Suara Kasih: Menghadapi Topan
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News Judul Asli: Mawas Diri dalam Menghadapi Topan Topan berkekuatan menengah mendatangkan angin kencang dan hujan deras
| |||
“Saya takut dengan angin topan. Karena itu, saya harus pergi dari sini,” kata salah seorang warga. “Ya, saya takut banjir. Saat air datang dan sungai meluap, Jembatan akan tenggelam dalam sekejap. Ketika terjadi badai topan, kami harus mengevakuasi diri karena daerah pegunungan di sini sangat rentan dengan tanah longsor. Ya, kami sangat khawatir karena pegunungan di sini menjadi sangat rapuh sejak Topan Morakot tahun lalu,” kata warga lainnya. Sungguh mengerikan. Kita harus senantiasa berdoa dengan tulus semoga topan kali ini dapat berlalu tanpa mendatangkan bencana. Namun, beberapa hari lalu Dr. Peng mengatakan bahwa topan kali ini mungkin akan membawa kerusakan karena angin topan ini sangat kuat dan arahnya langsung menuju Taiwan. Hal ini sudah dipastikan akan datang. Karena itu, kita harus senantiasa mawas diri dan berhati tulus. Karena topan bergerak menuju Taiwan, kita sungguh harus mawas diri dan tulus. Saya sering berkata bahwa manusia menciptakan karma buruk kolektif. Karena itu, diperlukan pertobatan. Dengan penuh pertobatan, kita berdoa semoga buah karma buruk ini tidak menimbulkan bencana besar, dan semoga posisi topan dapat lebih jauh dari permukaan tanah sehingga kerusakan di bumi dapat berkurang. Untuk itu, kita sungguh harus bertobat dan berdoa semoga dunia bebas dari bencana. Saya sungguh berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang telah melakukan antisipasi badai topan. “Kami mempersiapkan tas peralatan mandi dan barang keperluan sehari-hari seperti air minum, nasi, dan mi instan. Janganlah menunggu hingga turun hujan deras baru merasa panik dan memikirkan cara untuk membantu. Jika demikian, akan terlambat. Karena itu, kami mepersiapkan barang kebutuhan sehari-hari dan membagikannya kepada saudara-saudara kita di daerah pegunungan yang masih dapat diakses,” kata salah seorang relawan. | |||
| |||
Di beberapa tempat, beberapa rumah dengan struktur bangunan yang seadanya tak dapat menahan kekuatan angin yang kencang dan hujan deras. Kita juga meminta bantuan pihak militer untuk memerhatikan dan menasihati para lansia untuk meninggalkan rumah mereka sementara dan mencari tempat yang aman. Saya sungguh berterima kasih atas semua itu. Kita jangan meremehkan kekuatan topan kali ini. Saya berharap para insan Tzu Chi di seluruh Taiwan tidak bepergian pada saat angin kencang dan hujan deras. Saya juga berharap para wartawan Da Ai TV jangan terlalu mengambil risiko. Inilah hal yang selalu saya khawatirka setiap hari. ”Kalian harus senantiasa menjaga keselamatan diri sendiri. Sungguh, kondisi cuaca tak dapat diprediksi,” kata salah seorang reporter Da Ai TV melaporkan dari lokasi kejadian. Biasanya topan datang pada musim panas. Kini kita telah memasuki musim gugur, namun topan yang besar tetap datang. Sungguh membuat kita semakin merasakan bahwa iklim semakin ekstrem. Setiap hari saya mengatakan bahwa batin manusia semakin menyimpang. Karena itu, kondisi iklim pun semakin ekstrem. Untuk menolong dunia, harus lebih dahulu menolong pikiran manusia. Karena itu, saya selalu mengatakan bahwa dokter tak hanya mengobati penyakit, melainkan jug mengobati batin manusia. Saya juga sering mengatakan bahwa untuk menolong dunia, harus lebih dulu menolong batin manusia. Sebagai rohaniwan, kita memiliki tugas untuk menolong batin manusia, sedangkan para dokter bertugas mengobati fisik sekaligus batin manusia. Kini, para anggota TIMA telah tersebar di 15 negara dan sering mengadakan pelayanan medis di berbagai negara yang tertimpa bencana. Selama beberapa tahun ini, mereka telah berkunjung ke 39 negara untuk mengadakan baksos kesehatan bagi para korban bencana. Dengan berlandaskan pada hati Buddha dan hati Bodhisatwa, tak tega melihat penderitaan orang lain, para dokter berangkat ke berbagai negara untuk memberikan pelayanan medis. | |||
| |||
Dengan hati yang tulus, saya menyambut kedatangan para anggota TIMA dari 23 negara yang khusus berkunjung ke Taiwan untuk menghadiri konferensi TIMA. Saya berdoa dengan tulus semoga acara TIMA kali ini dapat berlangsung dengan lancar dan semua orang dipenuhi sukacita dalam Dharma. Tahun ini, relawan Tzu Chi dari Taichung yang bertugas mempersiapkan acara ini. Saya sungguh bersyukur. Mungkin angin kencang dan hujan deras akan terus berlangsung seharian ini, jadi lebih baik jangan bepergian keluar atau berhati-hatilah jika perlu keluar karena akibat tiupan angin kencang,ranting-ranting pohon mungkin bisa melukai kita. Jadi, harap lebih berhati-hati. Para Bodhisatwa sekalian, jagalah keselamatan kalian baik-baik. Insan Tzu Chi di seluruh Taiwan haruslah lebih meningkatkan kewaspadaan. Ingatlah untuk tak mengambil risiko ketika terjadi badai. Kalian harus menjaga tempat tinggaldan pusat koordinasi bencana sebaik mungkin serta lebih banyak mengumpulkan informasi. Saya paling mengkhawatirkan daerah pegunungan karena kali ini hujan turun dengan deras dan curah hujan mungkin melebihi 1.000 mm. Karena itu, kita sungguh harus mawas diri dan berhati tulus. Saya sungguh khawatir. Namun, khawatir saja tak dapat membantu. Semoga kalian semua dapa mawas diri, berhati tulus, dan berdoa semoga topan kali ini hanya membawa kerusakan yang kecil, atau bahkan tidak ada sama sekaliSingkat kata, skita harus senantiasa berdoa dengan tulus. Diterjemahkan oleh: Lena | |||
Artikel Terkait
Bantuan Sembako Untuk Warga Kurang Mampu di Kota Bandar Lampung
06 Mei 2020Mengubah Pemahaman
04 Oktober 2012 Melihat pemahaman manusia yang semakin lama semakin menyimpang, maka perlu dilakukan suatu pendidikan yang benar. Untuk itulah Yayasan Buddha Tzu Chi Cabang Medan mengadakan acara doa bersama, menyambut bulan tujuh penanggalan lunar sebagai sebuah bulan penuh berkah.Mengajarkan Budi Pekerti Sejak Dini
18 Oktober 2019Pada tanggal 13 Oktober 2019, Kelas Budi Pekerti Tzu Shao mengadakan Parenting Class, dimana anak-anak remaja ini mengajak orang tuanya untuk datang melihat apa saja yang sudah mereka pelajari dan lakukan dalam 1 tahun di Kelas Budi Pekerti Tzu Shao.