Suara Kasih: Membangkitkan Hati Bodhisatwa
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
Judul Asli:
Banjir di Pesisir Timur Amerika Serikat meninggalkan penderitaan | |||
Lihatlah kerusakan akibat terjangan Badai Sandy di Pesisir Timur Amerika Serikat. Entah kapan kemakmuran daerah setempat bisa kembali pulih. Selain itu, badai juga mengakibatkan tangki minyak bocor sehingga menciptakan pencemaran. Bencana demi bencana melanda Amerika Serikat. Melihat warga setempat menderita akibat bencana, saya sungguh merasa tak sampai hati. Beruntung, ada insan Tzu Chi yang segera bergerak untuk memberikan bantuan. Sejak beberapa hari lalu, mereka sudah mulai menyiapkan bantuan berupa air minum dan makanan. Hingga hari ini, mereka masih terus memberikan bantuan. Dedikasi mereka sungguh membuat orang tersentuh. Kita juga melihat Badai Tropis Nilam yang mendatangkan bencana bagi India. Sekitar 150.000 warga di sana kehilangan tempat tinggal. Topan itu juga memengaruhi Sri Lanka. Ini semua adalah akibat kondisi iklim yang tidak selaras. Ketidakselarasan empat unsur alam telah memengaruhi kehidupan banyak orang serta mendatangkan bencana di berbagai negara. Melihat itu semua, saya merasa sangat khawatir. Itulah sebabnya, saya sering berkata kepada setiap orang bahwa kita harus senantiasa mawas diri, berhati tulus, serta bersumbangsih dengan cinta kasih. | |||
| |||
Kita juga melihat insan Tzu Chi Australia yang mengembangkan cinta kasih dan kebijaksanaan mereka untuk berbagi kepada setiap orang di masyarakat bahwa berbakti merupakan prinsip dasar dalam kehidupan manusia. Dengan berbakti, barulah cinta kasih bisa terbangkitkan. Di sana, kita bisa melihat kisah nyata seorang anak muda yang menjadi lumpuh akibat kecelakaan mobil. Waktu bersama orang tua sangatlah berharga karena saya merasa bahwa kehidupan ini tidak kekal, penuh dengan pasang surut. Dia bersama orang tuanya naik ke atas panggung untuk berbagi kepada setiap orang tentang ketidakkekalan hidup dan pentingnya berbakti. Insan Tzu Chi memadukan kisah nyata dan Sutra menjadi pertunjukan yang luar biasa. Ini merupakan cara membimbing juga membabarkan ajaran Buddha. Ajaran Buddha tidak hanya ada pada 2.000 tahun lalu, tetapi tetap ada hingga kini dan tak pernah lapuk oleh waktu. Ajaran kebenaran ini terus ada selamanya. Sejak lebih dari 2.000 tahun silam, Buddha telah memprediksi bahwa dunia masa kini Buddha telah memprediksi bahwa dunia masa kini akan diliputi Lima Kekeruhan dan ketidakselarasan empat unsur alam.
| |||
| |||
Jika negara penghasil pangan membatasi ekspor, maka orang yang tinggal di negara yang mengandalkan hasil impor tidak akan bisa mendapatkan makanan meski memiliki uang. Jadi, bencana kelaparan tak hanya melanda negara miskin. Karena itu, kita harus meningkatkan kewaspadaan, mawas diri, dan berhati tulus. Jika empat unsur alam selaras, barulah manusia bisa hidup aman dan tenteram. Perang dan konflik mendatangkan penderitaan yang tak terhingga bagi warga. Kita bisa melihat Suriah, Pakistan, dan masih banyak negara lainnya yang mengalami konflik berkepanjangan. Akibatnya, warga setempat pun kehilangan tempat tinggal. Itu adalah bencana yang diakibatkan peperangan. Ada pula wabah penyakit. Saat ini, pemerintah New York tengah mengantisipasi penyakit menular yang diakibatkan oleh tikus. Awalnya, tikus-tikus tinggal di bawah tanah, tetapi akibat banjir, mereka pun terbawa ke atas. Karena itu, warga setempat sangat khawatir. Singkat kata, itulah tiga bencana besar dan tiga bencana kecil yang terjadi di dunia ini. Buddha pernah memprediksikan kondisi saat ini lebih dari 2.000 tahun silam. Empat unsur alam dan pikiran manusia yang tidak selaras bisa menciptakan banyak bencana di dunia. Karena itu, kita harus segera berusaha menyelaraskan pikiran semua orang. Jika tidak, maka tiada waktu lagi. Hari ini adalah tanggal 19 bulan 9 Imlek, diperingati sebagai hari Bodhisatwa Avalokitesvara meninggalkan keduniawian. Semoga dalam hati setiap orang terdapat Bodhisatwa Avalokitesvara. Kita harus membangkitkan cinta kasih untuk mendengar dan menjangkau penderitaan. Setiap orang adalah Bodhisatwa Avalokitesvara. Jadi, kita harus menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia. Semoga setiap orang bisa memiliki Bodhisatwa Avalokitesvara di dalam hati. (Diterjemahkan Oleh: Laurencia Lou) | |||
Artikel Terkait
Bukit Plastik Menjadi Bukit Intan
20 September 2017Teriknya matahari tak menghalangi semangat para relawan mengumpulkan botol plastik dari satu rumah ke rumah lainnya di pondok-pondok warga. Tidak sampai di sini saja, setelah plastik terkumpul, relawan langsung memilah dan membersihkan botol-botol itu bersama-sama.
Suara Kasih: Membangkitkan Kebijaksanaan di Ladang Pelatihan Batin
07 Desember 2012 Di dunia ini, manusia hidup dalam kondisi yang berbeda-beda. Inilah yang dikatakan Buddha di dalam Sutra. Semua makhluk terlahir ke dunia sesuai dengan benih yang mereka tanam. Kita tidak bisa memilih ingin dilahirkan di mana.Aksi Tanam Bakau DAAI TV dan Tzu Chi Medan
24 September 2013Setiap individu di dunia bertanggungjawab dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Tanggungjawab misi pelestarian lingkungan ini seolah menjadi sebuah kewajiban untuk ditanamkan sejak dini demi kelangsungan hidup.