Suara Kasih: Menciptakan Kehidupan Penuh Cinta Kasih

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News

 

 

Judul Asli:

Menciptakan Kehidupan yang Penuh Cinta Kasih

Penyaluran bantuan musim dingin di Hubei membawa kehangatan bagi warga setempat
Acara makan bersama di Changhong penuh dengan suasana kekeluargaan
Para dokter dan perawat RS Tzu Chi Dalin menampilkan keharmonisan lautan Dharma
Menempuh perjalanan jauh demi mendalami Tzu Chi

Kondisi yang dingin sangat sulit dilewati. Akan tetapi, kita dapat melihat pemandangan penuh kehangatan. Insan Tzu Chi di Hubei, Tiongkok mengadakan penyaluran bantuan musim dingin demi mengantarkan kehangatan. Meski cuaca setempat sangat dingin, tetapi cinta kasih insan Tzu Chi sangat penuh kehangatan. Kita dapat melihat di sebuah panti jompo di Beijing, insan Tzu Chi pergi ke sana dan memanggil nenek dan kakek dengan sangat dekat. Insan Tzu Chi memperlakukan para lansia memperlakukan para lansia bagai orang tua sendiri. Kehidupan seperti ini sungguh indah. Kita juga melihat insan Tzu Chi di kantor Tzu Chi Shanghai menggelar acara makan bagi para pasien penerima bantuan Tzu Chi dengan penuh kehangatan. Meski anak-anak setempat hidup di tengah kondisi yang sulit, namun kita tetap harus menginspirasi mereka untuk membangkitkan ikrar luhur dan rasa syukur agar kelak mereka bisa mengembangkan cinta kasih. Inilah yang disebut harapan. Inilah yang disebut pendidikan. Selain pendidikan dalam masyarakat, kita juga harus membimbing mereka dengan pendidikan dalam keluarga di tengah masyarakat. Dengan demikian, agar setelah tumbuh dewasa, anak-anak tidak berjalan menyimpang.

Kita juga melihat acara Pemberkahan Akhir Tahun tahun ini sudah mulai digelar. Setiap acara berlangsung dengan khidmat dan sangat agung. Semangat Dharma telah terlihat di dunia. Lihatlah para dokter dari RS Tzu Chi Dalin mengadakan pementasan dengan penuh tenaga dan kompak. Pementasan mereka sungguh menggugah hati. Selain itu, para perawat juga mementaskan lagu “Bertanya Jalinan Jodoh”. Lagu tersebut juga mengisahkan semangat Mahabhiksu Jian Zhen dalam membabarkan Dharma ke Jepang. Beliau menghadapi berbagai kesulitan. Entah kapan jalinan jodohnya dalam membabarkan Dharma ke Jepang.

Lagu ini menceritakan jalinan jodoh  Mahabhiksu Jian Zhen yang berangkat dari Yangzhou ke Jepang dengan semangat yang bergelora. Meski selalu menghadapi kesulitan, beliau tetap berpegang teguh pada tekad dan mempertahankan keyakinannya untuk terus melangkah maju. Lihatlah, para dokter menjalani latihan berkali-kali hingga lutut mereka lebam. Di antaranya adalah dr. Shi yang menderita artritis. Dia menahan rasa sakit demi ikut serta dalam pementasan. Meski tubuhnya merasa sakit, dia tetap mempertahankan tekad dan semangat seperti Mahabhiksu Jian Zhen. Mereka menjalani latihan dengan tekad tak tergoyahkan hingga masa tak terhingga. Setiap gerakan mereka penuh dengan kekuatan. Sungguh, tujuan misi kesehatan Tzu Chi adalah meringankan penderitaan para pasien. Dunia ini penuh dengan penderitaan. Kita harus melenyapkan penderitaan di dunia agar lautan penderitaan yang tak bertepi bisa menjadi lautan Dharma yang tenang. Perahu cinta kasih ini harus terus berlayar maju untuk menyelamatkan semua makhluk. Kita harus terus melangkah maju dengan tekad yang teguh.

Dalam perjalanan kali ini, saya singgah ke Yunlin, Jiayi, Tainan,Kaohsiung, dan Pingdong. Dari Taidong, saya pulang ke Hualien. Di Taidong, saya melihat para insan Tzu Chi baik tua maupun muda bersama-sama membawakan pertunjukan isyarat tangan. Selain itu, para murid TK Tzu Chi juga membawakan pementasan di atas panggung. Pementasan mereka sungguh menampilkan semangat Dharma. Mereka telah menyerap Dharma ke dalam hati dan mempraktikkannya lewat tindakan nyata. Lihatlah, setiap nyanyian dan gerakan mereka sangat kompak. Inilah kerja sama yang harmonis. Inilah keyakinan benar.

Belakangan ini, kita terus mendengar rumor tentang hari kiamat. Takhayul dan rumor seperti ini juga sangat membuat orang khawatir. Beberapa hari lalu, di Henan, Tiongkok, terdapat seorang pria berusia 36 tahun yang sangat memercayai isu tentang hari kiamat. Karenanya, dia menyerang beberapa anak-anak sekolah. Perlu kita ketahui bahwa rumor itu tidaklah benar. Janganlah kita menyebarkan rumor seperti itu. Sesungguhnya, itu hanyalah cerita fiksi yang ada di dalam film. Janganlah membiarkan cerita fiksi memengaruhi kehidupan kita. Ini semua bisa menciptakan masalah yang tak terbendung. Jadi, kita harus memiliki keyakinan benar dan tidak percaya takhayul. Dengan memiliki keyakinan benar, barulah kita bisa memiliki kebijaksanaan untuk menciptakan berkah bagi dunia.

Kemarin, dua orang tamu dari Samoa Amerika berkunjung ke Griya Jing Si. Akibat bencana tiga tahun lalu, insan Tzu Chi berangkat ke Samoa Amerika untuk mencurahkan perhatian. Samoa Amerika tidak besar, tetapi sangat indah. Saat itu, gempa bumi memicu terjadinya tsunami. Berhubung pulau tersebut tidak besar, begitu diterjang tsunami, ia mengalami kerusakan yang sangat besar. Setelah mendapat curahan perhatian dari insan Tzu Chi, beberapa perwakilan dari Samoa Amerika berkunjung ke Taiwan untuk mendalami  Tzu Chi. Setelah berbincang-bincang, mereka mulai memahami semangat Tzu Chi dalam bersumbangsih sungguh indah, yang begitu mengagumkan. Karenanya, mereka bertekad untuk membawa semangat dan filosofi Tzu Chi kembali ke Samoa Amerika. Mereka juga telah mendirikan kantor Tzu Chi di sana. Sesungguhnya, saya juga tak mengetahui hal ini. Saya baru mengetahuinya kemarin. Mereka telah mensosialisasikan kegiatan daur ulang di sana. Kali ini, mereka kembali untuk mendalami kegiatan daur ulang Tzu Chi. Mereka berkata bahwa mereka ingin mengubah pulau tersebut menjadi sebuah pulau yang berbudaya humanis. Karena itu, mereka ingin membawa semangat dan filosofi Tzu Chi kembali ke sana.

Mulanya, para warga di Samoa Amerika hidup dengan sederhana, tetapi akibat pengaruh budaya Barat, perlahan-lahan, perindustrian setempat menjadi semakin berkembang sehingga membawa pencemaran bagi pulau tersebut. Mereka berharap para warga di Kepulauan Samoab isa kembali pada pola hidup sederhana. Inilah hal yang kami bahas kemarin. Sungguh, janganlah kita takhayul. Jika kita terbuai oleh gaya hidup yang mewah dan konsumtif, maka kita akan mencemari lingkungan dan udara di pulau yang bersih tersebut. Kita juga akan memengaruhi gaya hidup warga setempat yang awalnya sangat sederhana. Karena itu, kita harus senantiasa menyelaraskan pikiran. Kita harus senantiasa berjalan di jalan yang benar agar bisa membawa keharmonisan bagi keluarga, menciptakan kedamaian bagi masyarakat, dan mengurangi bencana di dunia. Baiklah. Singkat kata, saat berada dalam kondisi yang damai dan harmonis seperti ini, kita harus terus berusaha untuk menyucikan hati manusia. (Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia )

 
 

Artikel Terkait

Berbagi Keceriaan

Berbagi Keceriaan

15 Januari 2016 Minggu, 20 Desember 2015 para relawan komunitas  Barat kembali melakukan kunjungan kasih ke Rumah Tawon Poris,Tangerang.
Belajar Memanfaatkan Waktu

Belajar Memanfaatkan Waktu

03 April 2018

Memasuki minggu keempat di bulan Maret 2018, komunitas He Qi Utara 2 kembali mengadakan kelas budi pekerti Tzu Chi dengan mengusung tema Memanfaatkan Waktu. Para murid diajak untuk belajar menentukan mana saja kegiatan yang seharusnya menjadi prioritas untuk didahulukan.

Bersih-bersih Gedung Gan En dengan Perasaan Bahagia

Bersih-bersih Gedung Gan En dengan Perasaan Bahagia

15 Maret 2019

Sabtu Siang, 9 Maret 2019, Relawan Tzu Chi di komunitas Hu Ai Pusat Sehat dan Hu Ai Jembatan Lima dari He Qi Pusat mengadakan pemasangan seprei dan pembersihan area dalam dan luar Gedung Gan En lantai 7 serta area luar lantai 8.

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -