Suara Kasih: Mengembangkan Welas Asih dan Kebijaksanaan

Jurnalis : DAAI News, Fotografer : DAAI News
 

Judul Asli:

Mengembangkan Tekad yang Penuh Welas Asih dan kebijaksanaan

Mengembangkan tekad yang penuh welas asih dan kebijaksanaan dalam menghadapi segala kesulitan
Semoga perekonomian di lokasi bencana cepat pulihg dan masyarakat bisa hidup aman dan tenteram
Menyalurkan bantuan darurat bagi korban bencana banjir dan kebakaran
Mencurahkan cinta kasih dan membagikan bantuan musim dingin bagi warga

 

“Master Cheng Yen, saya menyayangi Master,” ujar Puluhan ribu orang menghadiri acara Pemberkahan Akhir Tahun 2013.

“Pesan dari acara Pemberkahan Akhir Tahun sama dengan prinsip Master Cheng Yen, yakni memperhatikan antarsesama, melindungi bumi, serta menghargai semua yang kita miliki. Ini adalah anugerah,” ungkap Jessica, Kepala Sekolah St. Scholasca.

“Saya berkata kepada semua orang yang saya ajak kemari. Demi berterima kasih atas bantuan yang diberikan Tzu Chi kepada kita, kita seharusnya menghadiri  acara Pemberkahan Akhir Tahun. Mereka juga sangat gembira menerima kartu undangan. Sekitar 700 orang di komunitas kami ikut hadir,” ujar Charita Pogeno, warga Tacloban.

“Kelak saya akan memperlihatkan  angpau ini kepada cucu saya. Saya juga akan menceritakan kepada mereka mengenai bantuan Tzu Chi kepada kami,” Maresel Yongzon, warga Tacloban.

“Berkat bantuan dari Tzu Chi, kami yang sudah kehilangan harapan, dapat menemukan harapan kembali. Berkat Tzu Chi, Tacloban dapat bangkit kembali dan kami dapat bertahan hidup,” ujar Laurenz, warga Tacloban.

Kita bisa melihat puluhan ribu orang di Filipina mengikuti acara doa bersama. Dalam waktu satu hari, mereka mengadakan dua sesi acara yang dihadiri oleh lebih dari 30.000 orang. Namun, pada saat sesi siang hari, Tacbolan diguyur hujan. Di lokasi acara, lapangan yang hijau pun menjadi berlumpur karena ada banyak orang yang berdiri di sana. Para warga tetap mengikuti acara di tengah hujan dan angin kencang. Tidak ada satu orang pun yang meninggalkan acara. Mereka semua tetap berdoa dengan tulus. Ketika bertanya kepada mereka mengapa tidak berlindung dari hujan, mereka menjawab, “Demi berterima kasih kepada Tzu Chi.” Itu karena selama lebih dari dua bulan ini, insan Tzu Chi membantu memulihkan kembali kota mereka yang hancur diterjang Topan. Karena ingin berterima kasih kepada Tzu Chi mereka pun menunjukkan ketulusan hati.

Ketika menerima kabar ini, saya juga merasa sangat bersyukur dan tersentuh. Ini semua memerlukan kekuatan tekad yang penuh welas asih dan kebijaksanaan. Bodhisatwa dunia hendaknya terjun ke tengah umat manusia. Kita harus terjun ke lokasi bencana Meski tempat itu adalah lokasi bencana maupun tempat-tempat berbahaya atau tempat yang berbahaya, Bodhisatwa selalu tak sampai hati melihat orang lain menderita. Lebih dari dua bulan yang lalu, insan Tzu Chi terjun ke lokasi bencana yang penuh dengan bau jenazah. Kemudian, insan Tzu Chi mengadakan program bantuan lewat pemberian upah hingga akhirnya membagikan bantuan dana tunai. Mereka melakukan semua itu secara bertahap.

Dalam penyaluran bantuan darurat bagi Filipina kali ini, insan Tzu Chi di lebih dari 40 negara telah bekerja sama untuk menggalang dana sebesar lebih dari 1,2 miliar peso. Lebih dari 1,2 miliar peso itu digunakan untuk membantu para korban bencana di Filipina. Kini perekonomian setempat telah pulih. Transaksi jual beli sudah kembali normal. Para korban bencana juga sudah memiliki uang untuk membeli material guna membangun kembali rumah mereka. Jadi, kehidupan warga setempat sudah mulai kembali stabil.

Kemarin, insan Tzu Chi kembali mengadakan pembagian bantuan. Kemarin saya terus bertanya apakah di sana turun hujan atau tidak. Beruntung, di sana tidak turun hujan sehingga kegiatan pembagian bantuan bisa berjalan dengan lancar. “Saya merasa sangat bersyukur karena diberi kesempatan untuk bangkit kembali dan melewati masa-masa sulit kami. Semua insan Tzu Chi dan orang-orang di seluruh dunia mencurahkan cinta kasih mereka kepada kami,” ujar Ramelito, warga penerima bantuan.

Banyak warga yang membuka pintu hati mereka dan ikut bersumbangsih dengan cinta kasih. Banyak warga setempat yang terinspirasi untuk bergabung menjadi relawan. Saya berharap dalam bantuan jangka panjang mendatang nanti, relawan setempat dapat ikut memikul tanggung jawab dan mengembangkan kekuatan cinta kasih mereka. Jadi, biarlah insan Tzu Chi Filipina yang memberi dukungan kepada mereka. Dengan demikian, kita tidak perlu menggerakkan kekuatan insan Tzu Chi Taiwan dan negara lain untuk memberi bantuan di Filipina. Melihat pertumbuhan relawan setempat dan bertunasnya cinta kasih mereka, saya merasa sangat terhibur. Kini, lokasi bencana telah kembali damai.

Hari ini, insan Tzu Chi akan kembali membagikan bantuan bagi ribuan keluarga pegawai di kantor pemerintah Provinsi Leyte dan kantor pemerintah Kota Tacloban. Kita juga membagikan bantuan kepada mereka. Kemarin, insan Tzu Chi telah membagikan bantuan bagi puluhan ribu keluarga Ini berarti bahwa penyaluran bantuan darurat Tzu Chi sudah berakhir. Selanjutnya, kita akan merencanakan  bantuan jangka menengah dan jangka panjang. Kita bisa melihat suasana kota telah kembali ramai dan perekonomian telah pulih. Saya sungguh merasa gembira.

Kita juga bisa melihat Indonesia. Beberapa hari lalu, pihak militer di Sulawesi Utara menghubungi insan Tzu Chi di Jakarta untuk meminta bantuan. Hujan deras yang terus mengguyur Sulawesi Utara telah mengakibatkan banjir bandang. Pada tanggal 18 Januari sekitar pukul 4 pagi, insan Tzu Chi menumpang pesawat militer dan membawa sembako serta peralatan medis ke lokasi bencana. Para dokter militer serta anggota TIMA terjun ke lokasi bencana. Selama beberapa hari ini, insan Tzu Chi mengadakan baksos kesehatan, pembagian bantuan, dan lain sebagainya. Kemarin, insan Tzu Chi juga mengajak warga setempat untuk membersihkan jalan. Banjir sudah mulai surut, tetapi sampah memenuhi seluruh lokasi bencana. Karena itu, insan Tzu Chi mengajak warga untuk membersihkan lingkungan. Inilah ketidakselarasan unsur air.

Sementara itu, di Australia dan Amerika Serikat terjadi ketidakselarasan unsur api. Kemarin, Selandia Baru juga diguncang gempa berkekuatan 6,3 skala Richter. Di dunia ini, lempeng tanah bumi saling berhubungan. Kita pun tinggal di kolong langit yang sama. Kita semua hidup saling berdampingan di dunia ini. Karena itu, antarsesama hendaknya saling memperhatikan. Kemarin, melalui laporan berita, saya melihat insan Tzu Chi di Mozambik membagikan bantuan musim dingin. Di Tiongkok, tahun ini insan Tzu Chi membagikan bantuan musim dingin kepada lebih dari 73.000 keluarga di 19 provinsi dengan jumlah penduduk melebihi 130.000 jiwa.

Kita bisa melihat di setiap provinsi, relawan lokal ikut bersumbangsih bersama insan Tzu Chi. Lihatlah mereka mencurahkan cinta kasih untuk memperhatikan, menghibur, dan merangkul saudara sebangsa mereka. Mereka juga sangat menghormati lansia dan memperhatikan pendidikan anak-anak. Meskipun tahun ini suhu udara di banyak provinsi sangat dingin, tetapi cinta kasih dari insan Tzu Chi bagaikan kehangatan mentari  di tengah musim dingin. Kita bisa melihat lansia Tiada bentuk balas budi yang lebih baik dari ini. Kita bisa melihat relawan di setiap provinsi berkontribusi dengan penuh sukacita. Akan tetapi, musim dingin sungguh sulit dilalui bagi orang yang menderita. Saat melakukan kunjungan, insan Tzu Chi hanya dapat berinteraksi sebentar dengan para lansia.

Saya berharap insan Tzu Chi bisa lebih sering mengunjungi para lansia. Ini karena yang mereka butuhkan adalah kehangatan batin dan bukan hanya bantuan materi berupa selimut, pakaian musim dingin, dan lain sebagainya. Jadi, kita harus lebih sering berinteraksi dengan mereka dan membangkitkan kekayaan batin mereka. Ini sangatlah penting. Kita bisa melihat bencana di dunia terjadi silih berganti. Kita harus berusaha keras untuk mengembangkan kekuatan cinta kasih. (Diterjemahkan Oleh: DAAI TV)

 
 

Artikel Terkait

Kunjungan Keuskupan Agung Jakarta ke Tzu Chi Indonesia

Kunjungan Keuskupan Agung Jakarta ke Tzu Chi Indonesia

03 Oktober 2024

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menerima kunjungan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) yang berada di teritori Dekanat Jakarta Utara. Para Romo dan Uskup ini ingin m ingin mengetahui lebih dalam kegiatan misi kemanusiaan Tzu Chi.

Ketulusan Yang Mengubah Segalanya

Ketulusan Yang Mengubah Segalanya

06 Maret 2014 Benih cinta kasih sudah ditanam, tinggal ketulusan jualah yang harus menyirami benih tersebut. Agar berakar kuat dan tumbuh dengan sempurna, berbuah kebajikan, menjadi perpanjangan tangan Master Cheng Yen di tanah Manado.
Meringankan Duka Korban Gempa di Pasaman, Sumatera Barat

Meringankan Duka Korban Gempa di Pasaman, Sumatera Barat

04 Maret 2022

Sehari pascagempa di Pasaman Barat, relawan Tzu Chi segera membantu warga korban gempa. Hingga saat ini bantuan diberikan sebanyak 3 tahap: 26 dan 27 Februari, serta 3 Maret 2022.

Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -