Sui Mo Zhu Fu: Tulus dan Tanpa Pamrih

Jurnalis : Thio Verna (He Qi Utara), Fotografer : Henry Tando, dan Thio Verna (He Qi Utara)
 
 

fotoKesungguhan para relawan tampak terlihat dalam setiap pertunjukan maupun persiapan sebelum acara.

 Ketulusan setiap orang dapat dilihat dari tindakannya walaupun hanya sebuah tindakan kecil. Setiap bagian terkecil dari tindakan tulus tersebut akan mendatangkan berkah tersendiri nantinya. Ketulusan ratusan relawan Tzu Chi dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya terlihat sangat jelas, semua berusaha untuk melakukan yang terbaik agar para hadirin dapat menerima makna dan pesan dari acara Pemberkahan Akhir Tahun yang berlokasi di Aula Jing Si Lt. 4, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara  pada tanggal 14 dan 15 Januari 2012.

Setiap sesi dijalani dengan persiapan yang matang dan berusaha lebih baik lagi di sesi berikutnya. Setelah sesi pertama selesai, para relawan segera bergegas kembali menata dan mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk acara sesi selanjutnya. Hal sekecil apapun sangat diperhitungkan dengan seksama. Para relawan dengan tulus dan tanpa lelah melaksanakan tugasnya masing-masing. Tidak terhitung banyaknya persiapan yang harus kembali dilakukan. 

Tanpa Pamrih
Terlihat para relawan pementasan isyarat tangan “Pertobatan Air Samadhi” dengan antusias melakukan latihan kembali agar dapat tampil lebih sempurna pada sesi berikutnya. Susunan kursi-kursi penonton dirapikan satu per satu oleh bagian perlengkapan. Barisan pembawa lilin dan angpau Berkah semuanya berjalan dengan rapi. Tidak hanya cinta kasih yang dijunjung tinggi oleh Tzu Chi, tapi juga ketertiban, kerapian, dan kedisiplinan.

foto    foto

Keterangan :

  • Budaya humanis Tzu Chi menekankan kerapian, keteraturan, dan keindahan. Hal ini diwujudkan oleh para relawan dalam mempersiapkan acara Pemberkahan Akhir Tahun 2011(kiri).
  • Sebelum acara dimulai di setiap sesi, relawan terus berlatih agar dalam acara nanti kegiatan dapat berlangsung semakin baik (kanan).

Semua dilakukan dengan baik tanpa mengharapkan pamrih. Sifat membantu tanpa mengharapkan pamrih merupakan salah satu bentuk praktik dalam menerima dan menjalankan ajaran kebajikan. Seperti yang Master Cheng Yen sering ingatkan saat membabarkan Dharmanya: “Dengan hati yang penuh cinta kasih kita harus mulai menerima ajaran kebajikan dan melenyapkan kebiasan buruk”. Pada sesi sharing relawan, Lulu Jong Shijie juga mengatakan, “Hiduplah dengan penuh cinta kasih, kita hidup untuk saat ini dan bertindak untuk saat ini pula. Jangan biarkan keserakahan menjadi lebih besar dari welas asih.”

Pertobatan Besar
Ibu empat orang anak yang akrab dipanggil dengan Indi, kelahiran Karawang pada tahun 1971 silam turut hadir bersama suami, 3 orang anak dan keponakannya di acara Pemberkahan Akhir Tahun 2011 ini. Indi yang merupakan pengelola dari Sekolah Ehipassiko BSD Tangerang ini sangat terkesan akan acara pemberkahan akhir tahun Tzu Chi ini. “Selalu mempesona, panitia dan peserta juga bisa teratur, masuk keluar tertib dan tema sangat mengena sekali sesuai dengan kondisi saat ini (banyak bencana sekarang ini, sudah waktunya untuk melakukan pertobatan dan mengurangi konsumsi daging- red),” ucapnya yang sudah beberapa kali mengikuti pemberkahan akhir tahun bersama Tzu Chi.

foto  foto

Keterangan :

  • Para relawan dengan tulus dan tanpa lelah melaksanakan tugasnya masing-masing. Tidak terhitung banyaknya persiapan yang harus kembali dilakukan (kiri).
  • Indi (kiri) yang merupakan pengelola dari Sekolah Bodhisatta Kampung Melayu, Tangerang ini sangat terkesan akan acara pemberkahan akhir tahun Tzu Chi (kanan).

Indi yang berprofesi sebagai guru ini juga telah menerapkan budaya humanis di sekolah tempatnya mengajar, menerapkan budaya budi pekerti, membuka kelas bahasa isyarat tangan setiap minggu pertama dan ketiga yang dibimbing langsung oleh relawan Tzu Chi Tangerang. Bahkan hingga saat ini hampir keseluruhan guru di sekolah Ehipasiko merupakan donatur tetap Tzu Chi. Indi juga mempunyai misi agar ke depannya dapat turut serta dalam barisan insan Tzu Chi bersama dengan keluarga.

 

  
 

Artikel Terkait

Kamp 4 in 1 yang Istimewa dan Penuh Berkah

Kamp 4 in 1 yang Istimewa dan Penuh Berkah

07 Oktober 2024

Kamp 4 in 1 yang digelar pada 28-29 September 2024 kali ini sungguh penuh berkah dengan kehadiran empat Shifu dari Griya Jing Si Taiwan. Ditambah lagi rombongan relawan dari Tzu Chi Taiwan dan Malaysia. 

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-117: Bahasa-Bahasa Kasih

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-117: Bahasa-Bahasa Kasih

30 Maret 2017

Nindya Anatasya Angelia menyuapi Mak Ipon makan siang sesaat sebelum operasi. Menerima perlakukan yang penuh kasih sayang, Mak Ipon sangat terharu dan ingin melihat Nindy setelah bisa melihat kembali.

Gempa Palu: Menghimpun Cinta Kasih

Gempa Palu: Menghimpun Cinta Kasih

10 Oktober 2018

Relawan Tzu Chi dari He Qi Barat 2 Xie Li  Tangerang menyelenggarakan pengumpulan Koin Cinta Kasih  bekerja sama dengan PT Supermall Karawaci dan Apartement U Residence. Pengumpulan koin ini ditujukan bagi korban gempa dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala  Sulawesi Tengah.  

Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -