Suara Kasih: Menjadi Teladan Lewat Tindakan Nyata

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
.
 

Judul Asli:

 

 Mewariskan Dharma dan Menjadi Teladan Nyata

      

Menydari berkah dan membangkitkan welas asih setelah melihat penderitaan
Giat menggarap ladang berkah dan mengajarkan teknik bercocok tanam
Mengadakan kelas pelatihan bagi para anggota Tzu Ching
Mewariskan Dharma dan menjadi teladan nyata

Kita bisa melihat pelatihan anggota Tzu Ching agar sekelompok anak muda ini mengetahui arah hidup yang benar serta menyebarkan semangat Tzu Chidan ajaran Jing Si hingga ke sekolah-sekolah.Insan Tzu Chi membimbing anggota Tzu Ching untuk membangun citra yang baik dan mengajarkan mereka tata krama saat berinteraksi dengan orang lain atau menangani suatu masalah. Tentu saja, insan Tzu Chi juga harus mengajarkan mereka cara menyalurkan bantuan. Saat menyalurkan bantuan, kita harus menunjukkan rasa syukur, hormat, dan cinta kasih saat berintraksi dengan para korban dan orang yang kekurangan.

Relawan Ji Jie menunjukkan kepada para anggota Tzu Ching cara menggandeng dan memapah penerima bantuan, serta saat memberikan barang bantuan, kita harus membungkukkan badan sebanyak berapa dejarat. Inilah kesungguhan dan cinta kasih dalam mewariskan semangat Tzu Chi kepada generasi penerus. Saya sungguh tersentuh melihatnya. Semua kontribusi mereka sungguh membuat orang tersentuh.

Belakangan ini, saya sering mengulas tentang bumi yang sedang mengirimkan sinyal darurat dan bencana yang terjadi silih berganti. Kita sungguh harus berintrospeksi diri dan menyelaraskan hati dengan baik. Jika tidak, selain bencana alam, bencana akibat ulah manusia juga semakin banyak. Contohnya, Thailand bagian selatan. Di pusat Kota Yala terjadi tiga serangan bom dalam waktu satu hari. Serangan bom tersebut menelan banyak korban jiwa dan melukai banyak orang. Ini semua akibat pikiran manusia yang tidak selaras. Hal ini sungguh disesalkan. Mengapa orang-orang tidak bisa menjalani hidup dengan damai dan tenteram serta bersama-sama mencari Jalan Bodhisatwa yang lurus dan lapang? Mengapa batin manusia malah bergejolak dan tak tenteram sehingga menciptakan masalah bagi masyarakat? Mengapa bisa demikian? Ini semua akibat karma kolektif semua makhluk.

Kita juga dapat melihat siaran berita yang melaporkan bahwa para pengungsi Afrika dan Timur Tengah mulai mengungsi ke Eropa Barat demi memperoleh kehidupan yang lebih baik. Hanya orang-orang yang ekonominya lebih mampu baru bisa mengungsi ke tempat tersebut. Akan tetapi, setiba di sana, negara-negara di Eropa Barat telah terjadi krisis ekonomi. Akibatnya, orang yang lebih berkemampuan untuk mengungsi diri ke negara tersebut juga terjebak di dalam kondisi demikian. Sekelompok pengungsi itu juga hidup menderita di sana. Dalam waktu sehari, banyak pengungsi asal Afrika, Suriah, dan banyak negara lainnya yang harus mengungsi ke negara lain karena konflik yang terjadi di negara mereka sendiri. Meski sudah mengungsi, mereka tetap hidup di tengah penderitaan.

Karena itu, saat berada dalam kondisi aman, kita harus menyadari berkah dan menghargai berkah. Yang terpenting adalah kita harus lebih banyak menciptakan berkah. Setiap orang pasti akan tumbuh dewasa dan menjadi tua. Karena itu, kita harus memanfaatkan waktu  dengan sebaik mungkin dan bersumbangsih dengan segenap kemampuan agar hidup kita tidak sia-sia. Kita dapat melihat Honduras. Insan Tzu Chi di sana sangatlah sedikit. Di sana ada Relawan Zhang yang mengemban misi Tzu Chi. Meski relawan di sana sangat sedikit, dia selalui memikul tanggung jawab. Suatu kali, pascabencana banjir, Tzu Chi pun merencanakan pembagian bantuan bagi para korban bencana. Putra Tuan Zhang melihat sang ayah penuh cinta kasih dan merasa sangat bangga dengan Beliau. Karenanya, dia pun bekerja sama dengan ayahnya dan mengajak teman-temannya untuk turut membantu.

Pada saat penyaluran bantuan, putra Relawan Zhang membopong seorang nenekyang datang untuk menerima bantuan. Nenek tersebut berkata, “Pertama, saya ingin bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada kalian semua. Tuhan pasti akan membalas segala perbuatan baik kalian. segala perbuatan baik kalian. Kita semua adalah satu keluarga.”Saat saya membopong sang nenek, dia memberi tahu saya bahwa dia menderita penyakit tulang belakang. ”Semua ucapan nenek sungguh menyentuh lubuk hati saya. Setelah saya membantunya, dia terus mengucapkan terima kasih dan berdoa bagi setiap orang.”Anak muda itu merasa tak sampai hati hingga menangis karena merasa dunia ini penuh penderitaan. Sang nenek menderita Parkinson dan hidup serba kekurangan. Anak muda ini sungguh welas asih. Jadi, pasangan ayah dan anak di Honduras ini selalu menjaga dan memerhatikan orang yang hidup kekurangan.

Demikian pula insan Tzu Chi di Amerika Serikat. Tuan Martin Kuo berangkat ke Honduras guna membimbing dan menyalurkan bantuan. Saat melihat banyak orang yang pingsan akibat kepanasan, dia juga merasa tak sampai hati dan menangis. Kondisi lingkungan yang menderita telah mengugah hati pria ini telah mengugah hati pria ini. Ketiga pria ini menangis karena merasa iba. Jadi, setelah melihat penderitaan,kita harus menyadari berkah dan membangkitkan welas asih. Kini mereka semakin giat dan bersemangat untuk mempelajari cara mengadakan pembagian bantuan berskala besar. Kini mereka mulai berpengalaman dalam menyalurkan bantuan. Inilah yang terjadi di Honduras.

Kita juga dapat melihat Lesotho di Afrika. Kita semua tahu bahwa Lesotho juga merupakan negara miskin. Insan Tzu Chi Afrika Selatan bolak-balik ke Lesotho untuk menyalurkan bantuan. Pekerjaan ini sungguh penuh kesulitan. Demikian pula dengan ketua Tzu Chi di Lesotho. Dia tinggal di Afrika Selatan, sedangkan pabriknya berada di Lesotho. Jadi, dia yang bertanggung jawab atas penyaluran bantuan di Lesotho. Mereka menggarap ladang di Lesotho, membimbing warga setempat teknik bercocok tanam, dan menumbuhkan cinta kasih warga setempat. Kini beberapa warga Lesotho mulai bergabung menjadi relawan. Relawan Tzu Chi setempat juga terus menyebarkan cinta kasih dan memerhatikan orang yang membutuhkan. Kali ini, mereka juga pergi ke tempat penampungan di pedesaan untuk mencurahkan perhatian. Tempat tersebut adalah pusat penampungan penyandang cacat. Mereka mencurahkan perhatian dan mengantarkan cinta kasih ke sana. Orang yang hidup kekurangan bisa membantu sesama serta membawa kebahagiaan bagi mereka.

Meski barang bantuan yang dibagikan tidak banyak, namun sangat berguna bagi penerima bantuan. Yang terpenting adalah semangat untuk menginspirasi sesama. Sungguh membuat orang tersentuh melihatnya. Semoga kita dapat hidup aman dan tenteram, empat unsur alam berjalan selaras, serta dunia dapat terbebas dari bencana. Yang terpenting adalah kita harus menyelaraskan batin manusia, mengendalikan nafsu keinginan dan ketamakan, serta membangkitkan cinta kasih. Kita sungguh harus membina generasi penerus yang lebih baik. Semoga generasi penerus kita bisa lebih memikul tanggung jawab atas dunia. Meski tanggung jawab ini sangat berat, asalkan bisa memikulnya, maka kita akan menjadi orang yang kuat. Kita harus memberanikan diri untuk memikul tanggung jawab atas dunia. Jika tidak pernah menghadapi rintangan, kita akan tetap menjadi orang biasa. Berhubung sudah terlahir ke dunia ini, janganlah membiarkan kehidupan kita berlalu tanpa makna. Diterjemahkan oleh: Laurencia Lou.

 

 
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Membangkitkan Kekayaan Spiritual

Suara Kasih: Membangkitkan Kekayaan Spiritual

09 Januari 2013 Tayangan tentang relawan Afrika Selatan ini membuat saya sungguh tersentuh. Sekitar bulan Juni lalu, kita mengirimkan lebih dari 600 ton beras dari Taiwan ke Afrika Selatan. Insan Tzu Chi di Afrika Selatan tidak memiliki keinginan yang besar dan tahu berpuas diri.
Memaknai Bulan Tujuh Penuh Berkah

Memaknai Bulan Tujuh Penuh Berkah

07 Agustus 2014 Minggu, 3 Agustus 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melaksanakan kegiatan untuk memperingati Bulan Tujuh Penuh Berkah. Dalam kegiatan ini para relawan membacakan doa dan mendengarkan ceramah Master Cheng Yen.
Suara Kasih : Menggarap Ladang Batin

Suara Kasih : Menggarap Ladang Batin

30 Juli 2012 Arah yang kita miliki ini sudah benar dan harus terus kita jalankan. Segala sesuatu haruslah dimulai dari awal. Jika arah dan tujuan kita benar dan kita segera bersumbangsih, maka seiring berjalannya waktu, kita pasti memperoleh pencapaian. 
Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -