Suara Kasih: Menjadi Penerang Kebijaksanaan

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News

Judul Asli:

 

Menjadi Penerang dan Membangkitkan Kebijaksanaan

 

Bertanggung jawab melaporkan kebenaran dan membimbing ke arah yang benar
Mengarahkan masyarakat ke arah yang benar demi tercapainya kedamaian
Orang yang tahu berpuas diri adalah orang yang kaya secara spiritual
Menjadi penerang dan membangkitkan kebijaksanaan

Masyarakat membutuhkan mata. Karena itu, kita membutuhkan media massa. Media massa sangatlah penting. Contohnya, setiap hari saya harus mengetahui hal yang terjadi di dunia. Bencana terjadi pada setiap hari.

“Seperti kata Master, pada tahun 2011, banyak bencana terjadi di seluruh dunia. Kita semua merasa sangat khawatir. Banyak orang yang merasa panik dan tidak tenang. Pada kondisi seperti ini, peran apa yang harus dilakoni oleh media massa? Saya bekerja di surat kabar Commersial Times. Belakangan ini, kami menulis beberapa berita tentang perekonomian tahun depan yang semakin merosot. Banyak pengusaha maupun masyarakat sangat mengkhawatirkan krisis ekonomi ini. Kami ingin menanyakan pendapat Master Cheng Yen mengenai hal ini,” kata salah seorang wartawan.

Di Taiwan, media massa mungkin meninggalkan lebih banyak kesan negatif bagi masyarakat. Saya berharap dalam kondisi demikian, kami bisa melakukan sesuatu untuk meningkatkan kesan positif. Setidaknya warga Taiwan bisa mengetahui bahwa di Taiwan terdapat banyak kisah yang menyentuh. 

Saya sering berkata bahwa jika kita sungguh mengasihi Taiwan, maka kita harus mengubah pandangan dunia internasional terhadap Taiwan. Permata warga Taiwan adalah kemurahan hati, cinta kasih, dan kebajikan. Dengan adanya cinta kasih, kita bisa menginspirasi negara lain saat berinteraksi dengan mereka. Lihatlah bencana banjir dahsyat di Thailand. Taiwan sungguh penuh dengan berkah. Bencana banjir yang dahsyat mendatangkan begitu banyak kerugian bagi warga setempat. Apa yang harus mereka lakukan? Tidak tahu apa yang harus dilakukan. 

Di Thailand juga terdapat insan Tzu Chi. Setiap hari, saya mengadakan konferensi video dengan insan Tzu Chi di Thailand untuk membimbing mereka. Saya berbagi dengan mereka tentang pengalaman kita di Taiwan. Contohnya saat bencana topan Morakot. Saat itu, dalam waktu 8 hari sebanyak lebih dari 150.000 relawan bekerja secara shift selama 8 hari untuk membersihkan wilayah Pingtung. Pada saat itu, berkat kerja sama dan cinta kasih seluruh masyarakat, roda perekonomian Taiwan pulih dengan cepat.

Saya meminta insan Tzu Chi Taiwan untuk berbagi pengalaman ini dengan masyarakat Thailand. Selain itu, saya juga meminta Ketua Pengurus Tzu Chi di Filipina berangkat ke Thailand guna berbagi dengan para pengusaha lokal mengenai program bantuan Tzu Chi, yakni lebih dari 10.000 warga Filipina yang bergerak untuk membersihkan seluruh kota dalam waktu beberapa hari. Setelah mendengar konsep itu, Perdana Menteri Thailand pun mulai mengumumkan untuk menjalankan program bantuan tersebut. Kini mereka membantu warga setempat dengan memberi pekerjaan. Berhubung kini banyak warga yang menganggur, pemerintah setempat membantu mereka dengan memberi pekerjaan.

Kami tak memberikan bantuan dana, namun hanya berbagi pengalaman dengan mereka. Lihatlah Filipina. Topan Washi telah mendatangkan kerusakan yang sangat parah. Pemerintah setempat juga berkata bahwa mereka akan belajar dari Tzu Chi dan menjalankan program bantuan Tzu Chi. Jadi, misi amal Tzu Chi di Taiwan telah menginspirasi negara lain. Mereka telah meneladani Tzu Chi di Taiwan. Ini juga merupakan salah satu kelebihan Taiwan. Ini semua berkat cinta kasih setiap orang.

Jika setiap orang memiliki cinta kasih, maka tak akan ada dendam dan konflik antarsesama. Jadi, menyucikan batin manusia sangat penting. Orang zaman dahulu berkata bahwa kita harus menyebarkan kebajikan. Orang baik adalah teladan bagi dunia. Belakangan ini, insan Tzu Chi Taiwan juga membantu warga kurang mampu di daerah pedalaman. Bagi warga kurang mampu yang memiliki keterbatasan dalam bergerak dan mengalami kesulitan untuk mandiri, kita membantu merenovasi rumah mereka agar memiliki ruang bebas gerak.

Insan Tzu Chi Taiwan terus membantu warga kurang mampu. Melihat semua bencana di dunia, kita yang berada di Taiwan sungguh harus bersyukur. Taiwan termasuk aman dan damai serta penuh dengan berkah. Kondisi iklim Taiwan juga sangat bersahabat. Jika iklim selalu bersahabat maka kita akan aman dan selamat. Jika dibandingkan dengan negara lain, perekonomian Taiwan juga termasuk baik. Semua ini bergantung pada diri kita apakah tahu berpuas diri, menunaikan kewajiban, dan tidak hidup boros.

Warga Taiwan hidup terlalu boros. Lihatlah begitu banyak orang yang kelaparan di dunia ini. Belakangan ini, saya terus mengimbau orang-orang untuk makan 80 persen saja (kenyangnya) dan menggunakan sisa 20 persennya. Dengan mengurangi sisa makanan, kita dapat membantu banyak orang. Karena itu, kurangilah makan di restoran. Kita bisa makan di rumah dengan sederhana dan menikmati keharmonisan keluarga. Inilah yang terbaik. Dengan mengurangi sikap konsumtif, krisis ekonomi tak akan terjadi. Jika setiap orang tahu berpuas diri maka kita kaya secara spiritual. Karena itu, kita harus menghadapi kehidupan dengan damai.

Menghadapi kehidupan dengan damai artinya kita jangan terlalu perhitungan. Kita harus bersungguh-sungguh dalam berbuat kebajikan. Janganlah kita memperhitungkan kesalahan-kesalahan orang lain. Inilah yang dimaksud menghadapi kehidupan dengan damai. Inilah yang tertulis di dalam Sutra.

Kita harus mempelajari prinsip kebenaran. Kita harus giat memahami prinsip kebenaran. Dalam era sekarang diperlukan pemahaman atas benar dan salah. Kita harus bisa membedakan yang benar dan yang salah. diperlukan pemahaman atas benar dan salah. Jika memiliki sedikit pandangan keliru maka akan membawa banyak dampak buruk dan menciptakan banyak tragedi. Karena itu, dalam era sekarang diperlukan pemahaman atas benar dan salah. Inilah yang disebut bersungguh-sungguh. Kita harus bisa memahami kebenaran.

Pada masa sekarang ini bumi terus mengirimkan sinyal darurat. Bencana terjadi silih berganti di dunia. Kita yang berada di Taiwan sungguh beruntung. Kita harus bersyukur setiap hari. Kita harus sangat menghargai Taiwan dan senantiasa mendoakan Taiwan. Dengan demikian, maka Taiwan juga akan aman dan selamat. Jika kita terus memperhitungkan kesalahan-kesalahan orang lain maka akan menimbulkan gejolak di Taiwan. Taiwan bagaikan sebuah perahu di tengah lautan. Jika orang di dalam perahu tak duduk dengan stabil maka perahunya bisa terbalik. Singkat kata, dalam masa penuh bencana diperlukan pembinaan welas asih agung. Setiap orang harus memiliki welas asih agung.

Dalam era penuh kegelapan batin, saya berharap kalian bisa menjadi penerang di dalam kegelapan. Kita harus menjadi penerang agar bisa menerangi jalan setiap orang. Orang yang bekerja di bidang media massa adalah orang yang paling berkesempatan untuk menjadi penerang jalan. Dalam era sekarang, untuk sungguh-sungguh menyelamatkan dunia, para Bodhisatwa media massa harus melaporkan kebenaran dan membimbing ke arah yang benar agar masyarakat bisa hidup aman dan selamat. Karena itu, dalam era penuh kegelapan batin diperlukan kebijaksanaan agung. Dalam era penuh kekacauan diperlukan pertobatan besar.

Setiap orang pernah melakukan kesalahan. Mungkin kesalahan yang pernah kita buat telah menciptakan kekacauan dalam masyarakat. Karena itu, kita sungguh harus bertobat. Inilah yang ingin saya sampaikan. Singkat kata, dalam era sekarang diperlukan pemahaman atas benar dan salah; dalam masa penuh bencana diperlukan pembinaan welas asih agung; dalam era penuh kegelapan batin diperlukan kebijaksanaan agung; dalam era penuh kekacauan diperlukan pertobatan besar. Apakah kalian mengerti? Sangat sulit untuk mengubah orang lain, lebih baik kita menghadapi kehidupan dengan damai. Karena itu, kalian harus berkontribusi dengan penuh cinta kasih dan memerhatikan masyarakat dengan penuh kebijaksanaan. Diterjemahkan oleh Karlena Amelia.

 


Artikel Terkait

Pembinaan Diri ke Luar

Pembinaan Diri ke Luar

31 Juli 2018
“Sutra Makna Tanpa Batas mengajarkan kita metode pembinaan diri keluar,” papar Hok Lay yang menjadi pembicara acara Bedah Buku Sutra Wu Liang Yi Jing di komunitas relawan Tzu Chi tepatnya di Pluit Gan En. Bedah buku ini dihadiri oleh 40 peserta, baik relawan maupun masyarakat umum.
Menghilangkan Takhayul, Membangkitkan Kebijaksanaan

Menghilangkan Takhayul, Membangkitkan Kebijaksanaan

21 Agustus 2014 Banyak orang menganggap bulan tujuh ini adalah bulan yang tidak baik, bulan hantu. Sedangkan di Tzu Chi bulan tujuh merupakan bulan yang penuh berkah dan bisa dikatakan sebagai bulan bakti, dimana setiap orang bisa memberikan rasa baktinya kepada para leluhur dengan berdoa bersama.
Mengajak Masyarakat Bervegetaris Melalui Wholesome Lunar

Mengajak Masyarakat Bervegetaris Melalui Wholesome Lunar

21 September 2020

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan bertemakan Wholesome Lunar, Kamis, 17 September 2020. Pada kegiatan ini relawan memasakan 321 porsi Nasi Ayam Vegetarian bagi masyarakat yang menjadi para partisipan.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -