Suara Kasih: Memulihkan Bumi yang Rusak
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News Judul Asli:
Mengevakuasi warga di daerah pegunungan ke tempat yang aman
| |||
Saya sering berkata bahwa saat terjadi bencana yang menggemparkan dunia, kita harus sadar dan memetik hikmah darinya. Beberapa hari ini, kita dapat melihat Taiwan diguyur hujan lebat. Wilayah tengah dan selatan Taiwan diguyur hujan yang sangat lebat. Hingga 14 Juni lalu, pa]ra anggota militer masih berada di lokasi yang berbahaya. Warga pegunungan juga terus diminta agar mengevakuasi diri. Kita juga dapat melihat insan Tzu Chi terus mencurahkan perhatian. Selain di tempat penampungan sementara, insan Tzu Chi juga turut membantu di tempat-tempat yang membutuhkan mereka. Saat mendengar peringatan tentang hujan lebat, insan Tzu Chi segera mempersiapkan makanan kering bagi para lansia serta memeriksa keamanan lingkungan tempat tinggal mereka. Jika berbahaya, insan Tzu Chi akan merekolasi mereka atau mempersiapkan barang bantuan agar para lansia itu bisa melewati bencana dengan aman dan selamat. Insan Tzu Chi di Taidong, Pingdong, Kaohsiung, dan lainnya, semuanya terus memerhatikan kondisi bencana. Demikian pula dengan insan Tzu Chi di Sandimen, Pingdong. Saat ada orang membutuhkan bantuan, insan Tzu Chi segera bergerak untuk menyediakan makanan hangat, mengantarkan barang kebutuhan sehari-hari, dll. Kita juga dapat melihat kondisi di wilayah utara Taiwan, tepatnya di Taoyuan. Kali ini Taoyuan adalah tempat yang dilanda bencana banjir terparah. Selain bergerak untuk mengantarkan makanan, Selain bergerak untuk mengantarkan makanan, insan Tzu Chi juga membantu warga membersihkan rumah. | |||
| |||
Melihat laporan prakiraan cuaca hari ini, kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan. Empat unsur alam sungguh tidak selaras. Dini hari tanggal 15 Juni lalu, kita merasakan guncangan gempa bumi. Kondisi iklim yang tidak selaras mendatangkan curah hujan yang tinggi dan membentuk topan di permukaan laut. Meski topan itu berada sangat jauh dari Taiwan, namun ia telah mendatangkan kerusakan yang besar bagi Filipina. Lebih dari 10.000 orang kehilangan tempat tinggal. Korban jiwa mencapai 8 orang dan sebanyak 63 orang dinyatakan hilang. Kita sungguh dapat merasakan betapa besarnya kekuatan alam. Kita sungguh harus mawas diri dan berhati tulus. Manusia sungguh telah menciptakan banyak karma buruk. Karma kolektif semua makhluk mengakibatkan empat unsur alam menjadi tidak selaras. Lihatlah hujan terus turun bagaikan ada lubang di langit. Di wilayah pegunungan, tanah longsor yang terus terjadi bagaikan gunung yang sedang menangis. Bumi pertiwi tengah mengerang kesakitan. Saya sungguh sedih melihatnya. Ini semua terjadi akibat perbuatan manusia. Hutan juga terus ditebang secara liar. Meski pemerintah telah melarangpenebangan hutan ilegal, akan tetapi masih banyak penebang liar. akan tetapi masih banyak penebang liar. | |||
| |||
Nafsu keinginan telah menghancurkan sifat hakiki manusia. Sifat hakiki yang sudah hancur menyebabkan manusia mudah merusak bumi pertiwi. Saya sungguh sedih melihatnya. Akibat sekelompok orang yang tidak bisa mengendalikan nafsu keinginan, ada orang yang ditugaskan untuk melindungi hutan. Akan tetapi, konservasi air dan tanah telah mengalami kerusakan sehingga setiap kali turun hujan lebat, akan terjadi tanah longsor.Lihatlah seorang anak muda yang ditugaskan untuk menjaga dan melindungi hutan. Berhubung turun hujan lebat, kekasihnya pun menemaninya ke sana. Mereka berdua tewas akibat tertimbun tanah longsor. Dua kehidupan yang berharga berakhir akibat tertimbun tanah longsor yang terjadi dalam waktu sekejap. Keluarga korban merasakan duka yang sangat besar. Tentu saja, insan Tzu Chi telah bergerak untuk menghibur keluarga korban. Jika menempatkan diri di posisi mereka, kita bisa membayangkan duka yang begitu besar. Berhubung ada penebangan hutan secara liar, maka ada orang yang ditugaskan untuk melindungi hutan dengan menempuh risiko besar. Hal ini telah menciptakan tragedi yang besar. Melihat tragedi ini, saya sungguh merasa sedih. Saat penebang liar melihat berita ini, entah bagaimana perasaan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa manusia bisa menciptakan berkah bagi dunia, juga bisa menghancurkan dunia. Singkat kata, melihat berbagai hal yang terjadi di dunia pada setiap hari, daripada merasa tidak berdaya, lebih baik kita memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Mengenai topan yang telah terbentuk di permukaan laut, saya ingin mengimbau semua insan Tzu Chi agar terus memantau perkembangannya. Ingatlah untuk mengingatkan para tetangga dan warga di komunitas kalian untuk membersihkan saluran air di sekitar rumah. Tindakan untuk mengantisipasi topan harus kita lakukan sebaik mungkin. Kita harus terus memantau kondisinya. Tentu saja, kita juga harus menjaga keselamatan diri sendiri. Setiap orang bertanggung jawab untuk melindungi diri sendiri. Inilah kewajiban setiap orang. Saat setiap orang hidup aman dan selamat, secara alami kerugian masyarakat juga akan berkurang. Mengantisipasi bencana dan saling membantu adalah hal yang sangat penting. Terlebih lagi, pada saat terjadi topan, kita harus lebih berhati-hati. Dengan lebih banyak melakukan antisipasi, kerugian kita juga akan berkurang. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia. | |||
Artikel Terkait
Tzu Chi Medan Tanggap Darurat Musibah Kebakaran
16 Februari 2017Guru Sekolah Cinta Kasih Ikuti Lomba Mengajar Kreatif
22 Januari 2021Empat guru SD Cinta Kasih Tzu Chi masuk dalam tujuh besar di Lomba Mengajar yang Kreatif dan Menyenangkan Bersama Menjadi Indonesia yang diadakan oleh Mentari Group. Dalam lomba tersebut, para guru membuat sebuah video pengajaran yang sesuai dengan tema. Video dari para guru yang terpilih kemudian diunggah di akun YouTube Mentari Group untuk akhirnya dilakukan polling. Penutupan pollingnya dilakukan akhir pekan ini.
Paket Lebaran 2022: Sukacita pada Pembagian 500 Paket Lebaran di Kota Padang
27 April 2022Menyambut Hari Raya Idul Fitri, para relawan Tzu Chi Padang bahu-membahu membagikan sebanyak 500 paket sembako kepada warga kurang mampu, Selasa 19 April 2022.