Suara Kasih : Senantiasa Berbuat Bajik

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

Senantiasa Berbuat Bajik
dan Menciptakan Berkah
 

Radiasi nuklir telah menyebar ke angkasa
Bertobat dari ketersesatan dan bervegetarian
Menggalang cinta kasih bagi korban bencana
Senantiasa berbuat bajik dan menciptakan berkah

Kondisi Jepang sungguh memprihatinkan. Tiga bencana besar, yaitu gempa bumi, tsunami, dan radiasi nuklir melanda wilayah timur laut Jepang. Ini adalah bencana yang besar. Beberapa hari lalu, wilayah Shizuoka juga diguncang gempa dahsyat. Sungguh, di dunia ini, kita tidak pernah tahu kapan bencana akan terjadi.

Setelah Perang Dunia ke-2 berakhir, warga Jepang bekerja keras demi mengembangkan industri, teknologi, dan perekonomian mereka. Karena itu, pembangkit listrik tenaga nuklir dan kilang minyak di Jepang sangat maju sehingga mendatangkan keuntungan yang besar bagi warga Jepang. Namun, mereka tidak menyadari krisis di balik pengembangan industri. Lihatlah bencana yang terjadi tanpa henti. Ini semua akibat kegelapan batin yang telah berakar dalam pikiran manusia. Saat batin manusia tercemar, maka lingkungan akan tercemar juga.

Saya sering mengulas tentang karma kolektif semua makhluk. Namun, manusia tidak memahami dan menyadarinya. Mereka hanya mendengar tapi tak memahaminya. Apakah mereka paham apa yang dimaksud dengan karma kolektif semua makhluk? Sebagian besar orang terbuai oleh kesenangan duniawi.

Tidaklah cukup jika hanya sebagian kecil orang saja yang sadar. Karena itu, Buddha mengajarkan kita agar tak hanya melatih diri, namun juga memberi manfaat bagi semua orang. Tidaklah cukup jika hanya kita yang menyadari kebenaran. Kita harus membantu lebih banyak orang agar menyadari prinsip kebenaran dan menciptakan berkah bagi masyarakat. Inilah cara kita menciptakan berkah. Orang yang menyadari berkahnya akan berusaha untuk menciptakan berkah. Buddha mengajarkan kita untuk membabarkan Dharma demi memberi manfaat bagi semua orang. Jika setiap orang di dunia dapat sadar dan menerima ajaran Buddha, maka mereka akan bertobat dan sadar dari ketersesatan dan perbuatan yang salah. Dengan demikian, setiap orang pasti akan lebih mawas diri dan berhati tulus. Semoga setiap orang dapat bervegetarian dan bertobat. Kita harus bervegetarian dengan hati yang murni serta berdoa dengan hati yang tulus. Inilah yang harus diterapkan oleh setiap orang di dunia. Meski setiap hari saya berbicara demikian dan kalian mendengarkannya, namun apakah kalian telah mempraktikkannya dan mengintrospeksi diri?

Lihatlah, setiap hari Jepang dilanda bencana. Janganlah kita berpikir bahwa bencana ini hanya menimpa Jepang. Kini radiasi nuklir telah menyebar ke angkasa sehingga akan berdampak pada banyak negara. Saya bukan ingin membuat kalian panik. Saya berharap setiap orang dapat sadar dan melindungi diri. Kini kita harus memanfaatkan waktu untuk mengimbau setiap orang agar menciptakan berkah. Inilah yang harus kita lakukan sekarang. Kita hendaknya bersama-sama menciptakan berkah, saling mengasihi dan membantu, serta berdoa dengan hati yang tulus. Janganlah kita meremehkan kekuatan dari ketulusan hati setiap orang. Semua orang hendaknya bersatu hati dan berdoa dengan penuh ketulusan.

Kita dapat melihat insan Tzu Chi di seluruh dunia telah bergerak untuk menyalurkan bantuan ke Jepang. Saya sering berkata bahwa yang kita pentingkan bukan dana, melainkan menginspirasi orang-orang sehingga mereka bersedia berdana dengan hati penuh cinta kasih. Kita juga dapat melihat anak-anak di TK Tzu Chi di Kaohsiung yang sangat polos dan dapat merasakan penderitaan orang lain. Bahkan anak-anak TK pun dapat merasakannya, mengapa kita tidak? Lihatlah, betapa polosnya hati anak-anak. Kita juga harus memiliki kesabaran seperti unta dan berpegang teguh pada tekad untuk membabarkan Dharma dan menggalang Bodhisatwa dunia.

Saya sungguh berharap setiap orang dapat memiliki hati yang tulus. Jika dapat membangkitkan niat bajik dalam diri setiap orang, maka mereka akan berbuat kebajikan. Inilah yang saya harapkan. Lihatlah, bencana di wilayah timur laut Jepang yang terus terjadi. Melihat berbagai bencana yang terjadi, bolehkah kita tak sadar dan tak memetik hikmahnya? Karena itu, setiap orang harus bersungguh hati. Beberapa hari ini, saya terus mengadakan konferensi video dengan insan Tzu Chi di Jepang. Adakalanya kami mengadakan konferensi dua kali dalam sehari. Meski masih terjadi gempa bumi susulan di Tokyo, namun para relawan tetap bekerja keras untuk mempersiapkan penyaluran bantuan.

Beberapa hari lalu, mereka telah tiba di lokasi bencana. Sesungguhnya, sangat sulit bagi mereka untuk tiba di lokasi bencana karena ada jalan yang terputus ataupun ditutup. Karena itu, sehari sebelum berangkat, para relawan mengunjungi parlemen Jepang untuk menjelaskan bahwa Tzu Chi mendapatkan status konsultatif khusus dari Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, serta cara penyaluran bantuan Tzu Chi adalah harus diberikan langsung kepada penerima bantuan.

Kali ini juga demikian. Demi penyaluran bantuan kali ini, para relawan harus mengatasi berbagai kesulitan. Mereka mengendarai mobil sejauh 130 kilometer. Saat diberhentikan oleh polisi, insan Tzu Chi Jepang segera berkomunikasi dengan mereka dan menunjukkan surat-surat, serta memberi tahu bahwa mereka telah mendapatkan izin untuk masuk ke wilayah itu. Setelah mengetahui tujuan kita, polisi tersebut pun memberi izin kepada kita serta memberikan kartu untuk melewati jalan tol selama sebulan.

Untuk itu, saya sungguh berterima kasih. Setiap hari relawan Tzu Chi bolak balik untuk mengantarkan makanan 2 kali dalam sehari bagi para korban bencana di desa tersebut. Saya sungguh berterima kasih kepada para warga Jepang yang telah mendaftarkan diri untuk menjadi relawan. Dengan begitu, mereka dapat dibagi dalam beberapa tim untuk pergi ke lokasi bencana. Kita sungguh membutuhkan lebih banyak orang yang penuh dengan kesungguhan hati dan cinta kasih.

Semua orang hendaknya bersatu hati untuk berdoa bagi warga Jepang serta membangkitkan cinta kasih dalam hati. Selain berdoa bagi mereka agar bebas dari bencana, kita harus turut merasakan penderitaan mereka serta mengimbau setiap orang agar berbuat bajik. Jika setiap orang di dunia memiliki niat yang baik, maka kita akan dapat menciptakan banyak karma baik dan mengurangi karma buruk. Untuk itu, kita harus menginspirasi setiap orang agar cinta kasih mereka terbangkitkan. Diterjemahkan oleh: Lena

 
 

Artikel Terkait

Training Relawan: Kata Perenungan, Kata Kebijaksanaan

Training Relawan: Kata Perenungan, Kata Kebijaksanaan

05 April 2013 Kata perenungan diciptakan oleh Master Cheng Yen sendiri dengan menggunakan sepenuh jiwanya. Jiwa welas asih Master memancarkan energi kebijaksanaan dalam kata perenungan tersebut. Sehingga kata perenungan Master memiliki makna yang sangat besar dan mendalam untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tempat Berteduh untuk Keluarga Nenek Si’ah

Tempat Berteduh untuk Keluarga Nenek Si’ah

14 Maret 2024

Relawan Tzu Chi di Xie Li Bangka Belitung (Babel) membantu perbaikan rumah keluarga Nenek Si’ah di Dusun Belit, Desa Dendang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat. Rumah yang telah diperbaiki diserahterimakan pada Jumat (1/3/24).

Sui Mo Zhu Fu: Bisa Karena Tekad

Sui Mo Zhu Fu: Bisa Karena Tekad

16 Januari 2012 Pemberkahan Akhir Tahun juga merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh relawan dan donatur Tzu Chi, karena pada saat itu mereka akan menerima langsung angpau dan doa dari Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi.
Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -