Suara Kasih: Menapaki Jalan Bodhisatwa

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
.
 

Judul Asli:

 

Meringankan Penderitaan Semua Makhluk dan Menapaki Jalan Bodhisatwa

      

Mencurahkan cinta kasih dan bekerja keras demi memerhatikan pasien
Merayakan Hari Perawat sebagai ungkapan terima kasih kepada para perawat
Menghibur keluarga korban kecelakaan Terowongan Hsuehshan
Meringankan penderitaan semua makhluk dan menapaki Jalan Bodhisatwa

Bagi seorang perawat, bisa melihat pasien sehat kembali adalah hal yang terbaik. Selamat Hari Perawat! Meski berita tentang kekurangan tenaga keperawatan kurangnya tenaga keperawatan tengah merebak ke mana-mana,hati para perawat di RS Tzu Chi tetap bagaikan bunga teratai yang murni dan tidak tercemar dalam menjaga kesehatan warga di wilayah timur Taiwan.

Hari Perawat Internasional akan segera tiba. Di RS Tzu Chi, Kita dapat melihat cinta kasih universal yang indah dan jernih serta hati yang tulus. Para perawat tidak terpengaruh oleh berbagai berita media massa. Menjaga diri sendiri, mengasihi diri sendiri, dan memperbanyak kebajikan adalah tanggung jawab mereka terhadap diri sendiri. Dengan semangat yang mulia ini, mereka bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menjaga pasien, menjalankan tugas, serta meningkatkan pelayanan kepada pasien.

Mereka sangat bersungguh hati. Kabarnya, lebih dari 200 perawat dari RS Tzu Chi Hualien mendapatkan penghargaan. Hal ini sungguh tidak mudah. Pola pikir masyarakat masa kini dan pengaruh media massa mengakibatkan banyak anak muda menjadi tidak suka bekerja di rumah sakit. Akan tetapi, tetap ada ada sekelompok anak muda yang sangat mendedikasikan diri. Contohnya, salah seorang perawat yang sedang hamil tua tetap memberikan pelayanan kepada pasien. Berhubung kurangnya tenaga kerja di RS, dia tetap bersedia bekerja meski tengah hamil tua. Saya yakin kelak anak tersebut akan memiliki cinta kasih yang sama seperti ibunya untuk membantu orang lain.

Ada pula seorang perawat muda yang bernama Yi-fang. Berhubung ibunya menderita penyakit,Yi-fang bisa merasakaan penderitaan sebagai keluarga pasien. Karenanya, dia datang dari Pingtung ke Hualien untuk mempelajari ilmu keperawatan. Dia merasa bahwa Hualien adalah tempat terbaik untuk memulai profesinya sebagai perawat Karena itu, dia bertekad untuk datang ke Hualien. Saya sungguh tersentuh melihatnya.

Demikian pula dengan RS Tzu Chi di Dalin. Para relawan Tzu Chi di Dalin merayakan Hari Perawat lebih awal. Rumah Sakit Tzu Chi bagaikan sebuah keluarga yang sangat indah. Banyak orang yang memahami dan bersyukur atas kerja keras dan sumbangsih para perawat.

Demikian pula dengan keluarga pasien yang dahulu anggota keluarganya pernah dirawat di rumah sakit dan mendapat perhatian dari tim medis. Melihat kontribusi tim medis, keluarga pasien ini merasa sangat tersentuh dan berterima kasih. Meskipun anggota keluarganya telah meninggal dunia,dia tetap bergabung sebagai relawan dalam barisan relawan Tzu Chi dan sering membantu di rumah sakit. Inilah keindahan yang tercipta dari rasa syukur antarsesama. Ini semua sungguh indah. Inilah keindahan cinta kasih yang bisa terlihat di RS Tzu Chi.

Akan tetapi, untuk menjadi perawat, mereka harus mengalami berbagai kesulitan dan bekerja dengan keras. Para perawat selalu berkontribusi dari lubuk hati terdalam. Melihat mereka berkontribusi dengan ikhlas, saya sungguh kagum dan mengasihi mereka. Masyarakat masa kini tidak begitu memahami kerja keras tim medis. Akibatnya, mereka mulai mensubversi semangat profesi yang mulia ini.

Laporan media massa yang tidak tepat bisa mengacaukan pikiran manusia sehingga masyarakat menjadi tidak bisa membedakan yang benar dan salah. Karena itu, dalam era sekarang diperlukan pemahaman atas salah dan benar. Seluruh tim medis bekerja keras di rumah sakit.Yang mereka hadapi adalah tubuh manusia.

Ketahuilah bahwa tubuh ini tidaklah bersih. Meski seseorang itu selalu berdandan hingga sangat menarik dan sangat cantik, sesungguhnya, saat jatuh sakit, tubuh semua orang adalah setara yaitu tidak bersih. Saat sedang jatuh sakit, kita tidak bisa merawat diri sendiri. Siapa yang akan mengurusdan membersihkan tubuh kita ini? Kita membutuhkan perawat yang memerhatikan kita dengan cinta kasih universal tanpa pamrih bagaikan Bodhisatwa Avalokitesvara. Profesi perawat sangatlah mulia.

Setiap orang hendaknya menghargai, menghormati, berterima kasih, dan mengasihi mereka dari lubuk hati terdalam. Inilah kebijaksanaan yang harus dibangkitkan oleh setiap orang di masyarakat. Kehidupan manusia tidaklah kekal. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Kita dapat melihat kecelakaan di Terowongan Hsuehshan pada beberapa hari yang lalu. Sepasang suami istri keluar untuk berbisnis dengan sukacita. Saat dalam perjalanan pulang terjadi sebuah kecelakaan fatal yang menimbulkan kebakaran. Sang anak tidak bisa mengenali orang tuanya karena mobil orang tuanya hancur. Tubuh pasangan suami istri itu terbakar hingga seperti arang sehingga sulit untuk dikenali. Keluarga korban itu diselimuti luka yang mendalam.

Dalam kehidupan sehari-hari, jika kita bisa hidup lebih sederhana dan sesuai dengan hukum alam, maka alangkah baiknya. Dalam kehidupan masa sekarang,kita sungguh harus lebih mawas diri,berhati tulus,dan meningkatkan kewaspadaan. Saat melihat berita kecelakaan itu, kita sungguh merasa berduka dan turut merasa kehilangan. Sejak terjadi kecelakaan hingga sekarang,insan Tzu Chi terus mencurahkan perhatian dan menghibur keluarga korban.

Kehidupan manusia sungguh tidak kekal. Kecelakaan kali ini terjadi di jalan pintas yang dianggap praktis oleh banyak orang. Jadi, demi transportasi yang lebih praktis, pegunungan terus dirusak. Meski bisa membantu perdagangan dan transportasi yang praktis bagi manusia, tetapi bumi yang sudah dirusak akan mendatangkan bahaya bagi manusia. Saat menggunakan jalan tersebut,kita harus sangat berhati-hati. Janganlah beranggapan bahwa terowongan adalah ruang tertutup dan sangat aman. Sesungguhnya sangatlah berbahaya. Jadi, saat melewati terowongan itu, kita harus sangat berhati-hati karena di dalam terowongan tidak ada cahaya matahari dan hanya bisa mengandalkan cahaya lampu.

Entah tenaga listrik sekarang masih bisa diandalkan atau tidak? Jika tidak ada tenaga listrik, pencahayaan di terowongan hanya mengandalkan lampu dari mobil. Kondisi tersebut sungguh berbahaya.Baiklah. Singkat kata, melihat kehangatan cinta kasih antar manusia, kita harus mempertahankannya dengan baik. Kita harus melindungi dunia yang jernih dan penuh kehangatan ini. Saat melihat orang lain menderita, kita harus mengingatkan diri sendiri serta memerhatikan mereka dengan sungguh-sungguh. Inilah hal yang patut kita syukuri dalam kehidupan ini.Rasa syukur, hormat, dan cinta kasih hanya terdiri atas 5 kata, karenanya kita harus mempraktikkannya dengan penuh kesungguhan hati. Diterjemahkan oleh: Lourencia Lou.

 
 

Artikel Terkait

Cinta Kasih Tanpa Batas

Cinta Kasih Tanpa Batas

04 Februari 2011 Tanggal 13 Januari 2011, Tzu Chi Bandung melakukan kunjungan kasih ke Yayasan Bhakti Mitra Utama, yang berada di Jl. Ki Astramanggala No. 6, Baleendah, Bandung. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 14.00-15.00 WIB ini melibatkan 5 relawan Tzu Chi yang melayani seluruh penghuni panti yang berjumlah 19 orang.
Suara Kasih: Mengembangkan Kebajikan dalam Diri Manusia

Suara Kasih: Mengembangkan Kebajikan dalam Diri Manusia

11 Februari 2014
Kita juga telah melihat berita mengenai petasan dan kembang api yang dipasang di Tiongkok telah menyebabkan polusi udara. Polusi udara dari Tiongkok ini telah menyebar ke Jepang.
Berbagi Budaya dan Cinta Kasih

Berbagi Budaya dan Cinta Kasih

16 Juli 2009 Masih di hari Jumat 10 Juli 2009, di petang hari atau mungkin lebih tepatnya malam hari usai berkunjung ke Universitas Indonesia di Depok. Para peserta bergegas ke lantai tiga RSKB Cinta Kasih Tzu Chi untuk makan malam bersama. Jadwal acara yang sedikit berubah karena kemacetan di jalan raya yang semakin padat tiada menyurutkan semangat mereka untuk melanjutkan sesi hari itu.
Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -