Sui Mo Zhu Fu: Bisa Karena Tekad
Jurnalis : Apriyanto , Fotografer : Relawan Dokumentasi He Qi Barat, Timur, dan Utara Genderang sebagai awal pembuka di acara Pemberkahan Akhir Tahun 2011 ini menimbukan suasana semangat dalam diri. |
| ||
Pemberkahan Akhir Tahun juga merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh relawan dan donatur Tzu Chi, karena pada saat itu mereka akan menerima langsung angpau dan doa dari Master Cheng Yen, pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi. Dan di tahun 2012 ini acara Pemberkahan Akhir Tahun 2011 diadakan di Aula Jing Si Lt. 4, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Sabtu 14 Februari (sesi 1 dan 2) dan Minggu 15 Februari 2012 (sesi 1 dan 2). Pada tahun ini relawan Tzu Chi juga menampilkan drama “Dharma Bagaikan Air”. Sesunguhnya drama bukan sekadar pertunjukkan melainkan sebuah sejarah di mana para Bodhisatwa berkumpul menyelami Dharma. Karena makna dari drama itu adalah pertobatan besar yang sepatutnya dilakukan oleh semua insan manusia.
Keterangan :
Makna yang begitu dalam inilah yang membuat para pemain drama dengan sepenuh hati menjalani gaya hidup vegetarian selama 108 hari. Selain itu tekad membagikan Dharma terhadap sesama juga menjadi alasan bagi para pemain untuk mengatasi segala rintangan yang dihadapinya. Salah satunya adalah Thomas. Thomas yang berperan sebagai seorang pengusaha dalam drama Nafsu Keinginan Manusia Tak Terbatas tegar mengatasi rintangan batin yang dihadapinya. Lebih dari satu bulan yang lalu seorang pendamping hidupnya, sekaligus belahan jiwanya meninggal karena sakit kanker hati. “Kejadiannya begitu tiba-tiba. Saat terdeteksi, istri saya sudah menderita kanker stadium 4,” katanya. November 2011 adalah masa-masa yang sibuk sekaligus galau bagi Thomas. Setelah 19 hari merawat dengan penuh kasih, akhirnya di pertengahan bulan November sang istri pergi untuk selama-lamanya. Sesungguhnya kesedihan Thomas sudah berada di titik nadir, namun pemahamannya pada Dharma dan makna kehidupan membuat ia menjadi ikhlas dan tabah menghadapi ujian ini. Namun belum rasa kehilangan itu sirna Thomas harus menghadapi ujian berikutnya – saraf di wajah sebelah kanannya terganggu. Setiap dua menit sekali Thomas tak mampu mengontrol tremor (gemetar) di wajahnya. Setelah memeriksakan diri ke dokter, penyakitnya belum juga bisa disembuhkan. Bahkan di pengobatan alternatif pun ia belum juga menemukan obatnya. Keadaan ini jelas mengganggu aktivitas Thomas, namun kondisi ini tak mematahkan semangat Thomas untuk tetap berperan di drama “Nafsu Keinginan Manusia Tak Terbatas”.
Keterangan :
Salah satu cara yang Thomas lakukan adalah dengan membuka lebar-lebar rahangnya, lalu mengkontraksikan ototnya sekuat mungkin. Selain cara pertama, Thomas juga memiliki teknik kedua untuk mengatasi tremornya, yaitu dengan cara memijat kuat-kuat otot rahang sebelah kanan. Kedua cara ini sesungguhnya tidaklah nyaman bagi Thomas, tapi tekad untuk bersumbangsih telah mengalahkan rasa sakit di dirinya. Maka selama beberapa kali menjalani latihan, Thomas harus tabah menghadapi semua ketidaknyamanan. Dengan demikian selama 5 menit menjalani pementasan ini ia bisa berakting tanpa terganggu oleh tremor. “Untungnya selama pentas tremor saya tak keluar. Saya memang bertekad untuk tampil dengan baik dan itu berhasil,” katanya. Selain harus mengatasi kesulitan dalam dirinya, bagi Thomas pementasan ini juga bermakna arah hidup haruslah benar. Harus dengan sungguh-sungguh membangkitkan ketulusan, kebenaran, keyakinan, kesungguhan, dan senantiasa mempertahankannya. Inilah inti dari pertobatan. Meskipun tremor mengganggu penampilannya, namun Thomas tak merasa kehilangan semangat dan kepercayaan dirinya. Terlebih lagi untuk bersumbangsih di Tzu Chi, Thomas berkeyakinan obat yang paling mujarab adalah tekad. “Dokter bilang belum ada obatnya untuk penyakit saya. Mungkin kekuatan tekad adalah obatnya,” ungkap Thomas.
| |||
Artikel Terkait
Seru dan Haru di Panti Harapan Jaya Pematang Siantar
21 November 2024Relawan Pematang Siantar berkunjung ke panti rehabilitasi Harapan Jaya Asahan, Medan. Acara kunjungan kasih ini di kemas dengan berbagai permainan yang membuat hati para penghuni panti bersukacita.
Menerapkan Budaya Humanis dalam Kehidupan Sehari-hari
05 Oktober 2022Penerapan budaya humanis dalam kehidupan sehari-hari dibahas secara komprehensif dan mendalam dalam acara Pelatihan Relawan Abu Putih ke-4 yang diadakan oleh relawan komunitas He Qi Utara 2.
Relawan Tzu Chi Adu Kebolehan Memasak Vegan, Hasilnya Semua Enak!
12 Agustus 2024Menyambut Bulan Tujuh Penuh Berkah, Tzu Chi Indonesia menyelenggarakan Tzu Chi Vegan Cooking Competition 2024 yang merupakan perlombaan memasak menu vegan yang pertama diadakan di Tzu Chi Center.