Sudahkan Kita Pede Hari Ini?
Jurnalis : Hendra Gunawan (He Qi Barat), Fotografer : Hendra Gunawan (He Qi Barat)Pede adalah sikap mensyukuri segala yang kita miliki sekarang dan yakin bahwa yang kita miliki itu adalah yang terbaik untuk kita sendiri. Ini tema yang diangkat dalam Xiao Tai Yang, 15 Agustus 2010. |
| ||
Acara berlangsung di aula Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng. Pada acara kali ini, relawan yang bertugas berjumlah 21 orang. Mereka sudah mempunyai tugasnya masing–masing antara lain di bagian absensi, menjadi MC, mentor, pembaca kata perenungan , konsumsi, dan lain sebagai nya. Xiao Phu Sa (panggilan untuk peserta acara Xiao Tai Yang –red) yang hadir berjumlah 24 orang. Mereka sudah terbagi dalam beberapa kelompok. Setelah Xiao Phu Sa selesai melakukan absensi dan menyerahkan PR-nya yaitu membawa sampah – sampah yang bisa didaur ulang, mereka berkumpul di dalam aula sambil menunggu teman–teman yang belum datang. Tepat pada pukul 09.00 WIB, acara pun dimulai dengan Meditasi Jalan yang dipimpin oleh Ira Shijie dan Linda Shijie. Meditasi Jalan ini bertujuan untuk menenangkan pikiran mereka sebelum mengikuti acara selanjutnya. Setelah itu, Xiao Phu Sa berbaris untuk melakukan senam Olympic. Sesi senam ini diadakan untuk memperkenalkan anak–anak dengan olahraga supaya selalu sehat. Setelah selesai melakukan senam, agar semangat mereka tetap menyala, maka acara dilanjutkan dengan memperagakan isyarat tangan yang berjudul “Xiao Tai Yang De Wei Xiao” (Senyum ceria matahari kecil –red). Kemudian Maggie Shijie bertanya kepada Xiao Phu Sa apakah ada dari mereka yang berani memperagakan lagu “Xing Fu De Lian”. secara spontan beberapa anakmengangkat tangan. Lagu yang ceria ini pun dibawakan dengan semangat dan penuh keceriaan, mengisi hati semua yang di sana dengan perasaan bahagia.
Ket : - Xiao Phu Sa berbaris untuk melakukan senam Olympic. Olahraga ringan yang diiringi lagu ini dibawakan anak-anak dengan semangat dan penuh keceriaan. (kiri) Kisah Budi yang Berbakti Dalam tayangan, tampak seorang anak yang masih duduk di kelas 1 SD menderita tumor di mulutnya. Akhirnya tumor tersebut dapat disembuhkan dan menciptakan jalinan jodoh yang baik dengan Yayasan Buddha Tzu Chi. Anak kecil ini dibantu biaya pengobatannya oleh yayasan, dan pada akhirnya bisa meneruskan perjuangannya setelah sembuh dari penyakitnya itu. Inilah Budi Salim (Wei Chen), tamu special kali ini yang datangbersama mamanya, Safira dan kakak perempuannya, Mei Ching. Budi adalah anak bungsu dari enam bersaudara yang pada tahun ini duduk di kelas 3 SD. Sehari-hari, jadwal kegiatan Budi cukup banyak. Jam 6 pagi ia sudah bersiap untuk ke sekolah. Ketika ditanya, “Budi bangun pagi dibangunin apa bangun sendiri?” ia pun menjawab dengan jujur, “Aku dibangunin mama, tapi langsung bangun lh.” Pada jam 12 siang, Budi pulang ke rumah, setelah makan siang dan istirahat sejenak, Budi mulai menjajakan dagangan kue dari jam 2 sore sampai kurang lebih jam 5 sore. Dalam satu hari Budi mendapatkan keuntungan kurang lebih Rp15.000,- Keuntungan dari penjualannya itu disisihkan dalam 2 celengan bambu yang salah satunya akan digunakan Budi untuk meneruskan jalinan cinta kasih yang pernah diterimanya dari Tzu Chi kepada orang lain yang juga membutuhkan. Setelah selesai berjualan Budi pun tidak lupa akan kewajibannya di sekolah yaitu belajar dan mengerjakan PR, jika ada kesulitan dalam mengerjakan PR Budi dibantu oleh kakak perempuannya. Di tengah rutinitas Budi yang begitu padat, ada satu hal yang membuat keluarga ini berbeda dengan keluarga lain, mereka meluangkan waktu untuk berkumpul keluarga walau hanya untuk menonton televisi ataupun ngobrol. “Apa harapan mama ke Budi?” tanya relawan Tzu Chi di akhir sesi. Mama Safira menjawab, “Semoga Budi bisa berbakti kepada orang tua dan semakin rajin.”
Ket: - Budi ditemani oleh mama dan kakaknya ikut hadir di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi untuk membagikan pengalaman hidupnya kepada Xiao Phu Sa. (kiri). Kata Perenungan Berantai Sebagai penutup Okta Shijie menjelaskan beberapa hal tentang PR yang sudah dikumpulkan Xiao Phu Sa, yaitu bahan daur ulang yang telah mereka bawa akan dipisahkan berdasarkan jenis dan warnanya. Setelah penjelasan berakhir, maka berakhir juga acara hari itu. Linda Shijie, memberikan suvenir kepada Budi, sebagai ucapan terima kasih karena mau membagikan pengalaman hidupnya kepada Xiao Phu Sa. | |||