Suara Kasih: Membangkitkan Keterampilan
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
Judul Asli:
Kerusakan parah pasca topan Sandy sulit untuk dipulihkan | |||
Para insan Tzu Chi Taiwan saat ini tengah mengumpulkan pakaian musim dingin dengan bersungguh hati. Sementara itu, insan Tzu Chi di Yordania juga menjalin kerja sama dengan organisasi Al-Takaful untuk membahas rencana penyaluran bantuan. Relawan Chen Qiu-hua memberi tahu kepedulian kita terhadap para pengungsi Suriah, barang bantuan yang telah kita siapkan, serta rencana pembagian bantuan kita di perbatasan Yordania. Dalam laporannya, Relawan Chen Qiu-hua memperlihatkan bagaimana warga Taiwan menyumbangkan dan merapikan pakaian musim dingin dengan penuh hormat dan cinta kasih. Kita memilah dan membungkus pakaian dengan rapi demi mengungkapkan cinta kasih dan rasa hormat warga Taiwan dari lubuk hati terdalam. Relawan Chen memperlihatkan tayangan itu kepada organisasi Al-Takaful. Dia juga menjelaskan bahwa enam peti kemas pakaian yang dikirim dari Taiwan penuh dengan rasa hormat dan cinta kasih warga Taiwan. Setiap orang di organisasi itu telah melihatnya. Sungguh, cinta kasih seperti ini menunjukkan rasa hormat terhadap sesama. Saya sungguh berterima kasih atas cinta kasih setiap warga Taiwan. Cinta kasih warga Taiwan telah menjadi sandaran bagi insan Tzu Chi Yordania sehingga mereka bisa menyalurkan bantuan dan memperlihatkan cinta kasih warga Taiwan yang sangat tulus dan penuh hormat. Hal ini juga membuat orang-orang di organisasi itu tersentuh. | |||
| |||
Selain terjadi pemadaman listrik, pasokan bahan bakar juga terbatas. Contohnya, saat relawan Tzu Chi mengantarkan makanan hangat, adakalanya mereka tidak yakin apakah mobil mereka masih memiliki bahan bakar yang cukup untuk melakukan perjalanan pulang. Banyak pom bensin yang tutup karena tidak ada bahan bakar. Beberapa pom bensin yang masih buka dipenuhi antrian yang panjang. Panjangnya antrian mobil mencapai lebih dari satu kilometer. Apakah mereka bisa mendapatkan bahan bakar? Mereka berkata bahwa meski hanya setetes minyak, mereka tetap sangat membutuhkannya. Jadi, selain terjadi pemadaman listrik, bahan bakar dan air juga sangat terbatas. Ini mengakibatkan kehidupan warga setempat bagaikan lumpuh total. Terlebih lagi, pada saat ini, cuaca sangat dingin. Banyak rumah yang tak memiliki mesin penghangat. Dengan wilayah bencana yang begitu luas, upaya pemulihan dan pembersihan sungguh sangat sulit. Warga setempat sudah mengerahkan tenaga, tetapi masih ada banyak sampah yang harus dibersihkan. Anggota keluarga dari setiap rumah sangat sedikit, karena itu untuk membersihkan lokasi bencana dan kembali ke kehidupan yang normal sungguh tidak mudah. Selain itu, di tengah cuaca yang dingin ini, banyak rumah warga yang masih tergenang air. Perabot mereka juga terendam air. Ada pula beberapa rumah yang ambruk. Bagaimana mereka memulihkan kehidupan? Beberapa jalan masih penuh dengan lumpur. Untuk membersihkan genangan lumpur di jalan sungguh sangat sulit. | |||
| |||
Tempat tinggal orang masa kini semakin tinggi. Bayangkan jika lift tidak berfungsi, kloset macet, tidak ada air untuk mencuci, dan tidak ada listrik untuk memasak, apakah kehidupan seperti itu masih bisa dinikmati? Kehidupan kita akan menjadi sangat sulit. Intinya, dunia harus harmonis. kita harus menghargainya. Kita harus menghargai segala sumber daya alam, menghargai hubungan antar sesama, dan menghargai kemampuan yang kita miliki. Kita harus mengembangkan kemampuan kita untuk memberi manfaat bagi orang lain. Dengan demikian, barulah Tanah Suci di dunia bisa terwujud. Jika kita hanya fokus mengejar jabatan, ketenaran, dan keuntungan, maka hubungan antar manusia akan menjadi tidak harmonis. Kemampuan yang baik pun berubah menjadi buruk. Dalam ceramah pagi ini, saya juga berkata bahwa Dharma sangatlah indah. Akan tetapi, sebersit pikiran manusia yang menyimpang mengakibatkan Dharma yang indah ini menjadi rusak. Jadi, jika pikiran manusia tidak selaras, empat unsur alam juga menjadi tidak selaras sehingga memicu terjadinya berbagai bencana. Lihatlah negara Amerika Serikat yang begitu makmur. Meski teknologi dan perekonomian berkembang pesat di sana, ia tetap tak bisa menahan bencana akibat angin, air, dan api. Melihat itu semua, kita sungguh merasa tidak berdaya. Bagaimana cara kita membantu wilayah yang terkena bencana itu? Meski demikian, staf kerohanian Taiwan terus mencari cara untuk menyalurkan bantuan ke sana. Kita akan berusaha segenap hati dan tenaga untuk membantu. Contohnya, kita juga mengumpulkan pakaian musim dingin bagi para pengungsi Suriah di Yordania. Sebuah organisasi non pemerintah di Yordania yang telah melihat sumbangsih kita merasa kagum terhadap cinta kasih warga Taiwan. Saya berharap setiap orang yang berada dalam kondisi aman dan tenteram bisa bersumbangsih bagi dunia. Semoga dunia bisa aman dan tenteram. Saudara sekalian, kita harus menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia. Jika pikiran manusia selaras, masyarakat akan harmonis dan empat unsur alam akan seimbang. (Diterjemahkan Oleh: Laurencia Lou) | |||
Artikel Terkait
Mewujudkan Rasa Syukur dengan Kegiatan Pelestarian Lingkungan
26 Agustus 2022Pagi itu tim relawan di komunitas Sunter telah berkumpul di Taman Kantor Sekretariat RW. 04, Sunter Metro. Mereka menggiatkan pemilahan sampah daur ulang untuk melestarikan lingkungan.
Kembali Kehilangan Udara Bersih
03 Maret 2014 Setelah beberapa bulan yang lalu, kini masyarakat di kota Pekanbaru kembali kehilangan udara bersih. Kota Pekanbaru masih terus diselimuti kabut asap.Giat Menyebarkan Nilai Zhen Shan Mei
07 Februari 2019Tahun 2019 adalah tahun yang penuh berkah bagi semua orang khususnya insan Tzu Chi Indonesia. Begitu pula dengan Tim Pengembangan Relawan Zhen Shan Mei yang pada tahun ini mengadakan Program Pendampingan Relawan Zhen Shan Mei. Program ini dijadwalkan sebanyak 11 kali pertemuan.