Sumbangsih DAAI TV terhadap Global Warming
Jurnalis : Himawan Susanto , Fotografer : Himawan Susanto * DAAI TV Indonesia kembali mengadakan "DAAI TV Global Warming Video Award" setelah sukses pada tahun 2007 lalu. Kali ini sasaran utamanya adalah anak-anak muda, terutama mahasiswa dan pelajar. | Saat ini bumi kita menghadapi masalah yang menjadi perhatian serius dari seluruh bangsa di dunia, yaitu dampak negatif yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Penyebab perubahan iklim terutama dikarenakan aktivitas manusia dalam penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batubara) yang dapat menghasilkan gas rumah kaca dan juga dikarenakan alih-guna lahan seperti kebakaran lahan dan gambut serta kerusakan hutan. Bencana-bencana terkait iklim yang semakin kerap terjadi merupakan bukti bahwa perubahan iklim telah berlangsung dan dampaknya telah semakin terasa bagi seluruh umat manusia. |
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia memiliki tingkat kerentanan yang cukup tinggi terhadap dampak perubahan iklim ini. Banyak yang dapat kita lakukan untuk memperlambat terjadinya perubahan iklim yang dimulai dari hal yang sederhana di tengah masyarakat. Upaya ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga masyarakat secara luas. Itu pula yang dilakukan oleh DAAI TV Indonesia. Setelah sukses dengan lomba tahun lalu, di tahun 2008 ini, untuk kedua kalinya, DAAI TV bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan SET Film Workshop menyelenggarakan Lomba Iklan Layanan Masyarakat “Global Warming”. “Ini merupakan perwujudan DAAI TV sebagai sebuah stasiun TV di Indonesia yang konsisten senantiasa memberikan inspirasi positif dengan berprinsip pada kebenaran, kebajikan, dan keindahan,” tutur Hong Tjhin, CEO DAAI TV. Lomba ini terbuka untuk umum dan memperebutkan Piala Menteri Lingkungan Hidup dan total hadiah Rp 30 juta rupiah. Pendaftaran lomba telah dibuka sejak tanggal 11 Agustus 2008 lalu dan pengumpulan karyanya ditutup tanggal 30 November nanti. Hasil karya kompetisi ini akan digunakan sebagai media kampanye lingkungan hidup di Indonesia yang nantinya akan ditayangkan di DAAI TV Indonesia di saluran 59 UHF Jakarta dan 51 UHF Medan. Menurut Hong Tjhin, DAAI TV konsisten untuk mempelopori dan juga menjadi contoh panutan yang baik tentang suatu media yang secara konsisten mengadakan award untuk merangsang para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk peduli, concern, dan aware. “Untuk peserta, nantinya tidak hanya dapat menghasilkan karya tetapi juga mempraktekkannya,” ungkapnya. Saat lomba tahun lalu, dalam tahapan final, 22 karya berhasil masuk nominasi. Untuk tahun ini, diharapkan akan muncul 50 hasil karya di tahapan final. Yang menarik adalah meski lomba ini untuk umum, namun saat lomba tahun lalu, yang mendaftar kebanyakan adalah pelajar dan mahasiswa. Untuk itu, panitia lomba tahun ini akan lebih fokus kepada generasi muda dengan memasang poster-poster di sekolah dan universitas. Masih menurut Hong Tjhin, lomba ini diadakan karena di Indonesia awareness (kesadaran) akan masalah pemanasan global masih relatif tertinggal dibanding negara lain. Lomba ini juga diupayakan untuk dilaksanakan berkelanjutan. Untuk mengurangi global warming, hal yang dapat kita lakukan adalah mengurangi penggunaan sumber daya, mendaur ulang sampah, dan lain-lain. Di negara maju, seperti Jepang, hal ini sudah biasa. Contohnya, penggunaan air di negara-negara maju lebih hemat dibandingkan di Jakarta. Ini terjadi mungkin karena masyarakat Jakarta tidak terlalu aware terhadap penggunaan air yang boros ini. Ini bisa menjadi ancaman serius ke depan jika tidak disikapi dengan segera. Bencana-bencana mungkin akan semakin parah dan sering terjadi. “DAAI TV Global Warming Video Award 2008 ini adalah salah satu sumbangsih DAAI TV untuk masyarakat,” jelas Hong Tjhin mengakhiri wawancara. | |
Artikel Terkait
Menjadi Guru Humanis
06 Juli 2015Selama dua hari, yaitu 4 – 5 Juli 2015 mereka berkumpul untuk mengikuti “Pelatihan Pendidikan Guru Humanis” bersama enam guru dari Taiwan mengenai bagaimana mendidik murid dengan cinta kasih. Sebanyak 118 peserta dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dan sekolah-sekolah yang tergabung dalam BKPBI (Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia), seperti Sekolah Triratna, Ehipassiko School, Sekolah Buddhis Silaparamita, dan Sekolah Maha Bodhi Vidya hadir dalam pelatihan ini.
Menebarkan Cinta Kasih Di Panti Bussaina
03 April 2023Tzu Chi Lampung kembali berkunjung ke Panti Asuhan Bussaina di Labuhan Ratu, Kedaton, Lampung. Relawan Tzu Chi diterima langsung oleh Budi, Ketua Yayasan Panti Asuhan Bussaina.
Mendidik Kepedulian Melalui Celengan Bambu
26 November 2014Melatih rasa jiwa sosial sudah sepatutnya ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Oleh karena itu, Kantor Perwakilan Tzu Chi Bandung mengajak siswa SD Cinta Kasih Cikadu untuk peduli pada sesama melalui sosialisasi misi amal Tzu Chi. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 8 November 2014 dan dihadiri oleh sedikitnya 200 siswa.