Sukacita Bersama Menyambut Natal di Makassar

Jurnalis : Sutriani (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Sutriani (Tzu Chi Makassar)


Relawan Tzu Chi Makassar memperagakan lagu isyarat tangan Satu Keluarga dalam perayaan Natal di Gereja Paroki Santa Maria Diangkat ke Surga.

Minggu, 8 Desember 2019, Tzu Chi Makassar bekerja sama dengan Gereja Paroki Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga Mamajang menggelar perayaan Natal. Perayaaan kali ini dirangkaikan dengan pembagian bingkisan kepada 10 Rukun atau 184 umat gereja yang beralamat di Jl. Serigala, Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan.


Pembagian sembako dan angpao kepada 184 umat gereja. Relawan Tzu Chi dengan penuh perhatian

Kegiatan ini diikuti sekitar 29 relawan Tzu Chi dan dipimpin langsung Tjiang Weng Ak. Di gereja, kegiatan diawali dengan sambutan dari perwakilan Tzu Chi Makassar, Ronny Japasal. Ia mengatakan beberapa tahun lalu kegiatan perayaan Natal juga pernah dilakukan di gereja tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Sb Ronny menjelaskan sejarah berdirinya Yayasan Buddha Tzu Chi dan kegiatan yang dilakukan selama ini, terutama terkait misi Tzu Chi: amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis. "Kami di sini datang untuk berbagai kasih menyambut Natal. Kami bersama pengurus (gereja) dan relawan mengucapkan selamat menyambut Natal. Semoga apa yang kami berikan bisa membawa sukacita bagi bapak dan ibu sekalian," kata Ronny.

Kegiatan yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi Makassar ini mendapat sambutan positif dari umat dan pengurus gereja. Agung Cahyani, perwakilan pengurus Gereja Paroki Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga Mamajang berharap kegiatan serupa bisa dilakukan di lain waktu. Dirinya turut mendoakan seluruh relawan dan anggota Tzu Chi Makassar mendapat kasih dan kebahagiaan.


Pemberian bantuan sembako dan angpau ini bertujuan agar para umat dapat merayakan Natal dengan sukacita.


Kegiatan ini menjadi sarana bagi relawan Tzu Chi dalam memperluas jalinan kasih dengan masyarakat.

Gereja Paroki Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga Mamajang merupakan satu dari sekian banyak gereja yang ada di Kota Makassar. Gereja ini memiliki 2.000 umat dengan beragam program ibadah dan sosial. Petugas Gereja Paroki Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga Mamajang, Cristian Tandingan, menyebutkan hadirnya Yayasan Tzu Chi membawa suka cita terutama bagi mereka yang masih kekurangan. Ke depan, pihaknya berharap ada kerjasama antara Tzu Chi dengan pihak gereja, terutama di bidang pendidikan. "Selain pembagian sembako, kita berharap ada kerja sama dalam bidang pendidikan. Kita ada program Ayo Sekolah Paroki Mamajang, kita berbagi untuk anak-anak yang tidak mampu, kita tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan dana, mudah-mudahan ada yang bisa dibantu terutama anak-anak yang berprestasi," kata Christian.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Sukacita Bersama Menyambut Natal di Makassar

Sukacita Bersama Menyambut Natal di Makassar

11 Desember 2019

Tzu Chi Makassar bekerja sama dengan Gereja Paroki Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga Mamajang menggelar perayaan Natal. Dalam perayaaan kali ini juga diadakan pembagian bingkisan kepada 10 Rukun atau 184 umat gereja yang beralamat di Jl. Serigala, Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Kasih Natal untuk Semua

Kasih Natal untuk Semua

19 Desember 2018
Pada Minggu, 16 Desember 2018 pukul 15.00 WIT, Tzu Chi Biak merayakan Natal bersama warga binaan Lapas Biak yang disambut dengan penuh antusias. Wajah para warga binaan dihiasi dengan sukacita saat mengikuti acara Natal ini.
Berbagi Kasih di Natal Yang Indah

Berbagi Kasih di Natal Yang Indah

29 Desember 2018
Tzu Chi Manado bersama dengan Komunitas WBI (Wanita Buddhis Indonesia) Sulawesi Utara melakukan kunjungan kasih ke Panti Asuhan Dr. J. Lukas di Karombasan, Manado, Kamis 27 Desember 2018. Kegiatan ini dalam rangka perayaan Natal yang juga bersamaan dengan ulang tahun ke-14 cucu dari Cherryl Limindah, Ketua Tzu Chi Manado, Cherryl Limindah atau yang akrab dipanggil Shijie Kem.
Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -