Suara Kasih: Menyebarkan Cinta Kasih di Mozambik
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News Judul Asli:
Bodhisatwa dunia terus melangkah maju dan berpegang teguh pada tekad | |||
Bodhisatwa dunia pada zaman sekarang sungguh bisa dilihat dan dirasakan. Kita dapat melihat di Mozambik, ada seorang gadis Taiwan, Dai-lin menikah dengan pria Mozambik. Dia berkunjung ke kantor Tzu Chi dan sangat terinspirasi oleh cinta kasih Tzu Chi. Setelah itu, dia bertekad untuk menyebarkan benih cinta kasih di Mozambik yang mayoritas warganya hidup kekurangan. Dia pun menghubungi insan Tzu Chi di Afrika Selatan dan mulai menjalin jodoh dengan Tzu Chi. Dia tidak hanya membantu membagikan barang bantuan, tetapi juga bertekad untuk menumbuhkan semangat Tzu Chi dan menyebarkan keyakinan benar agar dapat benar-benar mengakar di Mozambik. Lihatlah, para insan Tzu Chi Afrika selatan yang bagaikan mutiara hitam ini berangkat dari Afrika Selatan ke Swaziland dan Mozambik untuk membimbing warga setempat. Mereka berkunjung dari rumah ke rumah untuk mencurahkan perhatian, melakukan pendataan, mencari tahu latar belakang penerima bantuan, dll. Mereka juga berbagi dengan warga setempat bahwa barang bantuan tersebut tidak didapat dengan mudah. Mereka berusaha keras untuk menyebarkan cinta kasih dan mewariskan semangat Tzu Chi serta ajaran Jing Si di Afrika Selatan. | |||
| |||
Hati Buddha adalah hati penuh cinta kasih dan welas asih. Dia telah menjadikan hati Buddha sebagai hati sendiri dan mengembangkan kebijaksanaan Buddha di dalam diri. Dia juga telah menyerap Dharma ke dalam hati dan mempraktikkannya lewat tindakan. Dengan semangat ini, dia pergi ke berbagai tempat untuk berbagi dan membimbing banyak orang. Setelah menerima bantuan, banyak orang yang menyatakan kesediaannya untuk menjadi relawan. Para relawan berkumpul bersama untuk membantu dengan hati yang paling tulus. Melihat mereka terus bekerja keras untuk meneruskan estafet cinta kasih, saya sungguh merasa tersentuh. Dengan penuh welas asih agung, mereka terjun ke tengah masyarakat. Tanpa welas asih yang agung, bagaimana mungkin Dai-lin bisa berkontribusi seperti itu? Dia tinggal di ibu kota Mozambik dan keluarganya termasuk orang berada. Selain itu, dahulu, suaminya pernah bekerja di istana kepresidenan dan menjabat sebagai ajudan presiden. Dai-lin bisa saja menikmati hidupnya. Akan tetapi, demi menyebarkan Dharma dan cinta kasih di Mozambik, dia terus berbagi tentang Tzu Chi. Dia telah berhasil membangkitkan cinta kasih dan memperkaya batin banyak orang. Dia sungguh orang yang bijaksana dan penuh kekuatan. Dia mengembangkan kebijaksanaan dan kekuatan untuk menyebarkan ajaran benar di Mozambik. Kontribusinya sungguh telah menciptakan berkah yang besar bagi warga setempat. Di Taiwan, kita dapat mendalami Dharma dengan mudah dan hubungan antar manusia begitu dekat. Apakah kita tak bisa melakukannya? Mayoritas warga di Mozambik hidup kekurangan dan tidak berdaya. Mereka hanya bisa menerima keadaan yang ada. Akan tetapi, Dai-lin dapat menginspirasi dan membangkitkan kekayaan batin mereka. Sungguh, kekuatan Dharma tidaklah terbatas. Dengan adanya Dharma di dalam dalam hati, dia memiliki kekuatan yang tiada batas. | |||
| |||
Setelah itu, mereka memeluk orang tua mereka. Lihatlah, tiada hal yang tak dapat dilakukan. Di sana, insan Tzu Chi berhasil melakukannya. Insan Tzu Chi di sana sudah berhasil melakukannya. Ini yang paling membuat saya tersentuh. Kekuatan cinta ini telah mempererat hubungan antar manusia dan mempererat tali cinta kasih penuh kesadaran. Kita juga melihat insan Tzu Chi di seluruh dunia bergerak untuk menggalakkan pola hidup vegetaris dan mengimbau warga agar tak membunuh hewan. Manusia membunuh banyak hewan demi memuaskan nafsu makan sesaat. Akan tetapi, ketahuilah bahwa banyak sekali hewan yang diternak hanya untuk memenuhi nafsu makan manusia. ”Satu nasi kotak berisi satu paha ayam. Untuk dua nasi kotak butuh satu ekor ayam. Saya selalu memesan delapan nasi kotak. Ini berarti dalam sehari, saya membunuh empat ekor ayam. Dalam empat kali makan, saya sudah membunuh 32 ekor ayam. Ini berarti saya bisa melepaskan 32 ekor ayam. Ini sangat cepat. Saya berpikir begitu. Karena itu, saya mengimbau staf saya untuk bervegetaris. Dahulu, saya berpikir bahwa melakukan kebajikan dan menjaga kelestarian lingkungan kurang saya seorang tidak akan berpengaruh. Akan tetapi, jika semua orang berpikir begitu, maka pengaruhnya akan sangat besar,” kata Zhu Qiong-yao,Pemilik pabrik. Jika semua orang berpikir, “Kurang saya seorang tidak akan berpengaruh,” maka bumi ini tak akan bisa terselamatkan. Sebaliknya, jika semua orang berpikir, “Saya yang sangat lakukan membawa pengaruh,” maka bumi ini masih bisa diselamatkan. Bagaimana cara agar kita dapat hidup dengan aman dan tenteram? Hanya bisa dengan cinta kasih. Kita harus memiliki cinta kasih di dalam hati dan menjaga pikiran kita agar tidak timbul nafsu ketamakan. Api nafsu bisa menghancurkan dunia kita. Semua ini bersumber dari nafsu keinginan manusia. Jika pikiran manusia tidak selaras, maka dunia juga sulit untuk tenteram. Intinya, bervegetaris sangat baik bagi kesehatan manusia. Kita dapat melihat seorang relawan di Hsinchu yang bernama Wang Ming-yong. Tahun ini, dia berusia 54 tahun. Sesungguhnya, saat berusia 30-an tahun, dia sudah sangat sukses. Dahulu, dia pernah naik pesawat hanya untuk menikmati makanan yang mahal di suatu tempat. Hingga akhirnya, dia didiagnosis menderita kanker. Dokter memvonis sisa hidupnya tidak lebih dari 2 bulan. Mengetahui hal ini, dia segera sadar. Dia pun mulai bervegetaris dan mengubah pola hidupnya. Hingga kini, 15 tahun sudah berlalu sejak dia divonis. Lihatlah, kini dia sudah dilantik dan menjadi salah satu Bodhisatwa dunia. Dia sering berbagi dengan orang bahwa pola makan vegetaris sangat baik dan bermanfaat bagi kesehatannya. Intinya, asalkan bisa membangkitkan sebersit niat baik untuk berbakti dan berbuat baik, maka kehidupan kita akan menjadi sangat bermakna. Ini bukan hal yang tidak mungkin.(Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia ) | |||
Artikel Terkait
Kebenaran Sejati
12 Maret 2019Untuk mengetahui lebih dalam dan luas mengenai isi dari Sutra Makna Tanpa Batas, maka relawan He Qi Utara 2 wilayah Pluit Ai Xin mengadakan kegiatan bedah buku pada Minggu, 27 Januari 2019 di Gedung Gan En Lou Lantai 1, Ruang Kaligrafi, Tzu Chi Center PIK, Jakarta Utara.
Kumpulan Cinta Kasih untuk Para Korban Bencana
10 Agustus 2018Gempa di Lombok, NTB telah membuat wilayah tersebut luluh lantah. Para korban mencari perlindungan di tenda pengungsian. Rasa takut, trauma menyelimuti para korban. Kondisi mereka telah membuat pilu hati setiap insan, tak heran jika setiap intitusi saling menggalang hati banyak orang untuk membantu meringankan penderitaan para korban. Tak terkecuali badan misi Tzu Chi.