Suara Kasih : Menyelamatkan Bumi
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai NewsJudul Asli: Melestarikan Lingkungan demi Menyelamatkan Bumi Seorang relawan yang sudah lanjut usia menuturkan, “Saya lebih suka berada di posko daur ulang. Meski pandangan tak jelas, saya bisa merasakannya dengan tangan. Mengapa saya harus tinggal di panti jompo dan diperlakukan seperti anak kecil? Banyak yang bisa saya kerjakan di sini. Bukankah begitu lebih baik dan lebih gembira?” | |||
Da Ai TV menayangkan program-program mengenai daur ulang sampah dan pelestarian lingkungan. Hal ini sangat bermanfaat bagi bumi, juga umat manusia. Pahala para Bodhisattva yang berusaha menyelamatkan dunia sungguh tak terkira. Bumi adalah tempat tinggal umat manusia. Bila bumi ini sehat, maka manusia akan hidup tenteram. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, saya sungguh merasa bahwa iklim tak bersahabat dan bumi terus dirusak. Segala sesuatu yang ada di muka bumi ini, terancam bahaya setiap saat. Karena itu, manusia tak bisa hidup tenang. Ini dikarenakan manusia di zaman sekarang cenderung konsumtif dan hanya mengutamakan kesenangan pribadi. Orang-orang tak memikirkan konsekuensi dari semua kenyamanan yang mereka nikmati, yakni sampah. Lihat, sampah adalah masalah yang sangat serius. Ini disebabkan manusia cenderung memanjakan diri. Untunglah, selama 20 tahun ini, para insan Tzu Chi memiliki tekad luhur. Mereka menyingsingkan lengan baju dan berusaha sekuat tenaga untuk memanfaatkan waktu dengan melakukan kegiatan daur ulang. Selama 20 tahun, relawan daur ulang yang berada di sekitar kita telah bersumbangsih demi melindungi bumi, dan mereka telah menginspirasi banyak orang. Lihat, semua benda didaur ulang dan dipergunakan kembali. Tindakan ini dapat mengurangi jumlah sampah, menghemat sumber daya alam, dan melindungi bumi dari pencemaran. Banyak orang berpendidikan tinggi berkata bahwa insan Tzu Chi sungguh penuh pengetahuan. Bahkan orang tua pun dapat menjelaskan tentang prinsip pelestarian lingkungan. Mereka berkata, “Master, ajaran Anda sangatlah luas, bahkan mencakup masalah sampah.” | |||
| |||
Prinsip pelestarian lingkungan mengajarkan kita cara untuk melindungi bumi. Segala sesuatu yang ada di bumi ini memiliki prinsip masing-masing, termasuk sampah. Kini, banyak ilmuwan telah menyadari pentingnya meningkatkan kesadaran akan pelestarian lingkungan. Bila tidak, ketidakstabilan iklim di bumi akan menimbulkan bencana. Untuk mengurangi resiko ini, satu-satunya cara adalah dengan melakukan daur ulang. Namun, jika kita hanya berkata tapi tak melakukannya, itu takkan ada gunanya. Setelah memahami prinsip pelestarian lingkungan, kita akan tahu bagaimana cara mengurangi jumlah sampah, dan mendaur ulangnya sehingga dapat dipergunakan kembali. Ini membutuhkan kebijaksanaan. Insan Tzu Chi sungguh penuh kebijaksanaan. Mereka mewujudkannya melalui tindakan. Mereka mewujudkannya melalui tindakan. Inilah welas asih insan Tzu Chi. Jika ingin hidup tenteram, kita harus menjadikan bumi ini sehat. Dengan demikian, bukan hanya kita yang hidup sejahtera, melainkan juga semua orang di dunia ini. Bila ingin semua orang hidup damai, kita harus berusaha agar bumi tak terluka. Bila ingin melindungi bumi, kita harus melestarikan lingkungan. Inilah lingkaran cinta kasih. Dengan welas asih dan kebijaksanaan, para Bodhisattva dunia menggunakan kedua tangan mereka untuk mengajarkan prinsip-prinsip yang luar biasa. Saat terinspirasi untuk melakukan usaha pelestarian lingkungan, mereka pun mengikrarkan tekad, lalu mulai mempraktikkannya. Inilah lingkaran cinta kasih universal. Kekaguman saya kepada relawan daur ulang Tzu Chi sungguh tak terlukiskan. Mereka semua bersumbangsih demi menyelamatkan bumi. Insan Tzu Chi Amerika Serikat juga memiliki hati penuh cinta kasih. Mereka tak tega melihat penderitaan warga Haiti. Di sana, yang terlihat hanyalah puing-puing dan tumpukan sampah. Warga Haiti tak memperhatikan sanitasi di lingkungan mereka. Mereka terbiasa membuang sampah sembarangan. Pascagempa, sering terjadi banjir di sana. Sekarang, kita tahu bahwa banjir sering terjadi karena warga selalu membuang sampah di selokan-selokan air sehingga selokan tersumbat. | |||
| |||
Pikirkanlah, saat hujan turun, apakah mungkin tak terjadi banjir? Karena itu, insan Tzu Chi segera memberikan bimbingan mengenai cara melestarikan lingkungan dan agar mereka tahu cara memilah sampah untuk didaur ulang menjadi barang yang dapat dipergunakan kembali. Mereka menunjukkan selimut yang dibuat dari daur ulang botol plastik. Para warga sungguh terkesan melihatnya. Kini, mereka tahu apa yang harus diperbuat. Para anak-anak di Haiti pun berkata “Saya takkan membuang sampah sembarangan lagi, akan saya simpan di kantong baju terlebih dulu.” “Setelah pulang sekolah nanti, saya akan beritahu orang tua saya agar tak membuang kemasan makanan sembarangan.” ”Kita harus membuang sampah di tong sampah.” Insan Tzu Chi sungguh adalah Bodhisatwa dunia. Mereka menggunakan berbagai cara untuk membimbing semua orang di dunia ini. Insan Tzu Chi menggunakan metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi orang-orang tersebut. Hal ini sungguh membuat orang tersentuh. Relawan daur ulang Tzu Chi di Taiwan juga demikian. Lihatlah apa yang insan Tzu Chi lakukan untuk menolong warga Haiti yang menderita dan bencana yang terus terjadi. Insan Tzu Chi berkontribusi bagi warga yang hidup menderita ini. Insan Tzu Chi sungguh adalah Bodhisatwa dunia. Bodhisatwa membabarkan Dharma di mana pun. Saya sungguh berterima kasih kepada relawan daur ulang di Taiwan. Jerih payah mereka selama 20 tahun ini tidak sia-sia. Jika tak ada relawan daur ulang, bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi ini? Singkat kata, kesadaran akan pelestarian lingkungan, kini amatlah penting. Saya sering berkata bahwa banyak orang selalu merasa tak puas. Sejujurnya, saya juga demikian. Namun, orang-orang merasa tak puas karena nafsu keinginan mereka, sedangkan saya merasa tak puas karena Bodhisattva dunia masih sangat sedikit. Saya berharap setiap orang dapat menginspirasi sepuluh, ratusan, bahkan ribuan orang. Jadi, saya juga “memiliki nafsu keinginan” agar dunia ini dipenuhi Bodhisatwa. Akhir kata, bumi akan selamat apabila dunia ini dipenuhi Bodhisatwa. Karena itu, kita harus giat menggalang Bodhisatwa dunia agar bumi dapat diselamatkan.
| |||
Diterjemahkan oleh: Erni & Hendry Chayadi | |||