Suara Kasih: Menyebarkan Kebajikan ke Seluruh Penjuru Dunia

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News

 

 

Judul Asli:

Menyebarkan Kebajikan ke Seluruh Penjuru Dunia

Penyaluran bantuan musim dingin memberi manfaat bagi warga kurang mampu dan orang sakit
Dokter humanis menganggap penyakit pasien sebagai guru mereka
Nenek dan cucu bersatu hati dan membangkitkan ikrar luhur
Menyebarkan kebajikan ke seluruh penjuru dunia

 

Cuaca dingin sungguh merupakan ancaman yang besar bagi para tunawisma. Akan tetapi, kita dapat melihat pemandangan yang menghangatkan hati. Di Rumania, duta besar Inggris membagikan makanan hangat secara langsung bagi para tunawisma agar mereka memiliki makanan hangat di tengah cuaca yang dingin. Ini sungguh penuh kehangatan. yang pada dasarnya adalah bajik. Kita juga melihat penyaluran bantuan musim dingin di Zhejiang, Tiongkok telah berakhir.

Berhubung ada warga tak bisa datang menerima barang bantuan, insan Tzu Chi menjangkau mereka untuk mencurahkan perhatian. Contohnya keluarga anak kecil ini. Sang ayah menderita keterbelakangan mental, sedangkan sang ibu sudah terbaring lama di atas ranjang. Penderitaan mereka sungguh tak terkira. Di tengah musim dingin, insan Tzu Chi mengantarkan barang bantuan dan cinta kasih yang berlimpah agar anak tersebut tidak merasa kesepian. Anak tersebut berkata bahwa setelah dewasa nanti, dia akan  membalas budi masyarakat dengan penuh rasa syukur. Cuaca di Hubei juga sangat dingin. Terhadap lansia dan orang sakit yang tak bisa keluar, insan Tzu Chi juga mengantarkan barang bantuan kepada mereka. Insan Tzu Chi bahkan membantu mereka membersihkan rumah agar para lansia bisa merasakan suasana tahun baru.

Kita harus terus menyebarkan cinta kasih hingga ke seluruh pelosok dunia. Saat cinta kasih tersebar ke seluruh dunia, maka orang yang menderita akan berkesempatan menerima bantuan. Di tengah musim dingin, kita sungguh harus mengantarkan cinta kasih ke dalam lubuk hati setiap orang agar hati dan fisik mereka bisa merasaka kehangatan. Demikian pula dengan Taiwan. Wakil kepala RS Tzu Chi Dalin juga memimpin para anggota TIMA untuk melakukan kunjungan kasih. Dunia ini sungguh penuh dengan kehangatan.

Mengapa kita mencurahkan cinta kasih hanya sebatas pada keluarga sendiri? Setiap orang di dunia ini bagaikan keluarga kita. Setiap pasien bagaikan guru bagi dokter, dan dokter bagaikan penyelamat bagi pasien. Para dokter di Rumah Sakit Tzu Chi senantiasa berterima kasih kepada pasien. Mereka berkata bahwa tubuh pasien merupakan buku pelajaran bagi mereka. Dari tubuh pasien, para dokter bisa mmempelajari struktur tubuh manusia dan menganalisis berbagai jenis penyakit. Karena itu, para dokter di RS Tzu Chi selalu melayani pasien dengan penuh rasa syukur. Dengan hati penuh rasa syukur, kita tidak akan takut bekerja keras. Para dokter di RS Tzu Chi selalu melangkah maju dengan penuh keberanian dan mengembangkan keterampilan mereka untuk mengobati para pasien. Jika kita menganggap diri sendiri sebagai alat untuk mencari uang demi bertahan hidup, maka kita tidak akan rela untuk bersumbangsih.

Jika demikian, mana mungkin kita bersedia pergi ke tempat terpencil untuk mengembangkan cinta kasih universal yang murni dan tanpa pamrih bagi keluarga yang membutuhkan. Kekuatan cinta kasih dan sumbangsih tanpa pamrih ini sungguh membuat orang tersentuh. Jadi, kita harus bekerja keras untuk menginspirasi setiap orang agar hati mereka dipenuhi sinar harapan dan cinta kasih. Dengan demikian, barulah dunia bisa aman dan tenteram.

“Kita harus melindungi bumi. Mengapa Mengapa bervegetarian bisa melindungi bumi? Karena bisa mengurangi emisi karbon. Di belakang paspor vegetarian tertulis jika bervegetaris, berapa banyak hewan yang bisa kita selamatkan. Saya sudah bervegetaris 93 kali.” Lihatlah anak itu begitu polos dan murni. Kita juga melihat cucu dari seorang nenek. Saat berusia sekitar 3 tahun, dia melihat tayangan tentang wafatnya Mahabhiksu Yin Shun di Da Ai TV. Saat melihat tayangan tersebut, anak tersebut terus menangis. Sang nenek berpikir bahwa cucunya tidak suka menonton saluran tersebut, jadi dia mengganti saluran lain. Begitu mengganti saluran, anak itu menangis semakin keras hingga mengentakkan kakinya ke lantai. Saat sang nenek kembali mengganti saluran ke Da Ai TV, anak tersebut segera bersikap anjali dengan hati yang tulus.

Sejak saat itu, saat berusia sekitar tiga tahun, anak tersebut terus menyaksikan Da Ai TV serta mulai bervegetaris. “Mengapa kamu ingin mengajak nenek dan teman-teman lain untuk bervegetaris?” Dan ia menjawab, “Karena hewan sangat kasihan.” Sang nenek bercerita, “Saat duduk di bangku taman kanak-kanak, suatu kali, gurunya memasak bubur ikan untuk semua murid, tetapi dia enggan memakannya. Sejak saat itu, dia pun bervegetaris. Dia bervegetarian sejak TK, Sejak dia bervegetaris, saya pun ikut bervegetaris dengannya. Hingga kini sudah enam tahun.” Suatu hari, anak itu berkata kepada sang nenek, “Master sudah banyak berbuat baik dan menolong banyak orang, mengapa Nenek tidak ikut Master untuk menolong orang lain?” Kini, sang nenek telah dilantik. Ini semua membuktikan bahwa sifat hakiki manusia adalah bajik dan murni. Setiap anak terlahir dengan hati yang baik. Akan tetapi, pola hidup keluarga dan masyarakat masa kini telah berjalan menyimpang. Hal ini mendatangkan ancaman yang besar bagi seluruh umat manusia di masyarakat. Ini semua sungguh membuat orang khawatir.

Kita dapat melihat di Amerika Serikat. Sejak setengah bulan terakhir, Setengah bulan yang lalu, terjadi sebuah kasus penembakan di sana. Selain itu, rumor tentang hari kiamat mengakibatkan hati seorang pria di Tiongkok menjadi tidak stabil. Beberapa hari lalu, di Texas, Amerika Serikat, seorang anak muda berusia 19 tahun melepaskan tembakan di bioskop dan melukai satu orang. Itu semua sungguh menakutkan. Meski kondisi iklim masa kini sangat tidak selaras, tetapi beberapa hari setelah badai salju, matahari akan bersinar kembali. Akan tetapi, saat pikiran manusia tidak selaras, konsekuensi yang tercipta sangatlah menakutkan.

Kita sungguh harus meningkatkan kewaspadaan. Intinya, kekuatan cinta kasih bagaikan mentari di musim dingin yang penuh kehangatan. Dengan kekuatan cinta kasih, insan Tzu Chi mengatasi segala kesulitan untuk menjangkau setiap orang yang membutuhkan. Meski harus masuk ke wilayah pegunungan dan tempat terpencil  yang sulit dijangkau, insan Tzu Chi tetap melakukannya dengan sukacita. Mereka berharap bisa berbagi berkah dengan keluarga yang membutuhkan. Mereka tidak gentar oleh jauhnya dan sulitnya perjalanan yang harus ditempuh. Inilah yang disebut memperoleh kebijaksanaan dari sikap penuh pengertian. Terhadap jalan yang sulit untuk dilewati, mereka menganggapnya bagai sedang mendaki gunung atau bertamasya. Mereka memupuk rasa sukacita dalam mengatasi berbagai kesulitan untuk menjangkau keluarga yang membutuhkan. Singkat kata, setiap orang harus membina cinta kasih agar dunia ini bisa penuh dengan kehangatan. Baiklah. Kita harus membina cinta kasih agar bisa bersumbangsih dengan ikhlas. (Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia )

 
 

Artikel Terkait

Mengenal Misi Budaya Humanis Tzu Chi

Mengenal Misi Budaya Humanis Tzu Chi

14 Maret 2016

Pada Minggu, 28 Febuari 2016, sebanyak 77 murid Kelas Tzu Shao Batam berkumpul di ruang kegiatan Posko Daur Ulang Tzu Chi Batam untuk mengikuti kelas Tzu Shao.

Suara Kasih: Memulihkan Bumi yang  Rusak

Suara Kasih: Memulihkan Bumi yang Rusak

28 Juni 2012 Manusia sungguh telah menciptakan banyak karma buruk. Karma kolektif semua makhluk mengakibatkan empat unsur alam menjadi tidak selaras. Lihatlah hujan terus turun bagaikan ada lubang di langit. Di wilayah pegunungan, tanah longsor yang terus terjadi bagaikan gunung yang sedang menangis. Bumi pertiwi tengah mengerang kesakitan.
Peduli Lingkungan di SDN Belawan Medan

Peduli Lingkungan di SDN Belawan Medan

29 Januari 2010
Ratusan murid menyambut kedatangan relawan dengan senyuman manis. Senyuman dan ekspresi yang dipancarkan di wajah para murid, yang menunjukkan adanya kerinduan dan harapan terhadap relawan Tzu Chi.
Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -