Suara Kasih: Menjalankan Misi Kesehatan dan Berbelas Kasih kepada Semua Orang

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

Menjalankan Misi Kesehatan dan Berbelas Kasih kepada Semua Orang

Misi kesehatan Tzu Chi mengakar dengan kuat dan dalam
Kembali pada hakikat murni yang penuh kebijaksanaan
Insan Tzu Chi mengamalkan welas asih tanpa pandang bulu
Hati yang memiliki cinta kasih akan membangkitkan kekuatan dalam hidup

Untuk menciptakan kedamaian di bumi, batin manusia haruslah selaras. Jika batin manusia tidak selaras, maka bumi akan sulit menjadi tenteram dan damai. Kita telah melihat bahwa semua insan Tzu Chi bersungguh hati dalam menjalankan Empat Misi Tzu Chi. Mereka tidak hanya melakukan kewajiban dalam pekerjaan mereka saja, tetapi juga berusaha menyebarkan kekuatan cinta kasih ke seluruh dunia dan berusaha agar misi kesehatan Tzu Chi dapat mengakar kuat dan dalam. Dengan kekuatan cinta kasih, mereka melindungi kehidupan, melindungi kesehatan, dan melindungi cinta kasih. Mereka berusaha agar kekuatan cinta kasih tumbuh menjadi lebih kokoh agar semua orang dapat terinspirasi untuk bersumbangsih tanpa pamrih.

Dua hari ini, RS Tzu Chi Taipei juga tengah mengadakan pelatihan bersama dengan insan Tzu Chi di Aula Jing Si Banqiao. Mendengar cerita dari para insan Tzu Chi, para staf baru dapat lebih memahami bagaimana insan misi kesehatan dapat turut melindungi bumi bersama-sama insan Tzu Chi lainnya. Teknologi modern sekarang ini dapat memperkecil jarak di antara kita. Kita pun dapat melihat kejadian di seluruh dunia, melihat lebih jauh dan memahami lebih banyak hal.

Dalam ceramah pagi ini, bukankah kita juga telah membahas tentang kebijaksanaan Buddha yang bagaikan laut dan sejalan dengan hukum alam. Ketika melihat bumi ini dengan menggunakan kebijaksanaan universal-Nya, Beliau sungguh dapat memahami dan mengetahui semua prinsip kebenaran di dalamnya. Jadi, mengenai kebenaran tentang dunia ini, Buddha dengan kebijaksanaan-Nya sudah sejak awal membabarkan tentang betapa menderita, singkat, dan tidak kekalnya kehidupan serta berbagai wujud penderitaan di dunia. Beliau juga telah menjelaskan cara mengatasi semua itu. Manusia dapat mengatasi penderitaan ini.

Namun, himpunan karma buruk manusia jugalah yang telah menimbulkan bencana di dunia sehingga menciptakan penderitaan banyak orang. Oleh karena itu, sejak awal Buddha ingin agar semua orang memahami prinsip ini sehingga dapat sadar dari ketersesatan dan kembali berjalan ke arah yang benar.

Buddha berharap agar kita semua dapat kembali pada hakikat yang murni. Pagi ini, saya melihat berita tentang penggunaan senjata kimia di Suriah telah mencelakakan para warga. Oleh karena itu, negara-negara anggota PBB sudah mulai mengeluarkan pernyataan sikap. Amerika Serikat ingin mengirim pasukan militer, tetapi Rusia juga mengingatkan untuk tidak lagi menggunakan kekuatan militer, melainkan menggunakan media perundingan. Hari ini, kita telah melihat bahwa mereka sudah mengadakan kesepakatan damai. Semoga hal ini bisa membawa perdamaian. Suriah diberi waktu hingga tahun depan untuk memusnahkan semua senjata kimia mereka. Dengan demikian, semua orang bisa berinteraksi dengan damai. Sungguh, Suriah benar-benar mengalami kerusakan di seluruh wilayahnya. Banyak penduduk yang mengungsi ke negara lain. Kehidupan seperti ini sungguh sangat menderita. Akan tetapi, kita juga bisa melihat kehangatan dalam kehidupan manusia.

Kita telah melihat di Fujian, musim dingin akan segera tiba. Insan Tzu Chi sudah mempersiapkan pembagian bantuan musim dingin. Kita telah melihat insan Tzu Chi di Fujian mengunjungi penerima bantuan bagaikan pulang mengunjungi orang tua mereka sendiri. Mereka begitu hangat dan begitu mengasihi para penerima bantuan. Jadi, welas asih dan cinta kasih tidak mementingkan hubungan darah. Lihatlah, para orang tua pun dapat merasakan kedekatan dan perhatian yang insan Tzu Chi berikan. Ini sungguh merupakan kehangatan yang ada di dunia, juga merupakan cinta kasih penuh kesadaran dalam ajaran Buddha. Insan Tzu Chi menyadari adanya penderitaan dan hukum sebab akibat dalam kehidupan. Kita dapat mengunjungi para lansia karena memiliki jalinan jodoh dengan mereka. Jika tidak memiliki jalinan jodoh, meski memiliki cinta kasih, kita tidak akan bisa menjangkau mereka. Jadi, para penerima bantuan memiliki jodoh baik sehingga dapat bertemu dengan insan Tzu Chi. Insan Tzu Chi juga memiliki jalinan jodoh dengan mereka. Dengan begitu, mereka baru bisa saling bertemu. Jalinan jodoh seperti ini hendaknya kita hargai.

Kita juga telah melihat di Indonesia, orang yang kaya lahir batin membantu orang yang kurang mampu. Kita telah melihat tidak sedikit pengusaha yang sangat bersungguh hati dalam membantu penyaluran bantuan. Mereka menyumbangkan cinta kasih dengan hati yang penuh syukur dan rasa hormat. Mereka membantu para wanita, anak-anak, dan orang tua mengangkat beras. Saat membagikan beras, insan Tzu Chi memberi pengarahan dengan lembut untuk menjaga harga diri para penerima bantuan.

Setelah menyerahkan beras, karena khawatir penerima tidak kuat mengangkatnya, insan Tzu Chi membantu mereka mengangkatnya. Satu bahu memikul beras dan tangan lainnya menuntun penerima bantuan. Betapa hangatnya mereka. Ini sungguh merupakan tindakan yang harus kita giatkan dalam kehidupan. Saat semua orang begitu memiliki cinta kasih, bagaimana mungkin bisa terjadi tindak kekerasan yang merusak keluarga dan masyarakat? Jika demikian, kita pasti memiliki kehidupan yang indah, tenteram, dan damai.

Lihatlah, relawan daur ulang kita, Relawan Lin. Dia mengosongkan seluruh kebun jeruk balinya untuk dijadikan posko daur ulang. Relawan Lin pun menjadi ketua posko daur ulang ini. Dia memperhatikan semua relawan daur ulang yang datang seperti anggota keluarga sendiri dan terjun langsung dalam kegiatan daur ulang. Awalnya, beberapa tahun lalu, dia sudah menderita kanker, tetapi dia memanfaatkan waktu dengan baik dan melakukan daur ulang selama bertahun-tahun. Semangatnya sungguh membuat orang merasa kagum. “Melakukan daur ulang sama seperti berolahraga. Jika disuruh istirahat, saya juga tidak akan bisa. Saya tetap ingin melakukan kegiatan daur ulang. Dengan begitu, saya bisa menjalani hidup dengan lebih baik. Hati saya telah dilimpahkan sepenuhnya bagi posko daur ulang ini,” ucap relawan Lin.

Intinya, kebaikan tidaklah sulit untuk dilakukan. Asalkan kita memiliki niat, maka tidak ada hal yang tidak dapat dilakukan. Dia hidup dengan penuh kegigihan. Semua ini karena cinta kasih yang ada dalam hatinya secara alami membangkitkan semangat dan keuletan yang sangat kuat. Kita melihat dia tidak pernah berhenti bekerja. Dia sendirilah yang memperoleh manfaatnya. Jika dia berhenti bersumbangsih, maka hidupnya akan menjadi sia-sia. Untungnya, dia masih terus bersumbangsih, memanfaatkan setiap detik dengan baik, dan terus melakukan daur ulang. Ini sungguh sangat menyentuh. Kita sungguh masih dapat merasakan kehangatan di dunia ini. Saya harap kita dapat menginspirasi lebih banyak Bodhisattva dunia dan menumbuhkan kekuatan cinta kasih. (Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia)

 
 

Artikel Terkait

Belajar dan Mengajar

Belajar dan Mengajar

26 September 2017

Pagi kuliah, dan sore mengajar. Inilah rutinitas Eddy Kurniawan, salah seorang penerima bantuan Tzu Chi salah seorang penerima beasiswa karier Tzu Chi. Eddy saat ini tengah menempuh Program Pascasarjana (S2) jurusan Fisika Medis di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.

Training Relawan: Mempraktikkan Ajaran Jing Si

Training Relawan: Mempraktikkan Ajaran Jing Si

28 Maret 2013 Kehidupan setiap hari dimulai ketika bangun di pagi hari, maka hendaklah kita bersyukur lalu bertekad semoga sejak saat ini dapat hidup mawas diri dan tulus,sehingga dapat menjalani hidup penuh makna.
Kepedulian dan Semangat Welas Asih di Kota Baru Kalimantan Selatan

Kepedulian dan Semangat Welas Asih di Kota Baru Kalimantan Selatan

29 Oktober 2014 Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas melakukan kunjungan kasih ke sebuah Sekolah Dasar Negeri Luar Biasa yang berada di Kota Baru, Kalimantan Selatan.
Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -