Suara Kasih: Memanfaatkan Teknologi

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News

Judul Asli:

Memanfaatkan Teknologi untuk Membabarkan Dharma

     

Menyerap inti sari Dharma ke dalam hati dan giat melatih diri
Mengurangi nafsu keinginan dan menjalani pola hidup sederhana
Memanfaatkan teknologi untuk membabarkan Dharma
Menjadikan cinta kasih, welas asih, sukacita,dan keseimbangan batin sebagai ladang berkah

Waktu berlalu dengan sangat cepat. Lima hari telah berlalu. Saya berterima kasih kepada anggota keluarga kalian karena telah mendukung kalian sehingga kalian bisa meluangkan banyak waktu. Kalian datang dari tempat yang jauh untuk kembali  ke keluarga besar Tzu Chi di Taiwan demi mengikuti pelatihan. Semoga kisah yang dibagikan  oleh setiap Bodhisatwa bisa menjadi pelajaran bermakna bagi kalian. Saya berharap kalian bisa menghargai dan menyerap segala yang dipelajari di sini ke dalam hati.

Setiap orang bagaikan sebuah Sutra yang berisi berbagai pelajaran yang terpampang di hadapan kita. Jika bisa mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, kita akan bisa memahami segala kebenaran.Ini karena dalam bersumbangsih untuk menginspirasi sesama dan menyelamatkan semua makhluk dari penderitaan, setiap relawan memiliki caranya masing-masing. Karena itu, kita harus mempelajari cara merekadengan sungguh-sungguh. Jadi,inilah metode Dharma. Jika bisa memahami semua ini,kita akan memperoleh kebijaksanaan. Jadi, waktu bisa mengubah segalanya. Waktu bisa mengubah manusia awam menjadi orang suci. Sebagai makhluk awam, setiap hari kita sangat sibuk di bisnis dan keluarga mengurus pekerjaan, keluarga, serta mengurus  berbagai kepentingan pribadi lainnya. Semua orang mengetahui hal ini. Akan tetapi, kita bisa mengesampingkan kepentingan pribadi dan mendahulukan kepentingan orang banyak. Kita harus turut memikul tanggung jawab atas dunia dan hidup selaras dengan alam semesta. Empat unsur alam yang tidak selaras mengakibatkan bumi terus terluka.

Semua kerusakan itu terjadi akibat pikiran manusia yang menyimpang. Dalam era sekarang ini, kita harus lebih memahami prinsip kebenaran. Kita harus menghargai sumber daya alam dan mengasihi bumi. Contohnya, pola hidup masa sekarang ini. Di dalam masa perkembangan teknologi ini, kita harus membedakan yang benar dan salah. Banyak orang yang menggunakan telepon genggam yang bisa digunakan untuk mengoperasikan internet serta bermain permainan eletronik. Sungguh hebat. Ketahuilah bahwa barang-barang berteknologi canggih itu membutuhkan logam langka.

Beberapa hari lalu, saya membaca berita di surat kabar tentang perusahaan pertambangan di Tiongkok menciptakan kerusakan tanah yang besar Kondisi tanah itu sulit dipulihkan dalam jangka waktu puluhan ribu tahun. Ini sungguh mendatangkan kerusakan yang besar bagi bumi.Akan tetapi, jenis mineral ini memungkinkan perkembangan teknologi sehingga manusia bisa mengetahui banyak hal. Hanya saja proses pembuatan barang berteknologi canggih itu telah mendatangkan kerusakan bagi bumi. Karenanya, saat menggunakan barang-barang elektronik itu, kita harus sangat menghargainya. Kita bisa menggunakan jaringan internet untuk mempelajari Dharma dan menyerap Dharma ke dalam hati.

Hanya manusia yang bisa membabarkan Dharma. Akan tetapi, untuk membabarkan Dharma, kita harus mendatangi orang lain atau orang lain harus datang kepada kita. Antarsesama manusia terdapat batasan dalam suara maupun jarak. Jaringan internet masa kini membuat manusia bagai tak terpisah oleh jarak. Contohnya, kalian bisa menyaksikan program “Sanubari Teduh” ataupun program “Lentera Kehidupan” melalui internet. Dalam program “Sanubari Teduh”, saya mengulas tentang pelatihan diri berdasarkan ajaran Jing Si. Di dalam program “Lentera Kehidupan”, saya membahas tentang praktik mazhab Tzu Chi di tengah masyarakat. Karena itu, kalian harus menghargai dan lebih banyak menyaksikan kedua program itu.

Ketahuilah bahwa barang-barang berteknologi diproduksi dengan tidak mudah. Karena itu, kita harus menggunakannya dengan baik untuk menyucikan batin manusia. Berhubung tidak memahami kebenaran, dahulu kita telah menyia-nyiakan sumber daya alam. Akan tetapi, kini kita harus menghargai sumber daya alam. Janganlah hanya menggunakannya untuk bermain permainan eletronik dan terus mengganti telepon genggam. Tindakan itu sangatlah boros dan bisa mendatangkan kerusakan yang besar bagi bumi. Saya berharap setiap insan Tzu Chi dapat menjaga “rumah” kita dengan baik. Keluarga besar ini  engandalkan kalian semua. Keluarga kita ini bukanlah rumah berwujud yang terlihat, melainkan rumah spiritual kita. Sebagai bagian dari keluarga Tzu Chi, setiap orang harus hidup rajin dan hemat. Kita harus giat dan bersemangat. Hemat berarti mengatasi segala nafsu keinginan. Kita harus senantiasa tahu berpuas diri dan bersyukur.

Berhubung tinggal di dunia ini, kita harus turut memikul tanggung jawab atas dunia. Setiap orang bertanggung jawab atas dunia ini.Inilah mazhab Tzu Chi yang harus ditapaki oleh setiap insan Tzu Chi. Dunia ini penuh dengan penderitaan. Dunia ini penuh dengan penderitaan. Karena itu, kita harus mengasihi diri sendiri dan mengasihi orang lain. Di dalam Sutra Makna Tanpa Batas, ada penggalan yang berbunyi, “Bodhisatwa merupakan mitra yang baik bagi semua makhluk, merupakan ladang berkah yang agung bagi semua makhluk.” Saya berharap insan Tzu Chi dapat merealisasikan ini karena dunia ini penuh dengan penderitaan. Di dunia yang penuh bencana ini, apa yang kita perlukan? Bodhisatwa.Bodhisatwa merupakan mitra yang baik bagi semua makhluk.

Kita harus membangun tekad luhur dan mempraktikkannya lewat tindakan nyata untuk menjadi teladan bagi orang lain serta menjadi mitra yang baik bagi semua makhluk. Kita juga harus menjadi ladang berkahbagi semua makhluk Kita harus menjadi petani batin bagi dunia. Kita harus membimbing setiap orang untuk menggarap ladang berkahnya. Selain itu, kita juga harus menjadi  guru tidak diundang bagi semua makhluk. Saya berharap Bodhisatwa sekalian dapat menjadi guru yang tidak diundang. Di dalam keluarga besar Tzu Chi, kita harus melatih diri dengan baik agar saat menghadapi masalah,kita tidak seperti kura-kura yang menyembunyikan kepala dan kakinya ke dalam cangkang. Janganlah demikian.  

Kita harus melangkah maju dengan berani. Kita harus lebih berinisiatif untuk menjadi guru yang tidak diundang. Jika ada orang yang mengkritik tindakan kita, kita harus berterima kasih, berintrospeksi diri, dan bertobat. Jika kita terus berintrospeksi dan bertobat, batin kita akan menjadi bersih dan murni. Jadi, kita harus senantiasa memiliki hati yang penuh syukur. Janganlah berhenti menapaki Jalan Bodhisatwa ini. Kita harus melangkah maju dengan berani dan bersemangat. Jadi, kita harus menjadi guru yang tidak diundang bagi semua makhluk. Akan tetapi, untuk menjadi guru yang tidak diundang,kita harus menyerap Dharma ke dalam hati dan mempraktikkannya lewat tindakan nyata.

Dengan memahami Dharma, barulah kita bisa menjadi guru yang tidak diundang dan bisa berbagi Dharma dengan orang lain. Dengan demikian, kita bisa menjadi tempat berteduh yang aman dan penuh kebahagiaan bagi semua makhluk. Inilah ajaran yang terdapat di dalam Sutra Makna Tanpa Batas. Tak peduli di negara mana pun kalian tinggal, asalkan tempat itu aman dan tenteram, maka itu adalah berkah. Kita tidak perlu meminta banyak. Asalkan aman dan tenteram, empat unsur alam berjalan selaras, serta masyarakat hidup harmonis, maka tempat itu akan menjadi tempat yang penuh berkah bagi kita. Untuk mewujudkan masyarakat yang bebas dari pertikaian dan empat unsur alam yang selaras,satu-satunya cara adalah menyelaraskan batin manusia. Jika pikiran manusia dapat tenang,maka itulah tempat berteduh yang aman dan penuh kebahagiaan. Ini adalah arah tujuan kita. Diterjemahkan oleh: Laurencia Lou.


Artikel Terkait

Menghargai Jalinan Jodoh dan Mewujudkan Keharmonisan di Jalan Tzu Chi

Menghargai Jalinan Jodoh dan Mewujudkan Keharmonisan di Jalan Tzu Chi

08 November 2022

Sebanyak 56 relawan Tzu Chi Medan mengikuti Pelatihan Pengurus 4 in 1 Indonesia Tahun 2022. Pelatihan bertema Menghargai Jalinan Jodoh dan Mewujudkan Keharmonisan ini berlangsung serentak di 14 kota dan terhubung secara online.

Pondok Bersih yang Penuh Berkah

Pondok Bersih yang Penuh Berkah

01 Maret 2018
Para relawan Tzu Chi Sinar Mas di Xie Li Kalimantan Selatan 1, tepatnya di Kebun Batu Ampar bersama-sama membenahi lingkungan tempat tinggal mereka. Relawan juga menyebarkan semangat ini kepada karyawan yang berada di lingkungan Perkebunan Batu Ampar.
Kita Adalah Keluarga

Kita Adalah Keluarga

16 Oktober 2015

Kondisi kabut asap di Pekanbaru yang tak kunjung berakhir membuat warga pun membutuhkan pelayanan medis. Tzu Chi Pekanbaru mengadakan baksos kesehatan umum pada tanggal 11 Oktober 2015 di Rumbai. Sebanyak 333 pasien berhasil diobati oleh 4 Tim Medis Tzu Chi yang dibantu 68 relawan Tzu Chi.

Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa dilimpahi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -