Suara Kasih : Tanggung Jawab Melindungi Bumi
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News Judul Asli: Tanggung Jawab Melindungi Bumi Menyucikan kembali dunia yang penuh kekeruhan
| |||
Saya sering berkata kepada kalian bahwa kita harus mawas diri dan berhati tulus. Setiap orang harus menyucikan hati dan pikiran karena dunia ini penuh dengan kekeruhan. Lebih dari 2.000 tahun yang lalu, Buddha telah berkata tentang Lima Kekeruhan. Lima Kekeruhan tersebut adalah kekeruhan usia, pandangan, makhluk hidup, noda batin, dan kalpa. Inilah Lima Kekeruhan. Keruh artinya tidak bersih. Mengapa kini banyak bencana terjadi di dunia? Buddha berkata bahwa hal ini akan terjadi ketika dunia memasuki kalpa kerusakan. Mengapa ada kalpa kerusakan? Karena pikiran manusia telah diliputi kekeruhan. Pikiran manusia yang keruh mengakibatkan ketidakstabilan iklim dan pencemaran udara. Pencemaran udara adalah akibat dari aktivitas sehari-hari manusia. Lihatlah, manusia terus menyedot minyak bumi, menambang, dan menebang pohon. Ini adalah karma kolektif semua makhluk. Pada tanggal 21 Oktober lalu, Taiwán terkena dampak Topan Megi dan wilayah Yilan, Luodong, serta Suao dilanda banjir. Keesokan harinya, insan Tzu Chi di Hualien segera bergerak untuk mempersiapkan bantuan bagi para korban bencana. Saat tiba di stasiun kereta api, kepala stasiun datang menemui saya. Maka saya berkata padanya, “Terima kasih atas bantuan Anda dalam penyaluran bantuan ke Suao kali ini. Anda telah menambah gerbong khusus untuk mengangkut barang bantuan Tzu Chi. Terima kasih.” Saat itu, barang bantuan telah siap dan harus segera diantar ke Suao dengan kereta api. Kepala stasiun segera menambah 2 gerbong khusus untuk mengangkut barang bantuan bagi para korban bencana. Jadi, saya mengucapkan terima kasih kepadanya. Kepala stasiun menjawab, “Sudah seharusnya. Di mana pun bencana terjadi, insan Tzu Chi segera bergerak untuk menolong. Saya sangat tersentuh akan hal ini. Jadi, dapat turut bersumbangsih bagi para korban bencana, saya merasa lebih tenang.” | |||
| |||
Saudara sekalian, mungkin kalian sangat sulit menerima hal ini. Kalian telah bekerja keras demi memiliki rumah yang nyaman dan segala perlengkapan rumah yang bagus. Namun, saat banjir melanda, kalian tak sempat memindahkan barang-barang tersebut ke tempat yang lebih aman sehingga semuanya rusak. Inilah ketidakberdayaan kita. Karena itu, saya terus mengimbau setiap orang agar hidup rajin dan hemat. Kita juga harus mengurangi emisi karbon. Kita harus menghargai setiap barang yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari. Setiap barang memiliki usia. Jika kita dapat menghargainya, maka usia barang tersebut akan lebih panjang. Namun, bila kita tak menghargainya, kita mungkin akan langsung mengeluh setelah membelinya, kemudian membuangnya dan segera mencari barang yang lebih baru. Karenanya, produksi barang terus meningkat dan setiap orang terus berbelanja. Hal yang dapat kita lakukan sekarang adalah mengumpulkan dan mendaur ulang barang–barang tersebut serta mengimbau setiap orang untuk menjaga kebersihan barang daur ulang. Inilah yang dimaksud menjaga kebersihan mulai dari sumbernya. Dengan begitu, barang-barang ini dapat kita kumpulkan dalam kondisi bersih. Botol-botol plastik yang kita kumpulkan dapat diolah menjadi benang untuk membuat selimut, pakaian, dll. Dengan demikian, kita tak perlu terus menyedot minyak bumi. Tadi, Relawan Chen berkata bahwa dalam waktu dua setengah bulan, kita dapat mengumpulkan 400 ribu botol plastik. Setelah menerima botol plastik dan plastik-plastik yang bersih, Da Ai Technology akan mengolah barang daur ulang yang dikumpulkan oleh para relawan menjadi produk ramah lingkungan. Jika kita tak memberi tahu, tak akan ada orang yang percaya bahwa produk ini berasal dari barang-barang daur ulang yang dikumpulkan oleh para relawan Tzu Chi. Dengan penuh kesungguhan, mereka memilah dengan teliti. Bagian yang terkena sedikit kotoran atau tinta cetakan akan dipisahkan. Para relawan sangat teliti dalam memilah barang daur ulang. Andai saja kita dapat menyebarkan semangat ini ke seluruh dunia, tak hanya di Taiwan saja. | |||
| |||
Ini merupakan cara untuk melindungi bumi. Jika bukan berkat kalian yang mengulurkan tangan dan membungkukkan badan untuk melakukan daur ulang, mana mungkin saya mampu mencapai semua ini? Kalian semua sungguh adalah Bodhisatwa yang menyelamatkan dan melindungi bumi. Untuk itu, saya berterima kasih kepada semua Bodhisatwa daur ulang. Semoga melalui kegiatan daur ulang Tzu Chi, bumi dapat menjadi lebih sehat dan emisi karbon dapat berkurang sehingga pencemaran udara dapat menurun dan Empat Unsur Alam dapat kembali selaras. Ketika Empat Unsur Alam berjalan selaras, maka iklim akan bersahabat dan semua orang dapat hidup damai. Semoga setiap orang dapat senantiasa bersumbangsih dengan penuh cinta kasih dan senantiasa mengembangkan cinta kasih dalam hati. Tadi, di posko daur ulang saya mendengar kisah seorang relawan daur ulang yang berhenti mengonsumsi obat terlarang setelah 17 tahun. Hal ini sungguh tidak mudah. Hal ini berkat pendampingan relawan Tzu Chi yang penuh cinta kasih tanpa pamrih. Dedikasi setiap relawan sungguh membuatnya tersentuh dan menyadarkannya bahwa ia harus menjadi orang yang berguna dan dapat membuat keluarga maupun masyarakat merasa tenang. Selain itu, ia juga harus bertanggung jawab atas keluarga, masyarakat, dan dunia. Saya sering berkata bahwa setiap orang memikul tanggung jawab atas dunia ini. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini merupakan tanggung jawab kita semua. Terima kasih atas dedikasi jangka panjang kalian yang penuh cinta kasih. Dengan penuh ketulusan, saya mengucapkan terima kasih dan mendoakan kalian. Diterjemahkan oleh: Lena | |||
Artikel Terkait
Salah Satu yang Berkesan di Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-134
12 Oktober 2022Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-134 ini memang sudah usai, namun banyak kisah mengharukan yang bisa diceritakan, salah satunya bagaimana para relawan menjangkau para pasien di luar pulau.
“Through History Exhibitionâ€
18 Desember 2013 Bersama-sama mewariskan sejarah bukan berarti relawan Zhen Shan Mei jadi istirahat tapi karena kita pelaku sejarah. Contoh pada misi amal kita tidak bisa selalu menemani tapi relawan pemerhati yang menjalankan kasus tersebut dapat menemani setiap hari, dan pasti menemukan kisah indah untuk dibagikan.Mengajarkan Calistung (Baca, Tulis, Hitung) di Kampung Gubukan
16 Oktober 2023Prihatin dengan anak-anak yang berada di Kampung Gubukan, Tandes, Surabaya, relawan Tzu Chi Surabaya mengajarkan Calistung (Baca, Tulis, Hitung). Relawan berharap agar anak-anak Kampung Gubukan dapat membaca dan menulis.