alat yang sangat canggih untuk mendiagnosis penyakit pasien. Setelah hasil pemeriksaan keluar, pasien baru dapat menjalani operasi, lalu menjalani kemoterapi atau radioterapi agar bisa mendapatkan pengobatan yang lengkap. Tentu saja, kadang kala mengobati penyakit kanker sangatlah menakutkan dan tidak mudah, harus berusaha keras dan menjalankan kewajiban kami dengan baik.” Ucap dokter.

Dalam hidup ini, jika tak memiliki nyawa, bagaimana kehidupan bisa bernilai? Tanpa nyawa, bagaimana hidup kita bisa bahagia? Semua itu membutuhkan nyawa dan tubuh yang sehat. Siapa yang bisa melindungi kehidupan kita? Para tenaga medis. Saya merasa sangat berterima kasih karena para staf medis Tzu Chi bisa bekerja dengan semangat misi dan bersedia mengikuti pelatihan relawan sehingga lebih memahami nilai-nilai Tzu Chi. Saya sungguh berterima kasih. Kalian bisa menerima nilai-nilai Tzu Chi hingga akhirnya menjalani pelantikan. Ketahuilah bahwa pada masa ini setiap tahunnya adalah masa-masa yang paling menggembirakan bagi saya. Sebagian dari kalian dilantik sebagai anggota komisaris kehormatan. Saya sungguh tidak tahu bagaimana mengungkapkan rasa haru saya. Saya tidak tahu bagaimana mengungkapkan rasa terima kasih saya dengan kata-kata. Saya sungguh berterima kasih.

 

“dr. Li Jun-yi sering bertanya kepada saya, ’Kamu mendonasikan 75 persen gajimu dan hanya menyisakan 25 persen, apakah kebutuhan hidupmu tercukupi?’ Karena beberapa alasan, kini suami saya adalah pengurus rumah tangga yang terhebat. Karena itu, saya sangat berterima kasih kepadanya. Setiap hari saya datang ke RS dengan hati yang sangat gembira. Sekitar dua atau tiga tahun lalu, ketika kepala RS dan Kakak Li-hua serta staf medis yang lain memberi tahu kami tentang anggota komisaris kehormatan, sesungguhnya tanpa ada keraguan atau berpikir panjang, saya langsung menyetujuinya. Itu karena banyak pasien saya adalah insan Tzu Chi. Ketika mereka harus menjalani pengobatan dan harus bayar sendiri, mereka akan mempertimbangkan dahulu apakah mereka memerlukan pengobatan itu atau tidak. Padahal mereka adalah anggota komisaris kehormatan Tzu Chi. Dari sini terlihat bahwa bagi mereka, membantu orang lain merupakan suatu kehormatan. Ini merupakan tindakan nyata untuk menggarap ladang berkah dan menghimpun berkah,”ucap seorang staf medis.

Dalam “Sutra Makna Tanpa Batas” dikatakan bahwa makna tak terhingga berasal dari satu Dharma. Kebenaran sejati adalah sesuatu yang tidak terikat kondisi. Jika digunakan sesuai kebenaran ini, maka uang bukanlah sekadar uang. Uang dapat digunakan untuk memberi manfaat bagi semua makhluk. Dengan memasuki pintu Tzu Chi, kita bisa berdana untuk memberi manfaat bagi semua makhluk serta menyelamatkan kehidupan orang lain. Saya berharap setiap orang bisa saling menyemangati dan tekun melatih diri.

Benar. Jika uang digunakan dengan tepat, maka ia dapat menolong kehidupan orang lain. Kita semua memiliki cinta kasih. Jika bisa menggunakan uang dengan bijak, maka setiap sen bisa menyelamatkan kehidupan orang lain. Contohnya pada penyaluran bencana di Filipina kali ini, saya selalu memberi arahan kepada insan Tzu Chi Filipina. Setiap hari, saat melakukan telekonferensi dengan mereka, saya selalu memberi arahan dengan berkata, “Lakukan seperti ini, begini, dan begini.” Mereka sangat mendengar perkataan saya.

Dalam kepulangan mereka ke Taiwan kali ini, saya berkata kepada mereka, “Apakah kalian tahu mengapa saya berani mengimbau kalian menjalankan program bantuan lewat pemberian upah? Yang pertama, saya sangat berterima kasih karena kalian sangat mendengar imbauan saya. Namun, yang paling membuat saya bersyukur adalah dukungan terbesar dari insan Tzu Chi Taiwan untuk saya. Ketika melihat saya sangat khawatir, mereka semua bertekad untuk mendukung saya dan terus berusaha untuk menggalang dana.” Kali ini saya memberi tahu insan Tzu Chi Filipina bahwa saya sangat bersyukur melihat cinta kasih yang mengalir dari seluruh dunia. Hari ini, saat melihat para dokter dan tenaga medis yang turut bekerja keras untuk menggalang dana, saya sungguh berterima kasih.

Ketahuilah bahwa orang yang bagai hidup di alam surga sulit untuk mendengar Dharma. Ini karena sulit bagi orang kaya untuk belajar jalan kebenaran. Namun, dokter sekalian, kalian tetap berkontribusi dengan penuh cinta kasih. Ini sungguh membuat saya sangat bersyukur dan tersentuh. Saya berharap setiap orang dari kalian bisa berkontribusi dengan hati yang damai dan tidak merasa tertekan. Setiap kali mendengar ada relawan yang berkata, “Saya ingin merekrut anggota komisaris kehormatan.” Saya selalu berkata kepada mereka, “Jangan hanya menggalang dana, yang saya utamakan adalah hati mereka.” Saya berharap setiap orang dapat berkontribusi dengan cinta kasih yang tulus. Cinta kasih seperti ini tak ternilai harganya. Ia tidak dapat diukur dengan uang.

Sungguh, hanya kekuatan cinta kasihlah yang dapat menolong orang. Contohnya kondisi di Filipina sekarang. Kini, banyak toko di Tacloban telah beroperasi kembali. Ketika insan Tzu Chi berkunjung ke area pertokoan, sebagian pemilik toko masih merasa sangat marah karena pascatopan, toko mereka dijarah hingga kosong. Meski kini mereka telah mengisi stok barang dan membuka kembali toko mereka, tetapi masih ada orang yang merasa marah dan berkeluh kesah. Mereka bahkan mengeluh terhadap insan Tzu Chi meski insan Tzu Chi telah membantu membersihkan tempat mereka dan lain-lain hingga toko mereka dibuka kembali. Saat melihat insan Tzu Chi, mereka berkata, “Kami sangat berterima kasih, tetapi Tzu Chi tidak seharusnya memberi para partisipan begitu banyak uang.”

Insan Tzu Chi pun bertanya kepada mereka, “Mengapa?” Mereka menjawab, “Saat diterjang topan, kondisi kami sudah sangat buruk.” “Mereka masih menjarah barang kami.” Saat itu, ketua Tzu Chi Filipina memberi tahu saya hal ini melalui telekonferensi. Saya berkata kepadanya, “Anda harus menjelaskan kepada mereka bahwa uang tidak bisa digunakan untuk mencapai segalanya. Uang tidak memiliki kekuatan. Jika hanya mengandalkan uang, maka tidak akan ada kekuatan. Anda bisa membuka toko kembali karena mengandalkan kekuatan orang-orang. Jika bukan karena para warga yang bersedia berpartisipasi untuk membersihkan jalan-jalan dari sampah, bagaimana Anda dapat kembali membuka toko? Meski Tzu Chi sangat ingin membantu, tetapi kami tak memiliki tenaga manusia. Kami membutuhkan kekuatan dari para warga.” Kita bukan mempekerjakan mereka. Kita ingin membantu mereka sekaligus meminjam kekuatan mereka untuk membersihkan lokasi bencana.

Jadi, tanpa sekelompok warga itu, kita sungguh tidak mampu membersihkan lokasi bencana. Jadi, uang bukanlah yang paling berkekuatan. Manusialah yang memiliki kekuatan. Intinya, kita harus berterima kasih. Setiap sen donasi diperoleh dengan tidak mudah. Tzu Chi pasti akan memanfaatkannya dengan sangat tepat dan tidak akan menyia-nyiakan sepeser pun. Saya sangat berterima kasih. Saya berharap setiap orang dapat bersatu hati dan berkontribusi dengan hati yang damai bagi semua makhluk yang menderita di dunia ini. Marilah kita berusaha bersama-sama.

 
 

Artikel Terkait

Menghimpun Cinta Kasih di Pulau Karimun

Menghimpun Cinta Kasih di Pulau Karimun

31 Maret 2017

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengumpulkan celengan cinta kasih di wilayah Enam Bersaudara, Long Beach dan Jl. Pramuka pada tanggal 25-26 Maret 2017. Kegiatan ini juga sekaligus menjelaskan tentang Misi Amal Tzu Chi.

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Kebahagiaan yang Tak Ternilai

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Kebahagiaan yang Tak Ternilai

31 Maret 2016

Enang bahagia setelah anaknya berhasil menjalani operasi hernia dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111 di RSUD Cianjur pada 18-20 Maret 2016.

Membasuh Diri dalam Budi Luhur Buddha, Orang Tua dan Semua Makhluk

Membasuh Diri dalam Budi Luhur Buddha, Orang Tua dan Semua Makhluk

14 Mei 2018
Yayasan Buddha Tzu Chi Medan memperingati Hari Waisak, Hari Ibu Internasional dan Hari Tzu Chi seluruh dunia yang ke 52 di Sekolah Chandra Kumala Kompleks Cemara Asri Medan, Minggu, 13 Mei 2018. Kegiatan ini dihadiri oleh 2 anggota Sangha, 265 relawan dan 1.087  tamu undangan.
Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -