Sukacita Menjadi Tzu Ching

Jurnalis : Agus (Tzu Ching Batam), Fotografer : Reno (Tzu Chi Perwakilan Batam), Susanto (Tzu Ching Batam)
 
 

foto
Pada kesempatan kali ini, ada 5 orang mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi Batam dilantik menjadi Tzu Ching. Salah satunya adalah Yuliana Tongxue.

Setahun sekali Tzu Ching Batam mengadakan sosialisasi Tzu Ching untuk memperkenalkan apa itu Tzu Chi dan Tzu Ching sekaligus merekrut lebih banyak mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk bergabung di Tzu Chi. Sosialisasi yang ketiga kali ini diadakan pada tanggal 18 Agustus 2013. Pukul 09.30, acara yang dihadiri oleh 18 Tzu Ching dan 19 relawan baru ini dimulai dengan ditampilkannya Mars Tzu Ching oleh 8 Tzu Ching.

Inti acara dimulai oleh Aprilia dengan menjelaskan asal usul Tzu Chi dan Tzu Ching. Para peserta mendengarkan penjelasan dari Aprilia dengan seksama dan menambah wawasan mereka terhadap Tzu Chi dan Shigong Shangren (panggilan Tzu Ching untuk Master Cheng Yen). Kemudian dilanjutkan materi Budaya Humanis Tzu Chi yang dibawakan oleh David. Adapun budaya humanis ini terbagi 3: Gan En (bersyukur), Zun Zhong (menghormati) dan Ai (Cinta Kasih). Setiap kegiatan yang dilakukan Tzu Chi semuanya berlandaskan tiga prinsip tersebut. Agar bisa lebih gampang mengingat tiga prinsip itu, David mengajak para peserta untuk menyanyikan lagu Gan En Zun Zhong Ai.

Dalam ceramah Master Cheng Yen terlihat Master sangat khawatir anggota Tzu Ching akan lupa ikrarnya untuk bergabung dengan Tzu Chi setelah terjun ke masyarakat terhapuskan. Banyak alumni tak hanya bekerja di  badan misi Tzu Chi, namun juga menjadi pembimbing bagi Tzu Ching sekarang sambil berbagi pengalaman. Master berharap dalam era sekarang, kita harus memiliki pemahaman atas benar dan salah. Kita harus senantiasa berterima kasih kepada orang tua, menunjukkan rasa hormat terhadap masyarakat, dan mengembangkan cinta kasih kita. Inilah kehidupan yang bahagia.

foto  foto

Keterangan :

  • Tim konsumsi Tzu Ching sedang mempersiapkan makanan siang untuk para peserta. Ini juga merupakan pertama kalinya para Tzu Ching mempersiapkan makanan siang untuk kegiatan Tzu Ching (kiri).
  • Tzu Ching dan para peserta sedang memperagakan isyarat tangan "Jangan Takut Untuk Bermimpi" bersama-sama (kanan).

Sukacita Menjadi Tzu Ching
Tzu Ching sudah 2 tahun lebih di Batam dan juga banyak melakukan kegiatan, baik kegiatan yang dilakukan sendiri maupun yang dilakukan bersama Shigu dan Shibo. Tiba di sesi sharing, David berbagi kisahnya sejak pertama kali Tzu Ching dibentuk hingga sekarang. “Sejak awal Tzu Ching dibentuk, saya sudah bergabung dan semakin bergabung, hati saya semakin gembira pula. Jadi saya berharap para peserta sosialisasi ini dapat sering mengikuti kegiatan kita dan memakai seragam seperti kami,” ungkapnya.

Rahmat yang aktif dalam kegiatan Tzu Chi sejak masih sekolah di Tanjung Balai Karimun juga merasakan  hal yang sama, “Awalnya saya ragu ketika diajak untuk menjadi Tzu Ching karena takut akan mengganggu kuliah dan kerja saya. Namun setelah dijelaskan kegiatan biasanya diadakan pada hari Minggu yang dimana pada hari itu, saya tidak perlu bekerja ataupun kuliah. Saya pun bergabung di organisasi ini dan setahun lebih saya di sini, setiap kali ikut kegiatan, selalu ada sesuatu yang saya dapatkan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Mungkin itulah kepuasan. Sampai hari ini, saya tidak pernah menyesal menjadi Tzu Ching dan saya yakin teman-teman juga tidak akan menyesal”, serunya. Banyak lagi Tzu Ching yang berbagi mengenai sukacitanya selama menjadi Tzu Ching. Berharap para peserta juga bisa merasakan hal yang sama setelah bergabung menjadi Tzu Ching.

Salah satu perbedaan yang mencolok dari kegiatan yang biasanya dilakukan adalah Tzu Ching yang semakin mandiri. Untuk pertama kalinya, Tzu Ching mencoba untuk mempersiapkan makanan untuk para peserta. Sejak pagi, tim konsumsi Tzu Ching sibuk mempersiapkan makan siang untuk peserta berupa lontong sayur dan bihun goreng. Tidak ketinggalan minuman berupa es bandung. “Masak vegetaris sebenarnya tidak sulit, kita hanya menggantikan daging dengan bahan-bahan lain yang tidak mengandung nyawa”, kata Susanto.

foto  foto

Keterangan :

  • Selain memperkenalkan Tzu Chi kepada para peserta, Tzu Ching juga mempersiapkan permainan sebagai hiburan untuk sosialisasi kali ini (kiri).
  • Kegiatan kali ini diakhiri dengan foto bersama Tzu Ching dengan para peserta yang hadir pada kegiatan kali ini (kanan).

Bertambahnya Barisan Tzu Ching
Pada sosialisasi ini, lima orang Tzu Ching dilantik melengkapi barisan Tzu Ching di Batam menjadi 30 orang. Dilantiknya lima orang ini memerlukan proses yang cukup panjang. Dua Tzu Ching baru, Dewi dan Yuly sudah merasakan kegembiraan setelah mendapatkan kabar bahwa mereka akan dilantik menjadi Tzu Ching, “Sejak kemarin, kami sudah sangat gembira karena hari ini kami akan bekerjaTzu Ching,” kata Yuly dengan semangat sambil memperagakan gerakan tangan kreasi dirinya.

Di antara lima Tzu Ching baru, ada Yuliana yang sebelumnya merupakan Tzu Shao Batam. “Setahun yang lalu, saya baru dilantik menjadi Tzu Shao, tahun ini kembali dilantik menjadi Tzu Ching. Semoga setelah menjadi Tzu Ching, saya bisa lebih banyak berkontribusi bagi organisasi ini.” Nopianto juga berbagi sedikit pengalamannya selama mengikuti kegiatan Tzu Chi, “Di sini kita tidak hanya sekedar bermain saja, melainkan Zuo Zhong Xue, Xue Zhong Jue (melakukan sambil belajar, belajar sambil tersadarkan),” tambahnya.

Master Cheng Yen menaruh harapan pada Tzu Ching, karena Tzu Ching-lah masa depan penggerak Tzu Chi. Semoga dengan bertambahnya barisan Tzu Ching ini, bertambah pulalah barisan yang memanggul bakul beras bagi dunia bersama Master. Bersama-sama bersumbangsih bagi setiap orang yang menderita di dunia ini.

  
 

Artikel Terkait

“Relawan Seperti Keluarga Saya”

“Relawan Seperti Keluarga Saya”

30 Mei 2011 “Saya sangat berterima kasih kepada Yayasan Tzu Chi karena sudah membantu membiayai pengobatan saya dan sekarang relawan datang berkunjung ke rumah saya. Saya sangat bahagia,” ujar Encep R. Kosasih
Seperti Keluarga Sendiri

Seperti Keluarga Sendiri

27 Oktober 2014 Kegiatan yang rutin dilaksanakan ini untuk memberikan berbagai pelayanan, seperti memotong rambut, membagikan makanan, memberikan pijatan, hingga mengajak opa dan oma bernyanyi bersama guna membuat suasana lebih meriah.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Secara Holistik

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Secara Holistik

09 Mei 2018
Lembaga Australia, The ICAN Foundation (ICF) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Sekolah Cinta Kasih (SCK) Tzu Chi Cengkareng pada 8 Mei 2018. Dalam kerja sama tersebut, SCK dan ICF membuat program pembelajaran bahasa Inggris selama satu tahun untuk siswa dan guru.
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -