Suara Kasih: Menghadapi Cobaan Alam
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai NewsJudul Asli:
Mawas diri dan berhati-hati dalam menghadapi bencana alam | |||
Topan Tembin telah mendatangkan kerusakan parah bagi Hengchun dan wilayah sekitarnya. Yang membuat orang khawatir adalah Badan Meteorologi memprakirakan bahwa setelah Topan Tembin keluar ke permukaan laut, ia akan kembali menerjang Taiwan. Topan Tembin sungguh kembali mengarah Taiwan. Pagi ini, sekitar pukul lima, Badan Meteorologi telah mengeluarkan peringatan bagi wilayah dataran dan laut. Kali ini, Topan Tembin akan kembali mendatangkan angin kencang dan hujan lebat bagi Taiwan bagian selatan dan Taiwan bagian timur. Kita harus lebih meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati. Buddha berkata bahwa dunia ini penuh penderitaan dan kotoran batin. Selain kotoran batin, yang kita khawatirkan juga banyak. Setiap orang sungguh harus mawas diri dan berhati tulus. Segala sesuatu terjadi karena adanya sebab dan kondisi. Topan Tembin bisa kembali menerjang Taiwan karena terdapat sebuah topan yang berkekuatan lebih tinggi, yaitu Topan Bolaven yang memengaruhi Topan Tembin di atas permukaan laut. Demikianlah sebab dan kondisinya. Jadi, ini berkaitan erat dengan kekuatan karma yang diciptakan manusia. Janganlah kita mengendurkan kewaspadaan dan berpikir bahwa Topan Tembin telah meninggalkan Taiwan sehingga kita menjadi lengah. | |||
| |||
Kemarin malam, Topan Bolaven telah mendatangkan angin paling kencang dan hujan lebat bagi Prefektur Okinawa, Jepang sepanjang catatan sejarah. Kabarnya, banyak daerah yang telah terkena dampak bencana. Dunia ini penuh dengan penderitaan. Akan tetapi, insan Tzu Chi di Taiwan terus bersumbangsih dengan segenap hati dan tenaga. Sejak bulan lalu, mereka mulai mensosialisasikan kepada setiap orang tentang bulan tujuh penuh berkah serta mengimbau setiap orang untuk mawas diri dan berhati tulus. Saya berharap setiap orang dapat mawas diri dan berhati tulus serta berdoa semoga buah karma buruk yang kita terima dapat terasa lebih ringan. Jadi, inilah yang terus disosialisasikan kepada setiap orang. Kita harus memiliki keyakinan yang benar. Kita harus mensosialisasikan bahwa berbuat baik dan berbakti tak dapat ditunda untuk membangkitkan niat baik setiap orang. Dengan adanya kebajikan, maka akan ada berkah. Dengan adanya berkah, barulah kita bisa melenyapkan bencana. Topan terbentuk karena kondisi atmosfer bumi. Jika setiap orang bisa banyak menciptakan berkah, kita akan bisa aman dan selamat. Topan yang terbentuk di atas permukaan laut juga akan bisa lenyap sehingga semua makhluk bisa aman dan selamat. Kemarin, kita bisa melihat insan Tzu Chi di Pingdong mengadakan kegiatan doa bersama berskala besar dalam rangka bulan tujuh penuh berkah di stadion. Banyak peserta yang hadir. Di antaranya, ada 104 warga Hengchun yang datang menggunakan bus pariwisata meski kampung halaman mereka terkena dampak topan. Meski turut terkena dampak bencana, mereka tetap terjun ke masyarakat untuk memberikan bantuan. Semangat untuk membantu orang lain tanpa pamrih dan mengesampingkan kepentingan pribadi telah dipraktikkan oleh mereka. Mereka sungguh tangguh. Dalam acara doa bersama bulan penuh berkah tersebut, ada 104 warga Hengchun yang hadir. | |||
| |||
Saya sungguh berterima kasih kepada seluruh badan misi Tzu Chi di Taiwan bagian utara, tengah, hingga ke selatan yang menggelar kegiatan bulan penuh berkah. Acara tersebut sungguh terasa penuh berkah. Setiap orang sangat tulus. Selain itu, di berbagai komunitas, kita dapat melihat dan mendengar kisah para insan Tzu Chi yang berbudaya humanis dan penuh ketulusan. Mereka mengubah kepercayaan terhadap takhayul menjadi perhatian dan pandangan yang benar. Banyak kisah seperti itu. “Kami dibimbing untuk tidak menyembelih ayam dan bebek untuk bersembahyang karena semua itu akan berdampak buruk bagi lingkungan. Saat ini bumi kita tengah menghadapi krisis. Setiap orang harus sungguh menghargai berkah. Saat ini kami tengah merealisasikan ajaran Master tentang cukup makan 80 persen kenyang dan menyisihkan 20 persennya untuk membantu sesama. Selain bisa mengurangi beban badan, kita juga bisa menyisihkan 20 persennya untuk membantu orang lain. Ajaran ini sangatlah baik.” Demikian pula dengan insan Tzu Chi di Taichung. Mereka juga menggelar acara doa bersama berskala besar yang dihadiri lebih dari 4.000 partisipan di salah satu taman di Dali. Saya berharap ketulusan setiap orang terdengar oleh para Buddha, Bodhisattva, dan para Makhluk Pelindung Dharma. Marilah kita berdoa dengan hati yang tulus semoga dunia aman dan tenteram. Bodhisattva sekalian, kita harus mawas diri dan berhati tulus. Topan Tembin telah kembali mengarah ke Taiwan. Kita sungguh harus mawas diri, berhati tulus, bersikap lebih pengertian, dan bersyukur dalam menghadapi Topan Tembin kali ini. Pergerakan Topan Tembin sungguh telah membuat orang khawatir. Jadi, dibutuhkan kekuatan setiap orang untuk berdoa dengan tulus. Kita harus berdoa dengan tulus semoga dunia aman dan tenteram. (Diterjemahkan Oleh: Laurencia Lou) | |||
Artikel Terkait
Temu Ramah Imlek Virtual, Saling Sapa dan Memanjatkan Harapan Baik
25 Februari 2022Relawan di komunitas Hu Ai Titikuning Medan mengadakan Temu Ramah Imlek Virtual. Mereka kompak mengenakan baju berwarna merah, saling menyapa dan memberikan doa dan harapan.
BEM FIB Universitas Indonesia Kembali Kunjungi Tzu Chi Center
11 Juni 2019Tim Departemen Pengabdi Masyarakat dan Lingkungan BEM FIB Universitas Indonesia pun kembali berkunjung ke Tzu Chi PIK. Ini merupakan kedatangan mereka yang kedua kalinya. Kedatangan kali ini berbeda dari sebelumnya, sekarang Sphatika mengajak 43 teman-teman komunitas BEM dari berbagai jurusan.
Kasih Sayang Untuk Opa Oma di Santa Anna
26 Januari 2017Sebanyak 41 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 mengunjungi Panti Werda Santa Anna pada Sabtu, 21 Januari 2017. Selain kunjungan kasih, relawan juga memberikan hiburan bagi oma dan opa.