Suka Cita Melakukan Pelestarian Lingkungan
Jurnalis : Virny Apriliyanty, Fotografer : Hendrik GhouShijie Yonga (paling kanan) dan putrinya (yg baju kuning) menggunakan hari libur mereka untuk melakukan pelestarian lingkungan bersama
Misi Pelestarian Lingkungan merupakan salah satu misi yang senantiasa digalakkan dan dilaksanakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Setiap minggu pertama di awal bulan, relawan Tzu Chi He Qi Barat secara serempak mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan (PL) di setiap Xieli. Tujuannya agar seluruh relawan Tzu Chi pada hari itu bisa bersama-sama melakukan daur ulang demi menjaga kelestarian bumi.
Bertempat di gedung pertemuan Citra 5, Xieli Cengkareng Barat 2 juga melaksanakan kegiatan PL. Hari itu, 1 Juni 2014, sebanyak 44 relawan berkumpul untuk memilah sampah menjadi emas. Sejak pukul 8 pagi, relawan mulai berdatangan dengan membawa sampah kering dari rumah mereka masing-masing untuk dipilah bersama-sama. Seperti biasa, sebelum memulai kegiatan PL, relawan melenturkan tubuh dengan melakukan senam bersama.
Kegiatan PL dihadiri oleh relawan dari beragam usia mulai dari anak kecil sampai lansia. Memang daur ulang dapat dilakukan oleh siapa saja karena sifat kegiatannya yang ringan. Anak kecil yang hadir hari itu berjumlah 7 orang. Mereka bisa hadir karena diajak oleh orang tuanya yang adalah relawan Tzu Chi. Mereka bersama-sama sekeluarga menghabiskan waktu di minggu pagi dengan melakukan kegiatan yang berguna bagi bumi.
Salah satunya adalah keluarga John Shixiong dan Yonga Shijie. John Shixiong dan Yonga Shijie yang merupakan relawan abu putih ini mengajak serta ketiga buah hati mereka. Menurut Yonga Shijie, ini bukanlah kali pertama Ia mengajak anaknya ikut serta dalam PL. Sebelumnya, Ia telah sering membawa anaknya ikut dalam kegiatan Tzu Chi yang kiranya bisa dilakukan bersama anak-anak seperti Kunjungan Panti dan Pelestarian Lingkungan.
Di acara tersebut, turut hadir Keluarga kasan shixiong dan muriany shijie yang mengajak anak-anak mereka untuk memahami pentingnya pelestarian lingkungan
Keluarga John Shixiong dan Yonga Shijie memang sehari-harinya telah melakukan pemilahan sampah di rumah. Mereka mengajarkan kepada anak-anak untuk memisahkan sampah kering dan basah dalam tempat sampah yang berbeda. Menurut Yonga Shijie, dengan hadir di PL, anak-anaknya bisa belajar lebih jauh cara mendaur ulang sampah daripada hanya sekedar memilah sampah di rumah.
Jovahn (13), Jessenia (10), dan Jezreel (8) juga terlihat senang dan asyik melakukan daur ulang. Jessenia terlihat sibuk melipat kertas koran bersama Yonga Shijie. Sedangkan Jovahn dan Jezreel membantu John Shixiong di bagian botol dengan membantu memipihkan botol. “Senang, kayak main-main”, ucap Jezreel saat ditanya mengenai perasaanya ikut PL. Ketika ditanya alasannya mau ikut PL berulang kali, Jezreel menjawab “Karena bisa bantu orang.”, ucapnya polos.Pengetahuan Jezreel mengenai pelestarian lingkungan ternyata didapat dari orang tuanya. Setiap mengajak anak-anaknya ikut dalam kegiatan Tzu Chi, Yonga Shijie selalu menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut. Seperti kegiatan PL, Yonga Shijie memberi tahu bahwa dengan langkah kecil ini, mereka bisa membantu sesama. “Saya sering kasih penjelasan ke mereka, kalau kalian ikut daur ulang ini berarti kalian sudah banyak membantu orang. Dari pemilahan sampah ini kan kita bisa jual, hasil jual itu kita bisa buat menolong orang, itu sama aja kalian udah berbuat baik.”, paparnya.
Pada hari itu, banyak relawan Tzu Chi yang mengajak putra-putrinya untuk mengenal lebih jauh apa saja yang harus dilakukan untuk melestarikan bumi
Pelestarian Lingkungan dari sumbernyaSalah satu keluarga lain yang hadir dalam PL adalah keluarga Kasan Shixiong dan Muriany Shijie. Ini merupakan kali pertama, Muriany Shijie yang adalah relawan abu putih mengajak serta keluarganya berkegiatan di PL. Saat di rumah, Muriany Shijie mengajak dan sekaligus menjelaskan apa saja yang akan mereka lakukan di PL. Ternyata, tanggapan anak-anaknya sangat positif, mereka dengan bersemangat mengatakan mau ikut dan mencoba.“Mereka di sini ikut injak-injak botol, melepaskan plastik dengan cutter. Kalau pelan-pelan bisa.”, ujar Muriany Shijie menjelaskan kegiatan kedua putranya, Ananda (11) dan Manju (6). “Mereka senang banget, seru dan enjoy kayanya.”, tambahnya. Putra pertama mereka, Ananda, terlihat asyik menggunakan cutter dan botol di tangannya. Ia menjelaskan bahwa Ia senang bisa ikut pelestarian lingkungan dan mau ikut lagi lain kali. Ia juga mengatakan “Pelestarian Lingkungan ini supaya lebih bersih dunianya.”.Manju juga tak mau kalah, Ia dengan sigap menginjak-nginjak botol sampai seluruh wajahnya penuh dengan peluh. “Senang, penyokin botol pake kaki.”, ujarnya. Walaupun belum mengerti apa itu pelestarian lingkungan, namun Manju sangat bersemangat untuk ikut lagi lain kali, karena menurutnya Ia senang melakukannya. Semangat dua keluarga ini dalam melestarikan lingkungan menunjukan kepada kita bagaimana pelestarian lingkungan dapat dilakukan oleh siapa saja, dari usia berapa saja. Pelestarian lingkungan juga merupakan hal yang ringan dan menyenangkan jika dilakukan, bukanlah sesuatu yang sulit dan menjadi beban.
Master Cheng Yen pernah berkata bahwa bumi ini sudah dipenuhi tumpukan sampah. Beliau mengibaratkan kondisi bumi seperti tubuh kita yang seluruhnya ditutupi oleh plastik sampah. Tubuh menjadi panas, berkeringat dan tidak bisa leluasa begerak. Begitulah kondisi bumi saat ini. Jadi mulailah melakukan pelestarian lingkungan dari rumah kita dan keluarga kecil kita sendiri. Salah satu kata perenungan Master mengatakan bahwa tangan yang paling indah adalah tangan yang melakukan pelestarian lingkungan. Jadi, mari bersama-sama membuat tangan kita menjadi sepasang tangan yang indah.