Suara Kasih: Menyelami Dharma Melalui Da Ai TV

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

 

   Menyelami Dharma Melalui Program Da Ai TV

 

Bencana alam dan bencana akibat ulah manusia mendatangkan penderitaan
Melaporkan kebenaran dan membimbing setiap orang berjalan ke arah yang benar
Program Da Ai TV memperoleh penghargaan
Menyelami Dharma melalui program Da Ai TV

Sejak awal bulan September, wilayah Tiongkok terus diguyur hujan deras. Kali ini, hujan deras mengguyur wilayah yang sangat luas. Sichuan, Shaanxi, Henan, Chongqing, Hebei, Shandong, Shanxi, Qinghai, dan Gansu telah dilanda bencana banjir besar. Kita sungguh harus mawas diri, berhati tulus, serta berdoa semoga empat unsur alam dapat berjalan selaras.

Banyak bencana terjadi akibat ketidakselarasan unsur alam. Selain bencana alam, sesungguhnya bencana akibat ulah manusia juga tidak sedikit. Lihatlah, Yunani tengah mengalami kondisi ekonomi yang sangat sulit. Dana Moneter Internasional dan Uni Eropa menekankan Yunani melaksanakan langkah-langkah penghematan. untuk mendapatkan paket dana penyelamatan. Namun, warga setempat tak menyetujuinya. Bayangkanlah, negara telah berada di ambang kebangkrutan, namun manusia masih tidak bersatu hati, tidak sadar, dan enggan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi masalah. Mereka malah menggelar demonstrasi. Mereka sungguh harus berintrospeksi.

Sebagai warga negara setempat, hendaknya mereka sadar dengan kondisi negaranya. Selain itu, kita juga dapat melihat aksi unjuk rasa di Cile. Bahkan siswa pun ikut berunjuk rasa. Di manakah letak harapan kita? Kapankah pertikaian akan berhenti? Dunia ini penuh dengan bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Bagaimana manusia bisa hidup dengan tenang?  

 

Saya sungguh sedih melihatnya. Karena itu, dalam era sekarang diperlukan pemahaman atas benar dan salah. Saat melakukan sesuatu, kita harus mempertimbangkannya sebaik mungkin. Kita harus mengerahkan kekuatan dan bersumbangsih dengan segenap tenaga. Inilah hal yang boleh dilakukan di dunia.

Selama hal itu benar, maka lakukan saja; bila hal itu salah, janganlah kita melakukannya. Jadi, bagaimana kita membantu orang agar memiliki arah hidup yang benar? Apa yang harus kita lakukan agar dapat menenangkan orang lain? Kita memerlukan pendidikan dan budaya humanis. Da Ai TV dalah aliran jernih yang menayangkan berbagai program untuk disaksikan oleh semua orang. Berkat dedikasi yang penuh kesungguhan hati, kini mereka menerima penghargaan. Kita juga dapat melihat beberapa tahun ini, misi budaya humanis Tzu Chi, baik radio, televisi, maupun media cetak, semuanya memperoleh pengakuan. Karena itu, saya sungguh bersyukur.

Pengakuan ini adalah buah yang kita terima, yang terpenting adalah benih yang kita tanam. Ini semua berkat kerja keras dan kontribusi sepenuh hati dari banyak orang. Menarik sekali mengetahui bahwa tujuan utama Da Ai TV adalah membangkitkan kebajikan dan membimbing orang untuk berbuat baik.

Misi budaya humanis Tzu Chi senantiasa melaporkan kebenaran dan membimbing setiap orang agar berjalan ke arah yang benar. Kehidupan ini tidaklah kekal. Karena itu, kita harus segera melakukan hal yang ingin dilakukan. Bila tidak, maka akan terlambat. “Saya menyaksikan ceramah Master di Da Ai TV. Saya mengingat semuanya. Setelah itu, saya pun mempraktikkannya. Berkah harus diciptakan sendiri dan bukan dari meminta. Setelah menyaksikan Da Ai TV, setiap hari saya melakukan daur ulang. Melakukan daur ulang bisa menyelamatkan bumi. Pendapatan dari hasil daur ulang dapat digunakan untuk membantu orang. Saya merasa bahagia bukan karena pendapatan yang saya peroleh. Saya memberikan hasil pendapatan daur ulang kepada Tzu Chi untuk berbuat baik. Semakin banyak yang dijual, saya merasa semakin bahagia. Saya ingin memberi lebih banyak kepada Tzu Chi. Kebahagiaan terbesar diperoleh dari kebajikan. Dengan melakukan ini, saya bisa menciptakan manfaat bagi masyarakat dan melimpahkan pahala kepada putra saya. Saya berharap ia dapat merasakan kasih sayang saya kepadanya,” kata salah satu pemirsa.  

Untuk menyelaraskan empat unsur alam, yang terpenting adalah kita harus menyelaraskan pikiran manusia terlebih dahulu. Bila setiap orang memiliki tujuan dalam hidupnya, maka mereka tidak akan terbelenggu dan melakukan kesalahan. Saat menginginkan sesuatu, mereka akan bertikai demi mendapatkannya dan saat tidak menginginkannya, mereka akan membuangnya. Kehidupan seperti ini sungguh mengkhawatirkan.

Kerisauan tentang memperoleh dan kehilangan adalah noda batin. Saat bersumbangsih bagi masyarakat, segala hal dan orang yang kita temui juga akan menimbulkan kerisauan. Sedikit orang dan hal saja bisa mendatangkan banyak kerisauan. Terlebih lagi, ada begitu banyak orang di dunia. Apa yang harus kita lakukan agar dalam era saat ini setiap orang bisa memahami hal yang benar dan salah? Apa yang harus kita lakukan agar dalam masa penuh bencana ini setiap orang bisa menumbuhkan welas asih? Hal ini sungguh sulit. Karena itu, saya selalu merasa diri saya bagai seekor semut di kaki Gunung Sumeru. Saya sungguh tak berdaya. Meskipun demikian, saya tidak boleh menyerah. Untuk mendaki Gunung Sumeru, saya membutuhkan lebih banyak tenaga. Bodhisatwa sekalian, Buddha dan Bodhisatwa datang ke dunia untuk membimbing kita agar menyadari kebenaran. Keselamatan dunia ini berkaitan dengan setiap orang.

Agar dunia dapat selamat, setiap orang harus memikul tanggung jawab. Dunia ini penuh dengan bahaya karena setiap orang terlalu egois dan tidak membuka hati untuk bersumbangsih bagi dunia. Mereka hanya risau dengan segala hal yang terjadi di depan mata dan tidak memikirkan masa depan. Kalian semua memiliki generasi penerus. Adakah kalian memikirkan hal ini? Singkat kata, inilah pandangan sempit manusia awam. Melihat Da Ai TV, misi kesehatan, misi pendidikan Tzu Chi memperoleh penghargaan, saya sungguh merasa bersyukur.

Apakah begini sudah cukup? Tidak. Kita harus lebih bekerja keras. Kita membutuhkan kerja keras lebih banyak orang agar Empat Misi Tzu Chi dapat bermanfaat bagi lebih banyak orang. Ini semua membutuhkan pendidikan dan budaya humanis yang dapat menyucikan batin manusia. Setiap orang memikul tanggung jawab yang besar.

Baiklah. Kita harus memanfaatkan waktu. Untuk menjalankan tanggung jawab yang begitu besar, setiap orang harus lebih bersatu hati dan menghimpun kekuatan. Ingatlah bahwa masalah dunia jauh lebih penting daripada masalah pribadi. Bila setiap orang dapat bersumbangsih seperti ini, maka kita akan dapat memikul tanggung jawab. Setiap orang harus memikul tanggung jawab. Dengan demikian, saya yakin bencana di dunia akan berkurang dan masyarakat akan hidup harmonis. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia. 

 

 
 

Artikel Terkait

Bersyukur dan Berbagi Kasih

Bersyukur dan Berbagi Kasih

09 Februari 2011
Bertempat di Lapangan Bulu Tangkis Sekolah Chandra Kusuma, pada tanggal 16 Januari 2011, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Medan mengadakan acara Syukuran Penuh Kasih.
Menanamkan Budi Pekerti Sejak Dini

Menanamkan Budi Pekerti Sejak Dini

28 Desember 2016

Kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen menanamkan budi pekerti bagi anak-anak sejak usia dini selama setahun dan ditutup dengan acara gathering penutupan kelas pada 4 Desember 2016 di Depo Pelastarian Lingkungan Mandala diikuti sebanyak 33 murid bersama orang tuanya.

Banjir Sentani: Merajut Berkah di Danau Sentani

Banjir Sentani: Merajut Berkah di Danau Sentani

02 April 2019
Setelah cuaca bersahabat, dengan  menggunakan speed boat relawan Tzu Chi menuju daerah Putali (27/03/19). Di desa di pinggiran Danau Sentani ini relawan memberikan bantuan bagi 30 warga.
Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -