Sukacita dalam Bersumbangsih
Jurnalis : Wais Al Kharny (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Arisman, Abdul Rahim, Mie Li, Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan penuangan celengan bambu di Sekolah Vidya Sasana.
Sabtu pagi, 21 September 2019, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan pengumpulan celengan cinta kasih di Sekolah Vidya Sasana. Kegiatan ini difasilitasi oleh 13 relawan. Sejak jam 7 pagi relawan Tzu Chi sudah berkumpul di Sekolah Vidya untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pengumpulan celengan kali ini.
Seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya, relawan Tzu Chi selalu disambut dengan baik oleh pihak sekolah. Hal ini karena relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun sudah lama dan selalu menjalin jodoh baik di sekolah tersebut. Dalam kegiatan pengumpulan celengan ini, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun terus mengingatkan pentingnya berdana agar mendapatkan karma baik dan mengajak siswa-siswi serta guru-guru untuk ikut serta dalam celengan bambu dari Tzu Chi.
Dengan wajah ceria dan penuh semangat, relawan mempersiapakan barang-barang untuk kegiatan penuangan celengan bambu.
Berdana mendatangkan sukacita, seperti wajah-wajah ceria murid Sekolah Vidya Sasana yang menggenggam celengan cinta kasih mereka.
Uang atau koin yang dikumpulkan ini tidak hanya digunakan untuk membantu warga Tanjung Balai Karimun yang membutuhkan saja, tetapi juga digunakan untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah atau bencana, korban gempa di Palu, Lombok, dan lainnya.
Murid-murid dari Sekolah Vidya Sasana sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Hal ini terlihat dari banyaknya celengan baru yang habis terbagikan. Banyak anak murid baru di sekolah ini yang berminat berdana melalui celengan bambu Tzu Chi. Salah satunya Charles Geovandhika (15). Siswa kelas 10 ini memiliki dua celengan yang terisi penuh. Rupanya bukan hanya ia yang ikut mengisi celengan cinta kasih Tzu Chi, tetapi seluruh anggota keluarganya juga ikut berpartisipasi. "Penerima bantuan juga memdapatkan karma baik karena memberikan kesempatan untuk orang lain berdana dan beramal," ungkap Charles.
Antusias terlihat dari beberapa murid baru SD, SMP, maupun SMK Sekolah Vidya Sasana yang ingin mendapatkan celengan cinta kasih Tzu Chi.
Novrila Marizayati (30), guru Sekolah Vidya Sasana yang mengajarkan murid-muridnya membawa pulang celengan bambu agar bisa diisi oleh seluruh keluarga. Charles Geovandhika (15) siswa yang memiliki dua celengan yang terisi penuh untuk disumbangkan ke Tzu Chi.
Novrila Marizayati (30), salah satu guru di Sekolah Vidya Sasana dan Walikelas dari Charles Geovandhika juga telah memiliki celengan cinta kasih Tzu Chi. Ia sudah berpartisipasi dari sejak Tzu Chi pertama kali datang ke sekolahnya. Kepada murid-muridnya, Novrilla mengingatkan untuk membawa pulang celengannya, agar bisa mengajak anggota kelurga lainnya ikut bersumbangsih dalam celengan bambu., "Saya sangat mendukung sekali karena pembagiannya merata, tidak melihat agama, suku, ras dan apa pun. Semoga kegiatan ini terus berjalan," kata Novrilla, yang juga mengajak anggota keluarganya ikut berpartisipasi dalam celengan bambu Tzu Chi.
Seperti salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen, "Berdana dengan sukacita dan ikhlas akan mendatangkan pahala, berdana dengan pamrih tidak akan mendatangkan pahala." Jadi, berdana hendaknya dilakukan secara ikhlas agar kita mendapatkan pahala dan karma baik.
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait
Koin Penyebar Cinta Kasih
25 April 2019Selama dua hari (19 – 20 April 2019), relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menghimpun sumbangsih masyarakat yang berpartisipasi dalam celengan bambu Tzu Chi. Dari koin-koin yang terkumpul ini terhimpun cinta kasih yang besar dari setiap orang.
Menanam Benih-Benih Cinta Kasih
29 Agustus 2017Sukacita dalam Bersumbangsih
26 September 2019Sabtu pagi, 21 September 2019, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan pengumpulan celengan cinta kasih di Sekolah Vidya Sasana. Kegiatan yang rutin diadakan setiap tiga bulan sekali ini difasilitasi 13 orang relawan.