Sui Mo Zhu Fu: Bersungguh Hati

Jurnalis : Lisda ( He Qi Utara ), Fotografer : Lisda ( He Qi Utara )

fotoPara relawan Tzu Chi tampak rapi dan teratur dalam setiap pertunjukannya. Dengan penuh kesungguhan mereka telah mempersiapkan dan berlatih sejak 2 bulan lalu.

Aula Jing Si, rumah bagi insan Tzu Chi yang terletak di Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara ini tampak berdiri kuat dan kokoh, warnanya sangat sederhana dan bersahabat  dengan  alam. Sehingga membuat  setiap orang yang melihatnya ingin datang dan mendekat untuk mengenalnya. Ini adalah pertama kalinya bangunan Aula Jing Si digunakan untuk acara Pemberkahan Akhir Tahun 2011 yang dilakukan  pada tanggal 14 dan 15 Febuari 2012.  Hari  Sabtu  sesi  pertama dimulai pada  pukul  14.00 WIB, dan  sesi  kedua dimulai pukul  19.00 WIB.

 

 

Sekitar  2.000 orang yang terdiri  dari  donatur, Tim Medis Tzu Chi, murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi dan relawan Tzu Chi dari  berbagai  kota  yang hadir pada hari tersebut.

Acara dimulai dengan mendengarkan Gatha Pendupaan, puluhan barisan relawan memasuki ruangan sambil membawa pelita. Setelah itu suara genderang mulai terdengar, semakin lama semakin keras dan mengetarkan. Dengan lincah para penabuh menggerakan tangannya saat menabuh genderang. Setelah itu ditampilkan Pementasan Drama Sutra Pertobatan Air Samadhi yang dimainkan oleh relawan Tzu Chi.  Drama ini senantiasa mengingatkan semua orang untuk bertobat atas kesalahan yang pernah dilakukan dan bersyukur atas apa yang sudah dimilikinya saat ini.

Pada acara ini ditampilkan juga Kilas Balik Tzu Chi di Indonesia dan dunia internasional yang telah dilakukan para insan Tzu Chi sepanjang tahun 2011. Dari bantuan untuk korban bencana alam, pendidikan, kesehatan pembagian beras cinta kasih, sampai pada bebenah kampung. Dari sini para donatur dan masyarakat umum dapat melihat dukungan yang selama ini mereka berikan mempunyai  nilai yang berarti  yang dapat  menolong sesama yang membutuhkan.

foto   foto

Keterangan :

  • Para relawan menyalakan pelita saat berdoa bersama di awal pembukaan acara. (kiri).
  • Murid-murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng menampilkan lagu isyarat "Gan Xie" yang berarti terima kasih (kanan).

Mau Belajar dan Bersungguh Hati
Pementasan  yang  berlangsung  selama 2  hari  ini sudah  dipersiapkan jauh  hari oleh  insan  Tzu Chi.  Mereka  selalu  latihan  baik di rumah  maupun  di komunitasnya  masing-masing. Ik Sie Shijie  salah  satu  pemain  yang  ikut  ambil bagian  dalam  pementasan isyarat tangan “Dharma Bagaikan  Air” ini juga terlibat sebagai guru pembimbing di komunitas He Qi Utara. Ketika diberitahu untuk bersiap-siap akan mengadakan pementasan akhir tahun 2011 dan memerlukan banyak pemain, Ik Sie Shijie langsung memberi kabar kepada relawan di wilayahnya, Hu Ai Angke, untuk bersama-sama ikut  latihan isyarat tangan. Hampir selama 2 bulan latihan, banyak  kendala  yang harus  dihadapinya. ‘’Waktu pertama latihan banyak relawan yang datang, tapi makin hari berikutnya malah banyak yang  tak datang,‘’ ucapnya.

Akhirnya Ia pun harus menghubungi para relawan lagi agar mereka mau berlatih kembali. Selama latihan ia menyediakan tempat di rumahnya agar mereka bisa latihan bersama-sama. Menurutnya belajar isyarat tangan bukanlah hal yang sulit jika ada niat, mau belajar, dan mau bersungguh- sungguh. Bagi Ik Sie Shijie, sering melakukan shou yi yang diiringi lagu Tzu Chi seperti vitamin pada dirinya, "Ada lagi yang paling penting, pemain diwajibkan harus bervegetarian selama 108 hari,“ pesan Ik Sie Shijie sambil beranjak dari tempat duduknya untuk bersiap kembali latihan untuk  pementasan sesi kedua.

Acara pemberkahan ini juga diramaikan oleh kehadiran murid–murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang hadir untuk menampilkan isyarat  tangan Gan Xie (Berterima Kasih). Tampil di depan ribuan penonton, tidak  membuat  hati  Hana kelas 5 SD ini  malu dan grogi, malah ia merasa  senang  bisa datang  ke sini. Menurut Veronika, guru kelas Budi Pekerti yang mendampingi para murid-murid ini, setiap Sabtu murid-muridnya latihan bersama relawan pembimbing. “Memang tidak mudah mengatur kekompakan gerakan tangan sebanyak 45 murid tapi latihan demi  latihan  membuahkan hasil menjadi  lebih baik,” ucapnya.

Pementasan yang baik dan indah ditampilkan pada pemberkahan akhir tahun ini membawa  banyak pencerahan yang membuka mata  hati setiap  orang  untuk  mau  menyelami dharma dan bertobat. Acara ini ditutup dengan pembacaan doa dan pembagian angpau dari Master Cheng Yen.  Banyak para hadirin bersyukur bisa menjalin jodoh yang baik dengan Tzu Chi, hingga mereka  berharap bisa datang dan bertemu kembali.

  
 

Artikel Terkait

HUT Tzu Chi Ke-55 dan Kebaktian Sutra Bhaisajyaguru

HUT Tzu Chi Ke-55 dan Kebaktian Sutra Bhaisajyaguru

07 Mei 2021
Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada 5 Mei 2021 memperingati hari berdirinya Yayasan Buddha Tzu Chi di Taiwan yang bertepatan dengan lahirnya pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen.
Mempererat Kebersamaan dan Menyambut Tahun Baru dengan Harapan Baru

Mempererat Kebersamaan dan Menyambut Tahun Baru dengan Harapan Baru

20 Februari 2025

Perayaan Imlek di He Qi Jati Medan diisi dengan momen kebersamaan penuh keceriaan, seperti tukar angpao dan doa bersama, yang mempererat hubungan antar relawan.

Bantuan Nasi Hangat Bagi Warga Korban Banjir di Lampung

Bantuan Nasi Hangat Bagi Warga Korban Banjir di Lampung

03 Desember 2018

Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan pada Jumat 30 November 2018 dini hari (pukul 04.00 WIB) mengalami banjir yang cukup parah. Relawan Tzu Chi Lampung pun meninjau langsung kondisi di sana di hari itu juga membawa bantuan 220 nasi bungkus dan 10 dus air mineral.

Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -