Suara Kasih : Satu Hati Ciptakan Berkah

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

Bersatu Hati dalam  Menciptakan Berkah
 

Mengadakan kamp bagi para pengusaha
Melenyapkan ketamakan demi memperoleh kedamaian batin
Semua orang bersatu hati dan memiliki niat baik
Mengasihi semua orang di dunia

Setiap hari adalah hari bersejarah. Pada tanggal 27 Maret 2009, di Aula Jing Si, saya bersama dengan para pengusaha dari seluruh dunia membahas tentang penyebab terjadinya krisis ekonomi dan selama puluhan tahun ini banyak orang terus diimbau untuk meminjam dana. Semakin besar dana yang dipinjam, semakin besar pula usaha seseorang dan ini menandakan keberhasilan mereka.

Sesungguhnya, besarnya sebuah usaha sama dengan besarnya utang yang mereka pikul. Karena itu, saya sering berkata bahwa hendaknya setiap orang menjalankan usaha sesuai dengan jumlah uang yang dimiliki. Janganlah kita merencanakan sebuah proyek yang besar lalu meminjam uang dari orang lain untuk mengerjakannya.

Kini banyak pengusaha yang telah mempraktikkan hal itu. Kemarin, kamp bagi para pengusaha telah berakhir dengan lancar. Kali ini, pengusaha yang mengikuti kamp berjumlah lebih dari 200 orang. Ditambah insan Tzu Chi dari Taichung yang mengoordinir kamp ini, total jumlah mereka adalah 400 orang lebih.

Mereka memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Saat berada di dalam kereta api, mereka mengimbau setiap orang untuk bertobat, bervegetarian, dan menyelami Sutra. Setelah tiba di Hualien, pemimpin dari keempat misi Tzu Chi berbagi dengan mereka mengenai cara menjalankan 4 misi Tzu Chi di tengah masyarakat. Dalam setiap misi yang diemban, harus terdapat budaya humanis serta cara melenyapkan ketamakan dan cara mengendalikan nafsu makan.

Di antara para peserta, ada seorang wanita yang mengalami kesulitan untuk melenyapkan nafsu keinginannya. Ia menulis sesuatu di dalam buku catatannya. Dia menulis: “Saya tak mampu melenyapkan ketamakan.” “Tadi saat mengambil kata perenungan, saya sungguh tidak menyangka isinya adalah tentang melenyapkan ketamakan. Jadi, saya merasa bahwa saya harus berusaha melenyapkan ketamakan saya,” katanya. Karena adanya jalinan jodoh, ia mendapatkan kata perenungan itu. Saya percaya kata perenungan tersebut dapat membantunya terbebas dari ketamakan yang membelenggu sehingga ia dapat memperoleh kedamaian batin.

Ada pula seorang mantan direktur Kantor Informasi Pemerintah, Tuan Lin Chia Llung. Saat mengikuti kamp kemarin, ia juga berbagi bahwa belakangan ini ia sering mendengar saya berkata, “Tiada waktu lagi.” Ia sering menyaksikan Da Ai TV dan berpikir mengapa saya berkata “tiada waktu lagi” karena di mana pun bencana terjadi, insan Tzu Chi akan segera bergerak untuk menyalurkan bantuan. Selain itu, insan Tzu Chi tersebar di seluruh Taiwan. Semangat dan cinta kasih mereka memenuhi seluruh Taiwan. Sumbangsih mereka dapat disaksikan oleh seluruh dunia melalui pancaran satelit.

Mengapa saya berkata “tiada waktu lagi”? Sesungguhnya, di Taiwan, Da Ai TV masih merupakan televisi kabel. Jadi, bagi orang yang tak memasang televisi kabel, mereka tidak dapat menyaksikan Da Ai TV. Jadi, tidak semua orang dapat menyaksikan Da Ai TV. Jadi, kemarin ia berkata bahwa jika Da Ai TV adalah televisi nirkabel, maka akan lebih banyak orang dapat menyaksikannya. Di Taiwan yang hanya sebuah pulau kecil saja masih banyak orang yang tidak mengetahui tentang Tzu Chi.

Adakalanya saya merasa sangat tidak berdaya. Tapi, janganlah kita menyerah, melainkan harus bekerja keras agar setiap keluarga dapat menyaksikan Da Ai TV sehingga batin mereka tersucikan. Banyak pemirsa yang memberikan respon positif setelah menyaksikan Da Ai TV. Contohnya sebuah kedai sarapan di Taichung. Setelah menyaksikan Da Ai TV, pemilik kedai tersebut memutuskan untuk mendonasikan pemasukannya selama 2 hari kepada Tzu Chi. Saat pelanggan mengetahui hal ini, banyak dari mereka  yang membeli lebih banyak dan menolak uang kembaliannya.

Beberapa pengusaha juga turut membantu kami. Contohnya pengusaha beras. Saat mengetahui kegiatan ini, mereka memberikan sekarung beras untuk membantu kami. Sesungguhnya banyak warga masyarakat
yang memerhatikan bencana di Jepang dan sangat ingin membantu mereka. Lihatlah, di masyarakat kita masih ada banyak orang yang memiliki cinta kasih. Sungguh komunitas yang luar biasa. Ada pula Bapak Chang, manajer sebuah perusahaan logistik di Taichung. Setelah menyaksikan Da Ai TV, ia segera mengimbau para stafnya untuk berdana bagi warga Jepang. “Dapat membantu orang lain adalah hal yang membahagiakan. Selain itu, kami juga merasa bahwa dapat turut berpartisipasi dalam penggalangan dana ini adalah berkah bagi kami,” kata Bapak Chang.

Jadi, jika semua orang memiliki niat baik dan dapat bersatu hati, maka kita dapat menciptakan berkah. Jika hubungan antarmanusia tak harmonis, maka akan terjadi banyak konflik. Kita sungguh harus mawas diri. Semakin banyak konfik, semakin banyak pula karma buruk yang tercipta. Karena itu, kita harus menjaga hati dengan baik. Dengan demikian,barulah kita dapat mengurangi karma buruk. Dengan terus menciptakan berkah dan membuka hati, maka hati manusia akan harmonis, iklim akan berjalan selaras, dan setiap orang akan dapat menyelami Dharma.

Saya sering berkata bahwa kita harus memiliki hati Buddha dan mempraktikkan Dharma. Setiap orang harus menyelami Sutra dan memahami kebijaksanaan Buddha. Dengan mempraktikkan Dharma, semua orang dapat saling menolong dan kebijaksanaan pun bertumbuh. Dengan demikian, bukankah dunia ini akan penuh dengan Bodhisatwa yang berkesadaran?

Bukankah dunia ini akan menjadi Tanah Suci? Ini adalah dunia ideal bagi kita semua. Kini yang paling diperhatikan orang banyak adalah kondisi di Jepang. Sejak kamis lalu, insan Tzu Chi telah berangkat ke Prefektur Iwate. Program berita Da Ai TV maupun acara lainnya banyak melaporkan kegiatan Tzu Chi di sana. Kali ini Georgina Fang dari TVBS juga berangkat bersama tim bantuan Tzu Chi. Laporan khususnya akan ditayangkan pada hari Minggu ini. Meski daerah di sana mengalami kerusakan parah dan banyak orang menderita karenanya, namun kita dapat melihat kehangatan dan cinta kasih di sana.

Semoga setiap orang dapat lebih memerhatikan sumbangsih Tzu Chi di Jepang dan lebih sering menyaksikan Da Ai TV. Da Ai TV memikul tanggung jawab untuk melaporkan sumbangsih Tzu Chi agar setiap orang tahu bahwa tetes demi tetes sumbangsih mereka telah kita gunakan untuk membantu orang yang membutuhkan. Inilah perwujudan Bodhisatwa dunia yang paling nyata. Saya sungguh tersentuh melihatnya.

Para Bodhisatwa sekalian, kalian harus menyaksikan Da Ai TV karena semua programnya bertujuan untuk menyucikan batin manusia. Semua laporan beritanya mengandung kebenaran dan membimbing ke arah yang benar. Tak ada berita gosip maupun berita yang tak benar. Semoga kalian lebih bersungguh hati dan mengimbau orang lain untuk menyaksikan Da Ai TV. Diterjemahkan oleh: Lena

 
 

Artikel Terkait

Di Tengah Kepasrahan

Di Tengah Kepasrahan

09 September 2013 Melihat perjuangan Turima yang begitu gigih dan teguh dalam menghadapi keterbatasan-keterbatasan, dan memperjuangkan nafkah bagi dirinya dan Sani.
Berbagi Kasih di Panti Jompo Harapan Kita

Berbagi Kasih di Panti Jompo Harapan Kita

07 Desember 2023

Komunitas relawan Tzu Chi APP Sinar Mas Regional Sumatera Selatan melakukan kunjungan kasih ke Panti Jompo Harapan Kita di Jalan Sosial KM 5 Palembang, Sabtu (25/11/23). 

Baksos Kesehatan Tzu Chi untuk Warga Desa Takari, NTT

Baksos Kesehatan Tzu Chi untuk Warga Desa Takari, NTT

15 April 2021

Tim Medis Tzu Chi Memberikan pelayanan pengobatan untuk warga korban banjir bandang di Takari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu, 14 April 2021.

Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -