Suara Kasih: Mensosialisasikan Vegetarian

Jurnalis : , Fotografer :
 

Judul Asli:

 

  Mengatasi Segala Rintangan Demi Mensosialisasikan Vegetarian

 

Menyelami Dharma dan kembali ke jalan yang benar dengan hati yang tulus
Mengubah kebiasaan buruk dan membina masa depan
Menolong korban bencana kelaparan dan mensosialisasikan pola hidup vegetarian
Mengatasi segala rintangan untuk bersumbangsih bagi dunia

“Karena ingin mementaskan Syair Pertobatan Air Samadhi, kami harus berlatih dengan giat. Namun, saat menyanyikan lagu dan memeragakan isyarat tangan, tanpa disadari saya merasa liriknya seperti sedang berbicara tentang kesalahan masa lalu saya. Saya merasa seperti ada cermin di depan saya. Master Cheng Yen berbicara tentang pertobatan besar. Sesungguhnya, bagaimana cara kita untuk bertobat? Kita harus menebus kesalahan. Karena itu, saya harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Asalkan ada orang meminta bantuan, saya akan membantunya. Membantu orang lain adalah cara saya untuk bertobat sekaligus menebus kesalahan,” kata seorang peserta.

Kali ini, persiapan untuk pementasan Dharma Bagaikan Air sungguh telah menginspirasi banyak orang. Contohnya Tuan Lin yang awalnya terjerumus dalam kebiasaan bersenang-senang dan berjudi kini telah bertobat. Anaknya bersekolah di SD Tzu Chi Tainan dan belajar Kata Perenungan Jing Si. Anaknya telah memengaruhi sang ayah sehingga ia kini menjadi relawan di sekolah. Tzu Chi telah mengubah pandangan hidupnya dan kehidupannya. Kini keluarganya menjadi lebih bahagia dan harmonis.

Bodhisatwa dunia di masyarakat pun telah bertambah satu orang. Saya sungguh bersyukur karena praktik pertobatan kali ini telah mendatangkan keharmonisan bagi banyak keluarga. Banyak keluarga hidup lebih bahagia setelah mengubah tabiat buruk. Saya sungguh senang melihatnya. Ini semua harus dimulai dari diri setiap orang. Kita terus mengimbau setiap orang agar bertobat dengan sepenuh hati dan lebih banyak mengintrospeksi diri. Kita harus lebih banyak mengintrospeksi diri dalam kehidupan sehari-hari dan mengubah kebiasaan buruk. Kita harus yakin bahwa welas asih dan kebijaksanaan Buddha akan membimbing kita untuk berjalan ke arah yang benar. Hanya manusialah yang dapat menyelamatkan dunia.

 

Saya melihat laporan berita bahwa badai Nock-Ten telah terbentuk di laut. Meski tidak langsung melanda Taiwan, namun tetap akan berpengaruh. Karena itu, kita harus mengimbau warga Taiwan agar tetap meningkatkan kewaspadaan. Namun, di Filipina, sehari sebelum badai datang, hujan lebat telah turun. Banjir yang diakibatkan telah menelan belasan korban jiwa. Selain itu, juga terdapat belasan orang hilang.

 

Badai tropis berkekuatan ringan telah mengakibatkan kerusakan yang parah. Karena itu, kita harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Kondisi iklim yang ekstrem mendatangkan banyak bencana di dunia. Belakangan ini, kita sering mendengar tentang Korea Utara. Selama beberapa tahun ini, cuaca di Korea Utara selalu tidak stabil. Hujan lebat dan musim dingin berkepanjangan mengakibatkan gagal panen sehingga warga setempat mengalami kelaparan. Kini kita dapat melihat laporan berita tentang jutaan warga Korea Utara yang hidup kelaparan.

Kekurangan pangan di Korea Utara telah melampaui titik batas krisis pangan internasional. Saya sungguh tidak tega melihatnya. Kini kita mulai mencari cara untuk membantu Korea Utara. Sungguh, ini semua terjadi akibat iklim yang ekstrem. Belakangan ini, pemerintah Korea Utara sudah meminta bantuan pangan dari dunia internasional. Bila tidak sungguh-sungguh membutuhkannya, pemerintah Korea Utara tidak akan meminta bantuan negara lain. Warga setempat sungguh hidup dalam penderitaan. Ini semua terjadi akibat kekuatan karma semua makhluk. Kita tak dapat memilih ingin dilahirkan di mana. Kita yang dapat terlahir di Taiwan harus senantiasa bersyukur. Kita harus senantiasa mawas diri, berhati tulus, dan bertobat. Bervegetarian juga sangat penting. Kita harus segera meredam pemanasan global dan menyelaraskan empat unsur alam. Para ilmuwan telah memberi tahu bahwa bervegetarian adalah cara terbaik dan tercepat untuk meredam pemanasan global.

Saya sungguh berharap setiap orang di dunia dapat bervegetarian. Kemarin pagi, saya melihat artikel di halaman internet Tzu Chi tentang sekelompok relawan di Nanjing. Relawan pertama di Nanjing adalah Cheng Suli. Ia adalah seorang ibu rumah tangga. Suaminya bekerja sangat keras dan memiliki bisnis yang mapan. Hubungan mereka sangat baik. Sang suami sangat mendukung istrinya. Saat istrinya memutuskan untuk bergabung dengan Tzu Chi, ia sangat mendukungnya.

“Saya sangat mendukungnya menjadi relawan Tzu Chi karena sejak 10 tahun yang lalu, saya sudah menonton Da Ai TV. Jadi, saya mengenal Tzu Chi. Saat ia bergabung dengan Tzu Chi, saya sangat mendukungnya. Dahulu saya memiliki satu harapan, yaitu mencari uang sebanyak mungkin untuk menafkahi keluarga saya. Saya berusaha agar ia tak perlu bekerja dan bisa memiliki lebih banyak waktu untuk menjadi relawan. Inilah harapan saya,” kata sang suami.

Ada orang berkata padanya, “Anda begitu sibuk, mengapa tidak meminta bantuan kepada istri Anda?” Ia akan menjawab, “Saya mendukungnya melakukan kebajikan.” Ia bisa mendedikasikan diri sepenuh hati dan menggalang lebih banyak relawan. Bila ada relawan Tzu Chi di sini, maka akan semakin bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, melakukan daur ulang berarti melindungi bumi dan menjaga kesehatan manusia.” Sungguh keluarga yang penuh berkah. Mereka melakukan daur ulang dengan penuh kesulitan. Mereka mengetahui bahwa botol-botol kaca yang tak terurai akan merusak bumi. Selain itu, bila diletakkan di luar rumah, maka akan menjadi sarang serangga dan tidak baik bagi kesehatan. Karena itu, demi melindungi bumi dan menjaga kebersihan lingkungan, sekelompok relawan ini mensosialisasikan pentingnya daur ulang ke desa-desa.

Kita dapat melihat para warga desa dan banyak pemilik toko yang telah terinspirasi. Meski botol kaca hanya dapat dijual dengan harga rendah, namun para relawan tetap mengumpulkannya demi melindungi bumi. Saya sungguh tersentuh melihatnya. Baik para lansia maupun anak muda, semuanya melakukan daur ulang. Demi mensosialisasikan pola hidup vegetarian, salah seorang relawan pergi ke rumah Suli untuk mengajar memasak makanan vegetarian. Meski berada jauh dari Taiwan, namun hati dan jejak langkah mereka sangat dekat dengan kita. Harapan Suli adalah menjadi anggota Komite Tzu Chi. Ia bekerja keras untuk menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia. Melihat ia menjadi teladan dan menginspirasi begitu banyak orang, saya sungguh gembira. Meski berada jauh dari saya, namun hati mereka sangat dekat dengan saya. Saya sungguh tersentuh melihatnya.

Setiap orang dapat menjadi Bodhisatwa dunia. Selain membantu orang lain, kita juga harus melindungi bumi. Jadi, untuk menjaga keselarasan iklim dan melindungi bumi, kita harus memulainya dari diri sendiri. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.

 

 
 

Artikel Terkait

Mengajarkan Kemandirian Melalui Daily Life Skill

Mengajarkan Kemandirian Melalui Daily Life Skill

08 Maret 2019

TK Tzu Chi Indonesia mengadakan Minggu Budaya Humanis atau Ren Wen Week. Dengan tema Mencintai Gunung, Mencintai Air, Menghargai Sumber Daya Alam, kegiatan ini bertujuan mengajarkan murid-murid untuk mencintai Bumi dengan tidak membuang sampah sembarangan, ikut serta dalam pelestarian lingkungan, dan juga menjadikan sampah menjadi hal yang bermanfaat.

Menyayangi Orang Tua

Menyayangi Orang Tua

15 Maret 2012
Tanggal 26 Februari 2012, suasana yang sejuk dan hangat terasa ketika aku membuka pintu rumahku. Susasana yang indah ini menambah semangatku untuk berangkat ke Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Suara Kasih : Menempati Rumah Baru

Suara Kasih : Menempati Rumah Baru

13 Agustus 2010 Perumahan yang tadi kita lihat berlokasi di Yujing, Tainan. Di atas sebidang tanah seluas hampir 2 hektar, kita membangun 26 unit rumah permanen untuk para korban bencana Topan Morakot Agustus 2009 lalu.
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -