Sumbangsih Para Pilot

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi Pranoto
 
 

fotoSebanyak 11 orang pilot dari Air Line Pilots Association Singapore (ALPA-S) mengunjungi rumah warga penerima bantuan program Bebenah Kampung di Pademangan Jakarta Utara.

Hari Jumat, 16 Juli 2010, sebanyak 11 orang pilot yang tergabung dalam Air Line Pilots Association Singapore (ALPA-S) berkunjung ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Tujuan kunjungan ini adalah dalam rangka mengenal secara lebih dalam tentang Yayasan Buddha Tzu Chi, khususnya di Indonesia dan kegiatan-kegiatan apa saja yang sudah dilakukannya. Menurut Andrew, relawan Tzu Chi yang menjadi pemandu sekaligus pembawa acara, “Mereka ingin mengenal lebih banyak tentang Tzu Chi karena mereka sekarang sedang melihat organisasi apa saja yang bisa diajak kerja sama di masa depan.”

ALPA-S adalah sebuah wadah organisasi profesi pilot internasional di Singapura. Organisasi yang mulai berdiri sejak tahun 1960-an ini merupakan anggota dari Federasi Internasional Asosiasi Pilot Air Line. Tujuan utama organisasi ini adalah untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan untuk mempromosikan standar tertinggi dari profesionalisme dan kompetensi teknis di antara para anggotanya. Hal ini untuk memastikan bahwa masyarakat umum yang menggunakan jasa pesawat terbang terjamin tingkat keselamatannya saat bepergian dengan pesawat yang dioperasikan oleh para anggota ALPA-S.

Selain yang berhubungan dengan profesi mereka, ALPA-S juga memiliki kegiatan-kegiatan sosial yang ditujukan untuk membantu warga yang kurang mampu di berbagai negara. “Kami juga ada kegiatan-kegiatan (sosial) yang ditujukan kepada anak-anak, salah satunya bagaimana menginspirasi anak-anak untuk menjadi pilot pesawat terbang,” kata Captain David Eliathamby, Chairman Benefits and Charities Comitee ALPA-S.

foto  foto

Ket : - Yabin Yap, Program Manajer DAAI TV Indonesia tengah menjelaskan tentang "Program 5 P" Tzu Chi bagi             warga bantaran Kali Angke.(kiri)
         - Para pilot juga menyaksikan pertunjukan isyarat tangan yang diperagakan siswa-siswi Sekolah Cinta              Kasih Tzu Chi. (kanan)

Mendengar dan Melihat Langsung
Acara sosialisasi ini dimulai dengan pengenalan tentang Tzu Chi yang dilakukan di ruang rapat Sekolah Cinta Kasih di Lantai 2, Cengkareng, Jakarta Barat. Didampingi para relawan dan guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, selama kurang lebih 2 jam para pilot ini mendapatkan penjelasan menyeluruh tentang Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Yabin Yap, Manajer Program DAAI TV Indonesia menjelaskan tentang aktivitas Tzu Chi dalam Program “5 P” (pembersihan sampah, penyedotan air, penyemprotan hama, pengobatan, dan pembangunan perumahan) bagi warga bantaran Kali Angke yang mengalami musibah paling parah saat banjir besar melanda Jakarta pada tahun 2002.

Setelah sesi Yabin Yap, Andrew juga menjelaskan tentang aktivitas Tzu Chi Indonesia saat membantu menangani para korban tsunami 5 tahun silam. “Relawan Tzu Chi tidak hanya memberikan bantuan darurat, namun juga memberikan bantuan jangka panjang, seperti membangun perumahan dan juga sekolah di Aceh,” terang Andrew. Seusai mendapatkan penjelasan tentang Tzu Chi, para pilot ini kemudian berkesempatan melihat kondisi langsung Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi dan warganya. Selain mengunjungi rumah salah satu warga, kesebelas pilot ini juga melihat posko daur ulang, gedung hasta karya, dan RSKB Cinta Kasih Tzu Chi.

foto  foto

Ket : - Dengan tujuan memahami lebih dalam Tzu Chi di Indonesia, para pilot dari Singapura ini melakukan             kunjungan ke Indonesia pada Jumat, 16 Juli 2010. (kiri)
         - David Eliathamby, Chairman Benefits and Charities Comitee ALPA-S saat menyerahkan sumbangan dari             ALPA-S. Saat itu, David juga menyatakan akan mendukung kegiatan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.             (kanan)

Kerja Sama Jangka Panjang
Agar dapat semakin mengetahui kegiatan sosial Tzu Chi di Indonesia, para pilot ini kemudian diajak mengunjungi lokasi Bebenah Kampung Tzu Chi di Pademangan, Jakarta Utara. Di lokasi padat penduduk ini, mereka dapat melihat langsung bagaimana kondisi kehidupan warga dan rumah-rumah di sana. Mereka juga dapat melihat rumah warga yang telah direnovasi Tzu Chi. “Setelah melihat lorong-lorong jalan ini, terasa sekali perbedaan antara rumah yang lama dengan yang baru. Saya merasa Tzu Chi di Indonesia melakukan sesuatu yang bagus sekali, sesuatu yang sangat berarti untuk warga di sini,” kata David kagum.

Seusai melihat kondisi warga Pademangan, para pilot ini kemudian mengunjungi Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Dalam kesempatan itu, para pilot juga memberikan sumbangsihnya yang diterima langsung oleh Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei dan disaksikan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma.

Yayasan Buddha Tzu Chi sendiri sebenarnya telah ada di Singapura, namun para pilot dari ALPA-S ini merasa bahwa Tzu Chi Indonesia merupakan tempat yang tepat untuk menjalin kerja sama. “Mereka merasa Tzu Chi di Singapura tidak terlalu banyak aktivitas sosial yang mesti dibantu, sementara di Indonesia luar biasa banyaknya. Mereka juga merasa tersentuh untuk membantu Tzu Chi di Indonesia,” kata Andrew. Harapannya, dengan adanya kunjungan ini akan terjalin kerja sama yang baik antara ALPA-S dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dalam jangka panjang. “Kami dari ALPA-S berharap di masa depan akan ada kerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan bisa berkontribusi dengan Tzu Chi dalam forum apapun,“ kata David, “Kami juga berterima kasih dan merasa Yayasan Tzu Chi di Indonesia pekerjaannya begitu luar biasa, dan kami akan berupaya untuk membantu.”

  
 
 

Artikel Terkait

Membuka Lembaran Baru, Semangat Baru di Tahun 2024

Membuka Lembaran Baru, Semangat Baru di Tahun 2024

02 Februari 2024

Kelas Bimbingan Budi Pekerti (Qin Zi Ban) di Tzu Chi Medan telah dimulai kembali pada 21 Januari 2024. Dengan semangat dan sukacita para Xiao Pu Sa dan didampingi orang tuanya mulai berdatangan.

Generasi yang Penuh Cinta Kasih (Bag.2)

Generasi yang Penuh Cinta Kasih (Bag.2)

05 Agustus 2010 Pembangunan Sekolah Unggulan Cinta Kasih Pangalengan memakan waktu selama enam bulan. Bangunan yang penuh dengan susana cinta kasih yang tulus ini akan membawa kedamaian bagi guru-guru dan siwa siswi Sekolah Unggulan Cinta Kasih Pangalengan.
Jangan Tunda Berbuat Baik

Jangan Tunda Berbuat Baik

25 Maret 2019

Salah satu relawan baru yang bernama Wena sudah memantapkan diri untuk menjadi relawan Tzu Chi setelah mendengarkan penjelasan dari Dwi Hariyanto. Hal itu ia lakukan karena tidak ingin menyia-yiakan waktunya lagi. “Kalau bisa langsung membantu, itu lebih baik lagi,” ungkapya.

Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -