Suara Kasih: Membimbing Moralitas Para Siswa
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
Judul Asli:
Membimbing moralitas anak-anak di tengah lingkungan baik
| |||
“Selamat pagi, semuanya. Beri hormat kepada Master. Hormat. Kakek Guru, kami sayang Kakek Guru. Apa kabar, anak-anak? Kakek Guru, apa kabar?” Kalian semua sangat rapi. “Kakek Guru, apa kabar?” Baik. “Terima kasih kepada paman dan bibi Tzu Chi yang telah menyediakan sekolah yang begitu indah kepada kami untuk mengenyam ilmu dan belajar. Terima kasih kepada para guru yang telah membimbing kami. Terima kasih atas cinta kasih ayah dan ibu. Kalian sudah bekerja keras. Terima kasih.” Lihatlah, para siswa begitu bersyukur karena bisa bersekolah di lingkungan yang indah ini. Anak-anak sungguh mengerti untuk bersyukur. Mereka tidak hanya giat belajar, namun juga mengerti untuk bersyukur kepada orang tua. Anak-anak yang memiliki hati penuh syukur pasti memiliki hati penuh cinta kasih. Lihatlah anak-anak pergi ke panti jompo dan pusat pendidikan anak cacat untuk menjadi relawan. Para siswa Sekolah Tzu Chi Tainan, baik siswa SMP maupun SMA, sering menghadiri pertemuan pagi relawan saya di Hualien. Setiap kali ada liburan panjang, baik liburan musim panas maupun musim dingin, kita dapat melihat siswa sekolah menengah Tzu Chi menjadi relawan di rumah sakit. Selain itu, di halaman internet Tzu Chi, saya sering melihat berita tentang para siswa dan guru Tzu Chi membantu membersihkan lingkungan di sekitar sekolah mereka. | |||
| |||
Setiap kali kepala sekolah kembali ke Hualien, dia selalu berkata kepada saya bahwa dia sangat bersyukur. Dia berkata bahwa warga Tainan dan orang tua siswa sangat mendukung dan membantu Sekolah Tzu Chi. Para anggota Asosiasi Guru Tzu Chi, ayah dan ibu asuh Tzu Chi juga selalu mendampingi dan memerhatikan para siswa. Anak-anak juga selalu belajar dengan giat. Selain sangat berprestasi, mereka juga memperoleh banyak penghargaan. Meski memperoleh penghargaan bukanlah hal yang terpenting, tetapi ia merupakan kebanggaan bagi sekolah kita dan merupakan “buah” dari kerja keras kita. “Benih” yang tertanam dan berakar dengan kuat akan menghasilkan buah yang sangat baik. Ini berarti pendidikan kita sangat berhasil. Berkat kerja keras dan kesungguhan hati para guru, ditambah kegigihan para siswa, barulah kita mampu memperoleh berbagai penghargaan ini. Saya sungguh bersyukur. Selain memiliki nilai akademis yang baik dan berbagai keterampilan lain, tadi kita juga telah melihat pementasan para siswa yang begitu indah. Mereka sangat bersungguh hati dan giat. Selain memiliki nilai akademis yang baik, mereka juga aktif mengikuti kegiatan di luar sekolah. Semua ini tercapai berkat kerja keras mereka selama ini. | |||
| |||
Sekolah kita adalah sekolah berbudaya humanis yang sangat baik dan indah. Semoga lewat pendidikan di Sekolah Tzu Chi Tainan, kita bisa mencetak insan yang berkualitas. Semoga para siswa Tzu Chi tidak hanya berpengetahuan, namun juga bisa turut memikul tanggung jawab atas dunia. Setelah lulus sekolah dan terjun ke masyarakat, saya yakin mereka bisa memikul tanggung jawab atas masyarakat, negara, dan seluruh dunia. Untuk itu, mulai dari sekarang, setiap orang harus belajar dengan sungguh-sungguh. Sekolah ini adalah lingkungan yang baik. Dengan pendampingan dari orang tua, bimbingan dari para guru, dan doa dari insan Tzu Chi di seluruh dunia, anak-anak yang belajar di sini pastilah anak-anak yang paling penuh berkah. Bodhisattva muda sekalian, kalian bukan hanya siswa semata, di dalam hati saya, kalian semua adalah Bodhisattva muda. Sejak kecil, kalian telah dibimbing untuk mengasihi diri sendiri dan mengasihi orang lain. Inilah yang disebut Bodhisattva. Kali ini, saat Badai Sandy menerjang Pesisir Timur Amerika Serikat, saya mendengar bahwa para siswa dan orang tua siswa juga menggalang dana bagi para korban bencana. Ini karena kalian semua turut memerhatikan masalah di dunia. Anak-anak sekalian, kini kita sering melihat berbagai perilaku yang menyimpang ditengah masyarakat. Karena itu, saya berharap kita bisa memulai dari diri sendiri untuk menjadi teladan bagi dunia pendidikan. Dengan bimbingan penuh kesungguhan hati dari para guru, ditambah kegigihan para siswa dalam belajar dan dukungan positif dari orang tua, kita bersama-sama membimbing anak-anak hingga menjadi insan berkualitas yang kelak akan memikul tanggung jawab atas dunia. Saya mendoakan kalian semua dengan tulus. Marilah kita bersungguh hati dan mengembangkan cinta kasih untuk menciptakan masa depan yang penuh harapan. Saya berterima kasih kepada kepala sekolah, para guru, dan semua relawan Tzu Chi yang telah memerhatikan anak-anak dengan cinta kasih seorang ibu. Saya bersyukur atas kegigihan anak-anak dalam belajar. Terima kasih, semuanya. Saya mendoakan kalian semua. (Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia ) | |||
Artikel Terkait
Bertanggung Jawab Pada Diri Sendiri dan Lingkungan
03 Desember 2019Sebanyak 473 murid SMP Tzu Chi Indonesia bergiliran setiap minggunya untuk memilah sampah di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Kegiatan ini salah satu cara menanamkan semangat melestarikan lingkungan dalam diri siswa.
Banjir Jakarta: Welas Asih dalam Nasi Bungkus di Teluk Intan
21 Januari 2013Dalam masa tanggap darurat banjir di Jakarta, pembagian makanan hangat bagi korban terus dilakukan oleh para relawan Tzu Chi ke daerah-daerah yang membutuhkan.