Sukacita Ipin yang Berjodoh dengan Tzu Chi

Jurnalis : Arimami Suryo A., Fotografer : Arimami Suryo A., Videografer: Clarissa R.

Alhamdulillah saya gembira, bisa dikunjungi oleh bapak dan ibu sekalian. Sekarang bisa kerja dengan baik. Kalau dulu rasanya berat mata saya, sekarang enakan, ringan. Buat membaca juga Alhamdulillah, jelas,” ungkap Ipin Sarifudin saat dikunjungi tim redaksi Tzu Chi Indonesia dan relawan Tzu Chi komunitas Cianjur, Jumat 26 Juni 2020.


Relawan Tzu Chi komunitas Cianjur mengunjungi Ipin Sarifudin, pasien katarak Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-129 di RS Bhayangkara Cianjur.

Ipin sendiri merupakan salah satu pasien Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-129 pada 22-24 November 2019 yang lalu di RSUD Bhayangkara Kota Cianjur, Jawa Barat. Dalam kegiatan ini, Ipin mendapatkan pelayanan operasi katarak pada mata kirinya oleh dokter dari Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia.

Setelah tujuh bulan pascaoperasi, keadaan mata kirinya kini sudah kembali normal. Ipin yang setiap harinya bekerja sebagai sopir truk pasir ini sekarang sudah bisa bekerja dengan baik tanpa terganggu.  

Kesulitan Karena Katarak


Yuliati (kanan), relawan Tzu Chi komunitas Cianjur membantu Ipin melepas baju operasi setelah menjalani operasi katarak di mata kirinya.

Bekerja sebagai sopir dengan mata yang terkena katarak tentu saja sangat menyulitkan. Hal tersebut dirasakan Ipin, terlebih lagi saat hari mulai sore. Kesulitan ini dirasakannya sejak tahun 2016. Awalnya kedua mata Ipin mengalami katarak. Mata kanannya kemudian dioperasi dengan bantuan program pemerintah karena sudah mulai memburuk penglihatannya. Sedangkan mata kirinya baru gejala saja di tahun tersebut.

“Dulu awalnya gejalanya sakit dan pegal-pegal matanya. Penglihatan seperti berkabut,” kata Ipin.

Akibat dari buruknya penglihatan, perasaan was-was selalu hinggap di benaknya saat bekerja. Terlebih lagi pekerjaannya membawa mobil.

“Kalau bawa mobil suka takut lihat ke kiri, jadi suka bawa kenek untuk membantu arahin. Pokoknya seperti orang baru belajar mobil,” jelasnya.


Setelah dua hari pascaoperasi katarak, Ipin menjalani proses post op yang dilakukan para perawat dari TIMA Indonesia.

Sementara itu penghasilan yang pas-pasan menjadi supir truk pasir tentu saja membuat Ipin harus bekerja keras menghidupi keluarganya hingga malam hari. Terkadang dengan kondisi mata yang tidak normal, ia kerap memaksakan diri mengemudi.

“Kalau gelap ya pelan-pelan. Apalagi jalan yang belum pernah dilalui, harus hati-hati banget,” ungkap ayah dua anak tersebut.

Kemudian pada bulan November 2019, Tzu Chi kembali mengadakan baksos kesehatan di Kota Cianjur. Berbekal informasi dari Kantor Desa Nagrak, Ipin lalu mendaftarkan diri sebagai peserta Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-129 di Cianjur. Setelah melalui proses screening, Ipin dinyatakan lolos untuk operasi katarak. Tentu saja hal ini sangat menggembirakan karena harapannya untuk memiliki penglihatan yang normal sudah di hadapannya.

Katarak di mata kiri Ipin pun berhasil diangkat oleh tim medis TIMA Indonesia. Setelah melalui proses post op dan pemberian obat, ia diperbolehkan pulang untuk pemulihan selama satu bulan sebelum bisa beraktivitas kembali.

Penglihatan yang Kembali Normal


Walaupun kondisi badannya kurang sehat, Ipin tetap berusaha menunjukan kepada relawan bahwa ia sudah bisa membaca setelah dibantu operasi katarak oleh Tzu Chi.

Setelah tujuh bulan berselang, relawan Tzu Chi berkesempatan untuk mengunjungi Ipin dan keluarga. Kehadiran tiga relawan Tzu Chi komunitas Cianjur pada Jumat 26 Juni 2020 pun disambut hangat oleh Ipin dan istrinya, Yan. Hari itu kondisi Ipin sedang kurang sehat, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya kala berbincang-bincang dengan tetamunya.

“Ini bacanya Hari Raya Waisak, Ini Hari Kenaikan Yesus Kristus, pokoknya sudah jelas,” kata Ipin setelah membaca tulisan hari libur di sisi kiri bawah kalender di tembok rumahnya. Perasaan suka cita menghinggapi hati relawan yang mengunjunginya karena apa yang dilakukan Tzu Chi beberapa bulan yang lalu kini berdampak luar biasa bagi kehidupan Ipin.


Selain mengunjungi, relawan juga menyerahkan paket sembako cinta kasih dari Tzu Chi yang diterima oleh Yan, istri dari Ipin.

Dalam kesempatan yang sama, relawan juga membawakan bingkisan berupa paket sembako cinta kasih sebagai bantuan di masa pandemi Covid-19 untuk Ipin Sarifudin sekeluarga. Salah satu relawan Tzu Chi komunitas Cianjur, Yuliati sangat bersyukur bisa berjodoh dan membantu Ipin sehingga penglihatannya kembali normal.

“Dengan operasi katarak dari Tzu Chi dia sangat terbantu, apalagi sekarang setelah tujuh bulan operasi dia senang sekali bisa membaca tulisan yang kecil-kecil. Kita sebagai relawan senang sekali ada jalinan jodoh, bisa membantu,” ungkap Yuliati.


Yan menunjukkan mata kiri dari Ipin yang berhasil dioperasi katarak oleh dokter dari Tzu Chi.

Tentu saja jalinan jodoh dengan Tzu Chi ini disambut dengan baik oleh Yan, istri dari Ipin yang sangat bersyukur mendapatkan bantuan-bantuan dari Tzu Chi.

“Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi. Berkat bantuannya, Alhamdulillah suami saya sekarang sudah bisa melihat, sudah bisa beraktivitas seperti biasa, tidak ada kendala apa-apa. Mudah-mudahan ini bisa menjadi berkah bagi semua,” ungkap Yan sambil membuka paket cinta kasih dari Tzu Chi.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Sukacita Ipin yang Berjodoh dengan Tzu Chi

Sukacita Ipin yang Berjodoh dengan Tzu Chi

30 Juni 2020
“Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi. Berkat bantuannya, Alhamdulillah suami saya sekarang sudah bisa melihat, sudah bisa beraktivitas seperti biasa, tidak ada kendala apa-apa. Mudah-mudahan ini bisa menjadi berkah bagi semua,” ungkap Yan, istri dari Ipin Sarifudin yang pernah mengikuti operasi katarak yang digelar oleh Tzu Chi Indonesia. 
Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -