Sukacita dari Pelatihan Relawan di Tzu Chi Makassar
Jurnalis : Sutriani (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Syanny Wijaya (Tzu Chi Makassar)
Para relawan yang bakal dilantik menjadi “Relawan Abu Putih” mengikuti Mentor mereka memasuki ruangan.
Barisan relawan Tzu Chi Makassar terus bertambah. Kali ini, Sabtu 13 Agustus 2022, Tzu Chi Makassar melantik 19 relawan yang sudah dapat mengenakan seragam Abu Putih atau biasa disebut relawan Abu Putih.
Seperti biasanya, kegiatan dimulai dengan Penghormatan kepada Master Cheng Yen dan menyanyikan mars Tzu Chi. Sebelum dilantik, tentunya terlebih dahulu para relawan diberikan beragam materi.

Henny Lauren membuka acara pelantikan.

Para peserta dan relawan Tzu Chi yang mengikuti Pelantikan Abu Putih.
Henny Laurence menjadi pemateri pertama dengan membawakan materi 10 Sila dan Sejarah Tzu Chi. Ia memaparkan pengetahuan yang cukup berharga kepada para relawan sebelum benar-benar dilantik. Henny menjelaskan bahwa menjadi seorang relawan tentunya sudah memiliki niat untuk berbuat kebajikan setiap hari.
“Mengapa setiap hari kita harus berbuat kebaikan bukan sebulan?” tanya Henny kepada peserta.
Sontak para relawan menjawab karena berbuat baik itu dilakukan setiap hari bukan setiap bulan.
“Ya betul, jika kita berbuat baik dilakukan setiap hari maka akan terasa lebih ringan dan tanpa beban, sementara jika kebaikan itu hanya dilakukan sebulan makan terasa akan menjadi beban,” jelas Henny.
Menurut Henny, satu kebajikan mampu menolak ribuan bencana. Ketika para relawan sepakat untuk berbuat kebajikan, maka bencana akan terhindarkan.

Sukacita para relawan yang dilantik menjadi Relawan Abu Putih.

Suvenir dan Name Tag untuk para relawan yang baru dilantik.
Sementara itu Vivi Thunru menjadi pemateri kedua dengan membawakan materi tentang Jenjang Relawan. Lalu materi ketiga dibawakan Go Weng Ak tentang Tata Krama. Tata Krama di sini mencakup bagaimana cara makan dan berjalan yang baik menurut Tzu Chi. Materi ini cukup singkat namun mampu menarik perhatian peserta.
“Pelantikan hari ini menjadi momen yang sangat bahagia dan sukacita bagi seluruh relawan Tzu Chi Makassar, selamat bergabung di keluarga besar Tzu Chi,” kata Wakil Ketua Tzu Chi Makassar, Lamsing Indjawati.
Lamsing berharap para relawan mampu memahami Misi-misi Tzu Chi dan apa yang Master sudah dan akan lakukan di Tzu Chi.
“Kita mempunyai satu arah yang sama, di mana Master telah membuka jalan untuk kita, kita hanya mengikuti jejak langkah Sang Master,” tambahnya.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Dulu Dibantu, Kini Saatnya Membantu
11 Juli 2019Pelatihan Relawan Tzu Chi di Palembang menghadirkan para relawan Tzu Chi dari Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang relawan pada 8 Juli 2019 di Ruang Akasia Royal Asia.
Pelatihan Relawan Biru Putih 2015: Memikul Tanggung Jawab Menjadi Benih Tzu Chi
12 Oktober 2015 “Saat saya berkesempatan untuk bertemu dan sharing dengan Master Cheng Yen, saya bercerita bahwa di Bireuen kami belum punya kantor dan belum pernah ada kegiatan Tzu Chi. Master Cheng Yen mengangguk-angguk dan berpesan bahwa saya harus pulang dengan membawa benih Tzu Chi untuk Bireuen,” kisahnya. Pesan itu sulit hilang dari ingatan Teo Siau Pieng yang akhirnya membuatnya bertekad menciptakan Tzu Chi di Bireuen, Aceh.