Suara Kasih : Usaha Pemulihan di Haiti
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai NewsJudul Asli: Usaha Pemulihan di Haiti Karma buruk kolektif mengakibatkan terjadinya bencana | |||
Setiap hari, kita berdoa semoga masyarakat harmonis dan dunia bebas dari bencana. Namun, bencana masih saja terjadi tanpa henti. Inilah buah dari karma buruk kolektif semua makhluk. Meski manusia sangat kecil di alam semesta, namun karma yang diciptakannya berkekuatan sangat besar. Karena itulah, bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia terus terjadi. Intropeksi Diri dan Berdoa dengan Hati yang Tulus Saat melihat penderitaan, kebijaksanaan dan cinta kasih kita akan terbangkitkan sehingga secara alami kita akan tergerak untuk mengulurkan tangan. Inilah yang disebut Bodhisatwa, yang tercerahkan dan penuh welas asih. Mereka adalah makhluk yang telah sadar sehingga memiliki tekad dan ikrar yang luhur. Jika setiap orang memiliki tekad dan niat yang baik, bukankah bencana akibat ulah manusia takkan lagi terjadi? Dengan demikian, kita akan dapat menghimpun kekuatan untuk membantu korban bencana alam di belahan dunia mana pun. Saat kita bersatu hati membantu korban bencana alam, cinta kasih yang kita curahkan akan membuat para dewa tersentuh. Dengan sendirinya, empat unsur alam akan berangsur-angsur kembali berjalan selaras dan dunia akan bebas dari bencana. Inilah yang disebut lingkaran cinta kasih dan kebajikan. Dengan adanya lingkaran ini, maka secara alami, unsur alam akan berjalan selaras. Ini bagaikan sebuah roda. Kita harus memutar roda Dharma untuk menyucikan hati manusia. Dengan demikian, maka dengan sendirinya unsur alam akan kembali berjalan selaras. Agar unsur alam kembali berjalan selaras dan hati manusia tersucikan, kita harus memutar roda Dharma. | |||
| |||
Namun, ketidakstabilan politik telah berdampak buruk pada perekonomian negara sehingga selama puluhan tahun ini warga hidup dalam keterbatasan. Terlebih lagi, bencana sering terjadi di negara ini. Memikul Tanggung Jawab Pada bulan November tahun itu, insan Tzu Chi menjejakkan kaki di negara ini dan melihat bahwa warga setempat hidup sangat menderita. Bangunan-bangunan pun dikerjakan dengan sederhana dan kualitasnya sangat rendah. Karena itu, setelah mendengar kabar bahwa Haiti dilanda gempa berkekuatan 7 SR, kita pun merasa sangat khawatir. Insan Tzu Chi Amerika Serikat pun segera memikul tanggung jawab untuk membantu Haiti. Mereka langsung berangkat ke negara ini untuk menyalurkan bantuan. | |||
| |||
Namun, mereka tak mengerti arti dari “Bodhisatwa dunia. Mereka hanya menjalankan perintah Tuhan. Mereka hanya tahu bahwa Tuhan menghendaki manusia berbuat baik. menganggap orang yang membantu sesama adalah malaikat. Karena itu, mereka menyebut insan Tzu Chi sebagai malaikat. Kini, insan Tzu Chi juga tengah membabarkan Dharma di negara ini. Dengan menggunakan kebijaksanaan, mereka menjelaskan arti Bodhisatwa kepada warga setempat. Istri dari Tuan Ben Constant, penanggung jawab stadion setempat, dapat memahami penjelasan insan Tzu Chi. Ia berkata, “Dulu saya berpikir bahwa malaikat yang mengutus saya untuk membantu orang lain.” “Setelah belajar dari Tzu Chi, saya baru memahami bahwa Bodhisatwa berinisiatif menolong orang lain karena cinta kasih terbit dari dalam hatinya,” katanya. Bodhisatwa bersumbangsih dengan sukarela dan menganggapnya sebagai hal yang sudah seharusnya. Pemahaman ini membuatnya terinspirasi. Sebelum Haiti diguncang gempa, ia hidup dalam kemapanan. Namun, akibat bencana alam kali ini, ia kehilangan harta bendanya dan tinggal di tenda pengungsian. Meski demikian, ia tetap berpandangan positif dan bersedia membantu. Ia dan suaminya berusaha mencari bantuan untuk menolong para korban bencana alam. Mereka juga telah banyak membantu Tzu Chi. Berkat bantuan Tuan Ben Constant, insan Tzu Chi dapat melaksanakan pendistribusian berskala besar dengan lancar di stadion setempat. Pelatihan relawan juga diadakan di ruang bawah tanah stadion tersebut. Empat sesi pelatihan relawan yang dihadiri lebih dari 300 orang terlaksana berkat bantuan suami istri tersebut. Dulu sang istri menganggap dirinya diutus, kini ia memahami bahwa niat untuk menolong orang lain itu timbul dari dalam lubuk hati sendiri karena adanya semangat misi. Inilah pandangannya sekarang. Untuk Haiti yang Lebih Baik Semoga kondisi Haiti dapat segera pulih. Jika kita dapat membimbing warga untuk berjalan di jalan yang benar dan memulai hidup baru, saya yakin negara mereka akan kembali indah dan damai seperti dulu. Jika mereka dapat memahami pentingnya menghargai alam dan melindungi bumi serta berlapang dada dan saling mengasihi, maka konflik antar sesama takkan lagi terjadi. Setiap hari kita berdoa semoga Haiti memiliki masa depan yang cerah dengan masyarakat yang harmonis dan saling mengasihi sehingga negara ini bebas dari bencana. Inilah doa kita bagi Haiti setiap hari. Insan Tzu Chi di seluruh dunia bersatu hati memerhatikan dan mencurahkan cinta kasih kepada warga Haiti. Semoga mereka dapat segera keluar dari kesulitan. Inilah harapan kita semua. | |||
Diterjemahkan oleh: Erni & Hendry Chayadi | |||
Artikel Terkait
Semangat Cinta Kasih Barisan Tzu Ching
24 November 2015Suara Kasih: Mewariskan Sejarah
25 Februari 2012 Dalam menjalani latihan, diperlukan kesatuan hati dan keharmonisan agar dapat menunjukkan ketulusan hati dalam menyelami Dharma. Saat ada banyak orang yang menyelami Dharma dengan penuh ketulusan, maka kesatuan hati setiap orang ini akan menjadi kekuatan doa yang dapat terdengar oleh para Buddha.Penantian yang Berbuah Manis
02 September 2015Penantian Muhammad Muslim untuk mendapatkan pengobatan pada matanya menjadi kenyataan saat insan Tzu Chi mengadakan Bakti Sosial Katarak gratis bekerja sama dengan Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP) pada Minggu, 23 Agustus 2015 di Priangan Medical Center, Jl. Nana Rohana No. 37, Bandung.