Suara Kasih: Menghimpun Kekuatan untuk Melindungi Kehidupan
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News Judul Asli:
Menghimpun kekuatan untuk melindungi kehidupan | |||
Beberapa hari ini saya sangat gembira. Dimulai dari Hualien, saya melakukan perjalanan menuju Taiwan bagian selatan. Saya berkunjung ke Fenglin, lalu ke Yuli. Saya melihat insan Tzu Chi Yuli yang sangat mendukung RS Tzu Chi di Yuli. RS Tzu Chi Yuli adalah sebuah RS kecil yang terletak di kota kecil. Meski RS Tzu Chi Yuli sangatlah kecil, tetapi ia memiliki fasilitas yang lengkap. Di Yuli, RS Tzu Chi tetap mengembangkan potensi yang sangat besar untuk menyelamatkan kehidupan. Kemudian, saya melanjutkan perjalanan ke RS Tzu Chi Guanshan. RS Tzu Chi Guanshan juga rumah sakit yang menyelamatkan kehidupan, menjaga kesehatan, dan melindungi cinta kasih pasien. RS Tzu Chi Guanshan juga sangat kecil, tetapi ia penuh dengan cinta kasih. Setelah itu, saya melanjutkan perjalanan ke Taidong. Mulanya saya berpikir bahwa untuk menanamkan nilai-nilai budaya humanis Tzu Chi di Taidong mungkin akan sedikit sulit. Akan tetapi, pada kunjungan kali ini, mereka terasa sangat berbeda. Mereka juga telah melakukan daur ulang dengan sangat baik. Selain itu, mereka juga bersama-sama mendengar ceramah pagi saya. Saya bisa merasakan bahwa mereka sungguh telah menyerap Dharma ke dalam hati. Setelah menyerap Dharma ke dalam hati, pembawaan diri setiap orang pasti jadi berbeda. Selain itu, penampilan mereka juga sangat rapi. Kini, kantor Tzu Chi Taidong yang kecil juga telah diselimuti atmosfer Dharma. Melihat itu semua, saya sungguh merasa tenang. Setelah itu, saya kembali melanjutkan perjalanan. Sepanjang perjalanan, saya melihat pemandangan yang sangat indah. Akan tetapi, sepanjang perjalanan, saya juga teringat pada banyak hal. Suatu kali, saat dalam perjalanan dari Taidong menuju Dawu, penyakit jantung saya tiba-tiba kambuh. Karena itu, saya harus putar balik ke Taidong, lalu kembali ke Hualien untuk berobat. Sepanjang perjalanan itu, saya juga teringat saat saya melakukan perjalanan dari Taiwan bagian barat menuju Taiwan bagian timur. Perjalanan saya saat itu begitu sulit dan berliku-liku. Itulah perjalanan saya pada lebih dari 40 tahun yang lalu. | |||
| |||
Kini, kita mulai memasuki tahun ke-48. Karena itu, sebersit niat kita sangatlah penting. Mengenang semua itu, saya sungguh yakin bahwa seberapa besar tekad kita, maka sebesar itulah kekuatan yang kita miliki untuk mencapainya. Semua yang kita lakukan adalah demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk. Setiap kali teringat enam kata ini, saya sangat berterima kasih kepada guru saya yang telah memberi pesan ini kepada saya. Selama puluhan tahun ini, saya terus memikirkan cara untuk membabarkan Dharma di dunia. Berkat matangnya jalinan jodoh, akhirnya Tzu Chi bisa seperti hari ini. Hingga kini, Tzu Chi sudah hampir berusia 50 tahun. Tzu Chi akan menginjak tahun ke-50. Sekitar satu tahun lebih lagi, satu tahun lebih kemudian, akan tetapi, kehidupan manusia tidaklah kekal. Saya tidak tahu bagaimana kehidupan saya. Karena itu, saya harus menggenggam saat ini dengan baik. Setiap hari, meski sangat lelah atau merasa tidak enak badan, saya tetap mengingatkan diri bahwa waktu saya tidak banyak. Jika saya tidak membabarkan Dharma sekarang, maka sungguh tidak sempat lagi. Jika demikian, saya akan merasa bersalah pada insan Tzu Chi karena mereka telah banyak membantu saya. Tanpa insan Tzu Chi, bagaimana mungkin Tzu Chi ada seperti hari ini? Kalian telah bekerja keras demi Tzu Chi, bagaimana cara saya membalas budi kalian? Karena itu, selama belasan tahun ini, sejak Tzu Chi berulang tahun yang ke-30, hati saya sudah sangat gelisah. Saya ingin berbagi ajaran Buddha agar semua orang yang berniat mempelajarinya bisa sungguh-sungguh menyerapnya ke dalam hati. Karena itu, mengetahui kalian mendengar ceramah pagi saya, saya merasa sangat tersentuh dan bahagia. Jiwa kebijaksanaan kalian dengan jiwa kebijaksanaan saya terasa semakin dekat. | |||
| |||
Jika bersungguh hati, kita akan dapat melihat bahwa Empat Misi dan Delapan Jejak Dharma Tzu Chi sangat sejalan dengan isi Sutra Makna Tanpa Batas. Meski kini saya tengah membahas Sutra Bunga Teratai, tetapi sesungguhnya saya tengah menjelaskan Sutra Makna Tanpa Batas. Dahulu, saya menggunakan cara yang sederhana, yaitu mengambil contoh di masyarakat untuk menjelaskan Sutra Makna Tanpa Batas. Akan tetapi, kini, saat menjelaskan Sutra Bunga Teratai, saya akan lebih banyak menggunakan istilah Dharma. Karena itu, saat mendengarnya, ia mungkin terasa sedikit dalam bagi kalian. Di dalam Sutra Bunga Teratai, setelah pembabaran yang panjang, selalu terdapat Gatha berisi ringkasannya. Saya selalu mengulang dan mengulas Gatha itu karena khawatir kalian akan cepat lupa. Jadi, saya terus mengulangi penjelasan saya. Harap kalian yang mendengar ceramah pagi saya secara langsung bisa lebih bersabar. Berkat perkembangan teknologi masa kini, kita bisa membabarkan Dharma dan mengikuti persamuhan Dharma yang tersambung lewat konferensi video. Selain itu, siaran Da Ai TV bisa membantu menyucikan hati dan menyadarkan orang-orang di seluruh dunia. Saya sungguh tersentuh melihatnya. Jadi, Da Ai TV bisa mengalirkan aliran jernih dan membasahi benih-benih kebajikan. Setelah benih cinta kasih tersebar, kita harus membasahinya dengan air Dharma. Aliran jernih Da Ai TV bagakan air Dharma yang membasahi benih kebajikan. (Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia ) | |||