Tzu Chi Hospital menggelar konferensi pers untuk memberitahukan kabar gembira tentang suksesnya transplantasi sel punca pada Assyifa, pasien anak dengan talasemia beta mayor pertama yang mereka tangani melalui metode Transplantasi Sel Punca.
Kabar membahagiakan sekaligus melegakan datang dari Tzu Chi Hospital yang mengumumkan bahwa Assyifa, pasien anak dengan talasemia beta mayor pertama yang mereka tangani melalui metode Transplantasi Sel Punca, dinyatakan sukses menerima donor sel punca dari adiknya. Kabar bahagia ini disampaikan langsung oleh Dokter Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA, yang merupakan Konsultan Hematologi Onkologi Medik Anak di Tzu Chi Hospital pada momen press conference yang dilangsungkan di Ruang Auditorium Tzu Chi Hospital lantai 23, hari ini Jumat 2 Februari 2024.
“Berhasil, karena sel punca dari donor yang ditransfusikan ke dalam tubuh Assyifa ini sudah tumbuh dan kita tahu bahwa yang tumbuh ini adalah sel punca dari adiknya, 100 persen milik adiknya,” ungkap dr. Edi senang.
Hari ini adalah hari ke-74 Assyifa menerima donor sel punca dari adiknya, Fatih. Artinya, sudah lebih dari dua bulan lamanya, sel darah di tubuhnya memproduksi sel-sel baik yang bisa memaksimalkan tumbuh kembang dari pemiliknya. Assyifa yang hari ini juga hadir bersama ibunya, Kiki melalui sambungan Zoom terlihat sama senangnya karena senyum terus menghiasi wajah keduanya.
“Alhamdulilah saya sangat bersyukur, saya sangat berterima kasih sekali kepada Tzu Chi Indonesia, Tzu Chi Sinar Mas, dan Tzu Chi Hospital, juga kepada semua tim dokter yang pelayanannya sangat luar biasa di sini,” ucap Kiki mengawali. “Di sini saya merasa bukan sebagai pasien maupun keluarga pasien, tapi lebih merasa sudah seperti keluarga. Saya bisa terbuka, curhat ke dokter, perawat, hingga psikolog. Sungguh sangat baik pelayanannya. Saya sangat berterima kasih,” lanjutnya.
Kiki juga sangat bersyukur karena bisa merasakan pelayanan yang luar biasa dari semua dokter dan perawat yang menurutnya sangat kompeten. Pendekatan ke Assyifa pun sangat halus hingga mereka semua merasa nyaman di Tzu Chi Hospital.
“Berkat bantuan semua pihak, Assyifa bisa bangkit lagi, bisa sehat dan harapan saya ke depan, Assyifa bisa lebih baik. Semoga proses penyembuhannya bisa berjalan lancar dan tetap semangat untuk pasien talasemia di luar sana,” tutur Kiki, “sekali lagi saya sangat-sangat bersyukur, kami merupakan keluarga yang terpilih dan beruntung.”
Hematopoietic Stem Cell Transplantation Center
Setelah dinyatakan sukses dan berhasil tumbuh, bagus, saat ini tim dokter tengah melakukan pemantauan karena kemungkinan penolakan masih bisa terjadi, infeksi juga masih mungkin terjadi, sehingga terus kita lihat agar kemungkinan-kemungkinan ini dapat dihindari. Dalam proses jangka panjangnya, Assyifa pun masih harus melakukan pengecekan rutin bersama dokter mulai dari seminggu sekali hingga sebulan sekali, pemantauan ini dilakukan selama lima tahun ke depan, sesuai dengan kondisinya.
Dokter Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA, yang merupakan Konsultan Hematologi Onkologi Medik Anak di Tzu Chi Hospital menjelaskan secara rinci tentang transplantasi sel punca yang telah dilakukan untuk Assyifa.
Dokter Edi menjelaskan bahwa Transplantasi Sel Punca Darah memang menjanjikan kesembuhan pada pasien kelainan darah sekitar 80 hingga 90 persen dengan ketentuan metode yang baik sesuai kriteria yang terpenuhi pada seorang anak yang terindikasi untuk melakukan transplantasi. Sel Punca Darah sendiri bisa didapat dari sumsum tulang, darah tepi, dan dari tali pusat.
“Metode yang dilakukan pada Assyifa, jelas bukan transplantasi sumsum tulang, tapi transplantasi sel punca darah yang diambil dari darah tepi. Dengan metode ini, dimana teknologinya menggunakan mesin apheresis, itu apa yang diambil oleh mesin bisa kita pilah sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk kasus ini kita ambil CD34, sel puncanya,” papar dr. Edi.
“Memang yang membuat kita deg-degan itu pasca-transplantasinya, makanya kita seperti sudah menyiapkan panel yang berisi semua kemungkinan dan apa yang terjadi setelah transplantasi dilakukan. Apa efek sampingnya, apa penanganannya. Itu yang membuat semua proses ini harus dilalui dengan sabar,” lanjut dr. Edi.
Beruntung semua proses ini sedikit demi sedikit telah terlalui. Kondisi Assyifa jauh lebih stabil hingga nanti menunggu hasil akhir tentang kapan kiranya Assyifa akan bisa meninggalkan rumah sakit dan melakukan pemantauan sesuai jadwal yang diberikan.
Dr. Gunawan Susanto, Direktur Utama Tzu Chi Hospital turut bergembira dan bangga dengan kabar baik tentang suksesnya transplantasi sel punca pada Assyifa.
Dr. Gunawan Susanto, Direktur Utama Tzu Chi Hospital turut bergembira dengan kabar baik ini. Ia kembali mengingat momen peresmian Tzu Chi Hospital yang dilakukan pada 14 Juni 2023 dimana Presiden RI yang kala itu hadir mengimbau masyarakat untuk tidak perlu pergi ke luar negeri dan berobat di Tzu Chi Hospital saja.
“Ya kami membuktikan bahwa kami bisa dan mampu memberikan pelayanan yang memang mumpuni bagi masyarakat dan membuktikan ya tidak usah ke luar negeri lagi, karena yang di sini sudah bisa mengobati,” tuturnya berbangga. “Setelah Assyifa, saat ini ada satu anak lagi yang sedang dalam tahap perawatan menjelang proses transplantasi dilakukan. Doakan ya, semoga semua bisa berjalan dengan lancar,” ucap dr. Gunawan.
Di Indonesia sendiri, layanan Hematopoietic Stem Cell Transplantation Center (Instalasi Transplantasi Sel Punca Darah) untuk anak baru ada di Tzu Chi Hospital dan ini merupakan salah satu dari 5 layanan yang diunggulkan di Tzu Chi Hospital. Harapannya, layanan ini mampu memberikan harapan untuk kehidupan yang jauh lebih baik bagi anak-anak penderita kelainan darah, hingga nantinya para tunas bangsa ini mampu bertumbuh dan menjadi generasi yang cemerlang.
Editor: Khusnul Khotimah