Suara Kasih: Membangkitkan Keterampilan

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News

 

 

Judul Asli:

Membangkitkan Keterampilan Saat dalam Kondisi Aman dan Selamat

Kerusakan parah pasca topan Sandy sulit untuk dipulihkan
Berusaha segenap hati dan tenaga untuk membantu para pengungsi
Membangkitkan keterampilan saat berada dalam kondisi aman dan selamat
Bertekad membabarkan Dharma untuk membimbing semua makhluk

Para insan Tzu Chi Taiwan saat ini tengah mengumpulkan pakaian musim dingin dengan bersungguh hati. Sementara itu, insan Tzu Chi di Yordania juga menjalin kerja sama dengan organisasi Al-Takaful untuk membahas rencana penyaluran bantuan. Relawan Chen Qiu-hua memberi tahu kepedulian kita terhadap para pengungsi Suriah, barang bantuan yang telah kita siapkan, serta rencana pembagian bantuan kita di perbatasan Yordania. Dalam laporannya, Relawan Chen Qiu-hua memperlihatkan bagaimana warga Taiwan menyumbangkan dan merapikan pakaian musim dingin dengan penuh hormat dan cinta kasih.

Kita memilah dan membungkus pakaian dengan rapi demi mengungkapkan cinta kasih dan rasa hormat warga Taiwan dari lubuk hati terdalam. Relawan Chen memperlihatkan tayangan itu kepada organisasi Al-Takaful. Dia juga menjelaskan bahwa enam peti kemas pakaian yang dikirim dari Taiwan penuh dengan rasa hormat dan cinta kasih warga Taiwan. Setiap orang di organisasi itu telah melihatnya. Sungguh, cinta kasih seperti ini menunjukkan rasa hormat terhadap sesama. Saya sungguh berterima kasih atas cinta kasih setiap warga Taiwan. Cinta kasih warga Taiwan telah menjadi sandaran bagi insan Tzu Chi Yordania sehingga mereka bisa menyalurkan bantuan dan memperlihatkan cinta kasih warga Taiwan yang sangat tulus dan penuh hormat. Hal ini juga membuat orang-orang di organisasi itu tersentuh.

Marilah kita melihat Amerika Serikat. Selama beberapa hari ini, kita sangat mengkhawatirkan kondisi New York, Amerika Serikat. Setiap hari, staf kerohanian Taiwan terus mengadakan rapat melalui konferensi video dengan insan Tzu Chi Amerika Serikat demi memahami kondisi setempat. Kondisi Amerika Serikat saat ini masih sangat memprihatinkan. Meski topan Sandy telah berlalu, namun kerusakan yang tercipta di New York dan New Jersey masih terlihat mengenaskan. Kabarnya, kerusakan akibat Badai Sandy kali ini tidak kalah dengan kerusakan di New Orleans akibat topan Katrina. Ini sungguh merupakan bencana besar bagi Amerika Serikat.

Selain terjadi pemadaman listrik, pasokan bahan bakar juga terbatas. Contohnya, saat relawan Tzu Chi mengantarkan makanan hangat, adakalanya mereka tidak yakin apakah mobil mereka masih memiliki bahan bakar yang cukup untuk melakukan perjalanan pulang. Banyak pom bensin yang tutup karena tidak ada bahan bakar. Beberapa pom bensin yang masih buka dipenuhi antrian yang panjang. Panjangnya antrian mobil mencapai lebih dari satu kilometer. Apakah mereka bisa mendapatkan bahan bakar? Mereka berkata bahwa meski hanya setetes minyak, mereka tetap sangat membutuhkannya. Jadi, selain terjadi pemadaman listrik, bahan bakar dan air juga sangat terbatas. Ini mengakibatkan kehidupan warga setempat bagaikan lumpuh total. Terlebih lagi, pada saat ini, cuaca sangat dingin. Banyak rumah yang tak memiliki mesin penghangat.

Dengan wilayah bencana yang begitu luas, upaya pemulihan dan pembersihan sungguh sangat sulit. Warga setempat sudah mengerahkan tenaga, tetapi masih ada banyak sampah yang harus dibersihkan. Anggota keluarga dari setiap rumah sangat sedikit, karena itu untuk membersihkan lokasi bencana dan kembali ke kehidupan yang normal sungguh tidak mudah. Selain itu, di tengah cuaca yang dingin ini, banyak rumah warga yang masih tergenang air. Perabot mereka juga terendam air. Ada pula beberapa rumah yang ambruk. Bagaimana mereka memulihkan kehidupan? Beberapa jalan masih penuh dengan lumpur. Untuk membersihkan genangan lumpur di jalan sungguh sangat sulit.

Sungguh, setiap kali terjadi bencana pasti mendatangkan penderitaan yang tak terhingga. Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi Amerika Serikat. Meski semuanya aman dan selamat, tetapi mereka masih kekurangan tenaga untuk menyalurkan bantuan karena wilayah yang terkena bencana sangat luas. Kini kita baru menyadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita sangat bergantung hidup pada aliran listrik dan air. Asalkan ada  aliran listrik, segala sesuatu bisa digerakkan hanya dengan sekali menekan tombol. Jadi, dalam kehidupan sehari-hari, kita sangat bergantung hidup pada aliran listrik.

Tempat tinggal orang masa kini semakin tinggi. Bayangkan jika lift tidak berfungsi, kloset macet, tidak ada air untuk mencuci, dan tidak ada listrik untuk memasak, apakah kehidupan seperti itu masih bisa dinikmati? Kehidupan kita akan menjadi sangat sulit. Intinya, dunia harus harmonis. kita harus menghargainya. Kita harus menghargai segala sumber daya alam, menghargai hubungan antar sesama, dan menghargai kemampuan yang kita miliki. Kita harus mengembangkan kemampuan kita untuk memberi manfaat bagi orang lain. Dengan demikian, barulah Tanah Suci di dunia bisa terwujud. Jika kita hanya fokus mengejar jabatan, ketenaran, dan keuntungan, maka hubungan antar manusia akan menjadi tidak harmonis. Kemampuan yang baik pun berubah menjadi buruk.

Dalam ceramah pagi ini, saya juga berkata bahwa Dharma sangatlah indah. Akan tetapi, sebersit pikiran manusia yang menyimpang mengakibatkan Dharma yang indah ini menjadi rusak. Jadi, jika pikiran manusia tidak selaras, empat unsur alam juga menjadi tidak selaras sehingga memicu terjadinya berbagai bencana. Lihatlah negara Amerika Serikat yang begitu makmur. Meski teknologi dan perekonomian berkembang pesat di sana, ia tetap tak bisa menahan bencana akibat angin, air, dan api. Melihat itu semua, kita sungguh merasa tidak berdaya. Bagaimana cara kita membantu wilayah yang terkena bencana itu? Meski demikian, staf kerohanian Taiwan terus mencari cara untuk menyalurkan bantuan ke sana. Kita akan berusaha segenap hati dan tenaga untuk membantu. Contohnya, kita juga mengumpulkan pakaian musim dingin bagi para pengungsi Suriah di Yordania.

Sebuah organisasi non pemerintah di Yordania yang telah melihat sumbangsih kita merasa kagum terhadap cinta kasih warga Taiwan. Saya berharap setiap orang yang berada dalam kondisi aman dan tenteram bisa bersumbangsih bagi dunia. Semoga dunia bisa aman dan tenteram. Saudara sekalian, kita harus menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia. Jika pikiran manusia selaras, masyarakat akan harmonis dan empat unsur alam akan seimbang. (Diterjemahkan Oleh: Laurencia Lou)

 
 

Artikel Terkait

Menjadi Pengajar Sekaligus Pembelajar

Menjadi Pengajar Sekaligus Pembelajar

28 Agustus 2019
Pelatihan Relawan Pendidikan ke-2 diadakan pada Sabtu, 24 Agustus 2019. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 200 orang peserta, terdiri dari para relawan Tzu Chi di Misi Pendidikan dan juga guru-guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.
Menggapai Cita-Cita

Menggapai Cita-Cita

26 April 2012
Cita-cita mereka menjadi terombang-ambing dan harapan mereka menjadi semakin pudar. Namun berkat jalinan jodoh mereka bertemu dengan Yayasan Buddha Tzu Chi kini mereka bisa kembali bersekolah, bersama Tzu Chi mereka mengejar mimpi mereka untuk mengapai cita-citanya.
Langkah Awal Mewujudkan Generasi Sehat di Desa Batu Ampar

Langkah Awal Mewujudkan Generasi Sehat di Desa Batu Ampar

13 Februari 2019

Sebanyak 65 relawan Xie Li Kalimantan Selatan 1 turut serta melaksanakan kegiatan pencegahan terhadap stunting dengan melaksanakan Program Desa Binaan di Batu Ampar. Kegiatan ini akan berlangsung selama 1 tahun dan Kick Off program dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2019 di Balai Desa Batu Ampar.

Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -